Horas Richard Hutahaean
Orang Medan memiliki bahasa yang unik. Tapi jangan salah sangka, bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa Batak). Penduduk Medan itu sangat heterogen, terdiri dari beragam suku/etnis. Jadi, ketika kita menyebut "bahasa Medan", yang dimaksud adalah "bahasa Indonesia ala Medan", bukan bahasa daerah*). Berikut adalah beberapa di antara bahasa Medan yang khas tersebut. Banyak di antara istilah-istilah ini yang tentu sudah sangat akrab bagi kita. Tapi di Medan, pengertiannya benar-benar berbeda! ============== ISTILAH-ISTILAH UMUM ============== motor = mobil kereta = sepeda motor (agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah "service motor", tapi "service sepeda motor". Kalau ditulis "service motor", nanti dikira service mobil, hehehehe.... Toko-toko biasanya masih menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti "motor" untuk "sepeda motor". Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk dengan "mobil" --- yang di Medan disebut sebagai "motor" --- maka mereka menggunakan istilah yang lengkap; "sepeda motor"). honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi.....) pajak = pasar pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut "Pasar 1", "Pasar 2", dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih kurang sama dengan "Blok 1", Blok 2", dan seterusnya) limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000) limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000) limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang). ====>> yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala 5. Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi..... pening = pusing pusing = keliling deking = beking paten = hebat kali = banget, sangat ("hebat kali kau!" Artinya, "lu hebat banget deh!") BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, "BK motor kau berapa?". BK ini sudah jadi generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso) ================= SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI ================= Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa) Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan (tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso, hehehee...) Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh) Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan "kamu" "Kamu" itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka lebih suka pakai kata "kau" Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan lebih suka pakai istilah "awak" (dari bahasa Melayu). Tapi anehnya, istilah "awak" juga sering memiliki arti "kamu" "sombong kali awak ini" artinya: "sombong banget lu" bingung kan? hehehehe... ============= DI ANGKUTAN UMUM ============= Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata "pinggir" (bukan "kiri"). "Kiri" justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan kaki minggir. "Kiri kau!" maksudnya: "minggir lu!" =============== ARAH DAN MATA ANGIN =============== Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan sebagainya). Jadi, jangan harap orang Medan berkata, "rumahku di sebelah utara rumahnya." mereka akan lebih suka berkata, "rumahku di sebelah kiri rumahnya." Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut. Jadi, untuk mengatakan "Palembang terletak di selatan Medan", mereka lebih suka mengatakan, "Palembang terletak di bawah Medan." "Medan terletak di atas Palembang" Hehehehehe... =========== PEMERINTAHAN =========== Di Medan, Istilah dan konsep RT / RW sangat tidak populer. Mereka lebih suka menggunakan istilah "kampung" atau "Lorong" sebagai bagian dari desa. Karena itu, di sana kita akan sering mendengar istilah "Kepala Kampung" atau "Kepala Lorong", disingkat "Keplor" (Tapi huruf "e" pada "keplor" dibaca sebagai e taling ---- seperti pada kata-kata pendek, belok, dst). ============ ALAT TRANSPORT ============ RBT = Ojek RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang :) ========================= minyak lampu = minyak tanah tepung roti = tepung terigu selop = sandal (sandal yang seperti apapun disebut selop) Balen : Minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!) Palak : Sebel, marah. Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam. Kongsi : Bagi-bagi, sama rata... Pala : Ga seberapa ( Contoh :Dia ga pala jahat kali lah sama aku...) Rupanya : ternyata... ( Contoh :Disini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana) sudako = angkot kede/kedai = warung payah = susah tenggen = mabuk karena minum minuman keras pukimbek = kesal, kecewa. sor = suka, contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu.. merepet = marah - galon : pom bensin - minyak makan : minyak goreng - minyak lampu : minyak tanah - wayar : kabel - pajak : pasar, contoh: pajak ikan berarti pasar ikan - pasar : jalan (aneh kan?!!) - siap : selesai A Aci = boleh? nggak/mana aci (nggak boleh..) Anak muda = jagoan, aktor pemeran utama Ambal = sajadah Awak = aku, saya; bisa juga kamu ("sombong kali awak ini", artinya: "sombong banget lu") Alip = permainan Alip cendong/benteng = permainan menjaga tiang, sementara lawan berusaha menyentuh tiang tersebut, sambil menghindari kejaran para penjaganya.; Alip berondok = petak umpet Angek = dari bahasa Minang (panas) à iri, cemburu, nggak suka Apek = panggilan buat lelaki Tionghoa yang sudah tua. Alamak = celetukan; berasal dari Alah, Mak? (aduh, Mak; waduh/Jawa) B Bedangkik = hitung-hitungan, pelit Bocor alus = agak gila Bang = 1) panggilan umum buat lelaki yang lebih tua (permisi, Bang..); 2) azan (coba kau bang dulu, udah masuk waktu zuhur ni..) Belacan =terasi Bonbon/Bombon = permen Berselemak = berlepotan (ngomong kau kok berselemak gitu?) Bereng = melirik tajam (Alamak, diberengnya kita); kata serapan dari Batak? BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. "BK motor kau berapa?") Balen : Minta.. ( Bagi dong?! bahasanya jadi... Balen lah...?!) Berondok = bersembunyi; ngumpet Bolong = lobang Bedogol = bego (bedogol kali kau!) Berhanyut = pergi ke hulu sungai, lalu menyusuri aliran sungai dengan berenang atau menggunakan pelampung dari ban dalam bekas. (kami beranyut dari gedong johor sampai ke polonia). Begadang; kerupuk begadang = sejenis kerupuk yang berwarna coklat, biasanya berbentuk segi empat. Baling/Baleng = rusak, ada yang tidak beres (ban keretanya kutengok baling, la? Udah kau perbaiki?) Bendol = benjol Bengap = Babak belur C Cakap = ngomong, berbicara (banyak kali cakapnya) Celit = pelit Cak =singkatan dari coba? (Cak kau maenkan lagu itu = coba kau maenkan lagu itu) Cuak = penakut Cengkunek = lagak, omong kosong (jangan banyak cengkunek lah..) Cendek = plesetan dari pendek, dangkal/cetek (Airnya cendek kok, nggak usah takut tenggelam lah..) Cop = ucapan sebagai pertanda minta rehat/istirahat dulu (Aku cop ya, mau ke WC dulu). Celat = cadel (nggak bisa bilang r) Cem; Cam = seperti, macam, kayak, biasa dipadukan dengan kata mana (Cemmana jadinya; bagaimana jadinya); lihat kek; kek mana Cincong =omong, alasan; Jangan banyak cincong = jangan banyak omong Cekot =julukan buat orang yang lengannya cacat, tidak bisa diluruskan, seperti ?maaf?tokoh Gareng di perwayangan). D Dongok/dogol/bedogol = bodoh, pandir Dekak-dekak = abacus, alat hitung Cina dari jajaran kayu (biasanya 10 baris) yang masing-masing jajar terdiri atas 10 bola sebagai satuan hitung. Deking = beking Demon = 1) demonstrasi; demo (pak keplor didemon sama warganya sendiri..); 2) hebat, gaya (pembalap itu demon kali, ah..) Doorsmeer = tempat cuci mobil E Enceng = selesai, habis Ecek-ecek = pura-pura (Ecek-eceknya kita ini pejabat la ya) Estra =maksudnya ekstra, preview film di televisi atau bioskop (aku belom sempat nonton di bioskop, tapi estranya udah). F G Gacok = jagoannya (mana gacok kau, kita adu) Guli = kelereng Getek =genit Gaprak = dari jawa; hantam kaki dalam sepakbola atau permainan (kakinya digaprak lawan) Gedabak = besar (gedabak kali badan abang!) Gerepes = geripis, gigi yang hancur atau terkikis karena banyak makan makanan manis (Itu lah, banyak makan bonbon, akhirnya giginya gerepes semua) Gecor = besar mulut, ga bisa menyimpan rahasia Gerot = akronim dari geger otak; merujuk pada orang yang tingkahnya aneh, gila. Goni botot = julukan buat penjual atau pembeli barang-barang bekas. Mereka berkeliling kampung, membeli kompor rusak, kertas/koran bekas, dsb. Gelut = berkelahi Golek-golek = berbaring-baring santai; tidur ayam H Hajab = hancur Hambus = pergi! (jauh-jauh). Kata ini suka dipakai oleh koran Waspada. Hubar-habir = berantakan, acak-acakan, idem Honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi.....) Ikan laga = maksudnya ikan cupang/ikan aduan (Beta splendens) J Jelutung = kayu albasia (yang lunak dan biasa untuk bahan prakarya) K Kuaci = bukan kwaci makanan, tapi permainan berupa cetakan plastik yang berbentuk beragam wujud, ada Bruce Lee, kelinci, gajah, mobil, dsb. dipakai utk mainan, juga sebagai barang taruhan. Kerepak peak = makian, mengacu pada kondisi ancur-ancuran. Kelen; kelien = kalian Kau = engkau, anda (tidak dibaca ka-u -- u dalam utang; atau kaw, tetapi di antara keduanya: kauw -- w nya lemah) Kilik = mirip lego; mendrible bola (dikiliknya bola itu sampai pemain lawan terkecoh) Kede/kedai = warung Kede sampah = warung kelontong kecil (bukan warung jualan sampah, hehehe) Kedan = teman, sohib (Abang ini kedan kita juga) Kereta =sepeda motor Kereta Angin = sepeda Kali = dari pemendekan kata 'sekali'; berarti banget, sangat ("hebat kali kau!" Artinya, "lu hebat banget deh!") Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa)Kiri = minggir ("Kiri kau!"?, maksudnya: "minggir lu!") Keplor = kepala lorong Kepling = kepala lingkungan Kongsi : Bagi-bagi, sama rata... Koyak = robek == celanaku koyak; kukoyak-koyak kertas hasil ujianku Kek= kayak, biasa dipadukan dengan kata mana (kek mananya kau: bagaimana sih kamu ini);lihat juga cem/cam Kelir = pinsil warna (kt. benda), mewarnai (kt. kerja) Kocik = dari bahasa Melayu (?), berarti kecil Kornel = tendangan pojok/penjuru dalam sepak bola. Plesetan dari "corner" (corner kick) Kopek = kupas, kelupas (jangan kau kopek lukanya, nanti tambah parah). Kombur = cakap, banyak omong. Kondor = kendor, longgar (celanaku kondor, harus dikecilkan) Kamput =singkatan dari kambing putih, merek minuman keras murahan (si Ucok tenggen gara-gara minum kamput). L Lembe = lemah, lemes Lewong = 1) putus ;(layangan lewong); 2) hilang, raib (Lewong uangku disikat dia?) Litak = habis, kondisi capek sekali ? dari Padang? (Litak kali badanku) Lorong = gang (kau tinggal di lorong apa) Ligat = lincah, lihai (ligat kali dia kalo kerja) Lantak = habis; habisi (dilantaknya semua hidangan itu. Rumah itu dilantak sijago merak Lengkong = cincau hitam, buat campuran es sirop Lego = drible bola (Ronaldo jago kali ah nge-lego bola) Locak = kalah terus menerus (aih mak, locak kawan tu pas main ceki); Batu locak => sejenis permainan dengan batu pipih dengan kelereng atau benda bulat kecil lainnya. Si kalah berusaha melempar kelereng atau bolanya ke dalam lubang sasaran, sementara pemain lainnya berusaha menjauhkan bola itu, atau setidaknya melempar melampaui bola, agar tidak kalah. Loak = payah (Loak kali kau pun, gitu aja nggak bisa) Lepoh = bodoh (Lepoh kali, gitu aja nggak bisa) Lobok = kedodoran, kebesaran (celananya lobok, Mak? bisa dikecilin?) Lereng = sepeda besar = sepeda janda (e pada "le" dan "reng" dibaca seperti menyebut pada kata lele) Lengger = plesetan dari tabrak (mati dia dilengger truk) Langgar =musola (Pak Haji biasa sembayang di langgar) Limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000) Limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000) Limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang). Lasak : Banyak gerak, ga bisa diam. Lencong; tai lencong = tahi ayam yang hijau, bentuknya seperti pucuk es krim menjulang (hueeek..) Lokal = kelas (si Adi lagi di lokal, belum keluar) Longoh = bodoh, tolol (dasar longoh, udah tau bahaya bukannya menghindar) Lepuk = pukul (dilepuk orang sekampung dia) M Mentel = genit, centil Mengkek = manja Mereng = miring, sering juga disebut mencong Merling = bercahaya, mengkilap (kalungnya merling kali..) Motor/montor = mobil Minyak lampu= minyak tanah Monza = akronim dari Monginsidi Plaza, tempat jualan pakaian bekas; mengacu pada penyebutan semua jenis barang second/bekas (celana monza ya?) Merepet = mengomel, marah Manipol = akronim dari mandailing polit = mandailing pelit /kikir; istilah stereotip suku mandailing, suku di Kab. Tapanuli Selatan. Padahal belum tentu benar. Melalak = hobinya keluar rumah, ga betah di rumah, sebuah sifat perempuan yang negatif Mentiko = belagu, sifat orang yang suka merasa paling hebat dan suka cari masalah Merajuk = ngambeg Main-main; keluar main-main = Istilah untuk jam istirahat sekolah ("Keluar main-mainnya jam berapa ya?") Masuk angin = melempem (khusus buat makanan, kue, atau kerupuk) -- kerupuknya nggak enak, udah masuk angin... N Nona = aktris utama (siapa nonanya, Hema Malini?) Nembak = bukan menembak, atau nembak cewek, tapi istilah untuk makan tapi nggak bayar (si Ucok nembak di warung Kak Ipah). Ngeten = (dari bahasa Batak?), artinya mengintip Nokoh = dari tokoh, artinya menipu; berdusta (dia itu nokoh, jangan percaya) O Ompa'an = sifat orang yang suka dibaik-baikin Oyong = terhuyung2x, limbung ODB = tontonan gratis ala misbar (gerimis bubar); pemutaran film keliling. Biasanya diadakan tiga bulan sekali di asrama-asrama tentara atau polisi. Aslinya dari bahasa Belanda: O... Deli Bioscoop. P Palar = dipaksa-paksain Pala : Ga seberapa (Contoh :Dia ga pala jahat kali lah sama aku...); dicukup-cukupkan Pesong = gila, tidak waras Pukimbek, pukilik = sialan, makian Pajak = pasar Perli = menggoda, flirting seseorang utk menjadi pacar (Cantik kali anak gadis wak Alang tu. Kalau kuperli mau nggak dia ya?) Pasar = jalan raya Pening = pusing Paten = hebat Pinggir = kiri (perintah untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata "pinggir" (bukan "kiri"). Pusing = keliling Palak : Sebel, marah. Perei = libur (slang dari free) Ponten = nilai PHR = istilah untuk bioskop murahan. Singkatan dari Panggung Hiburan Rakyat (aku dulu suka nonton di PHR Morsip di Jl. Soetomo Ujung, PHR Serdang, dan PHR Bahagia di Jl. Pasar Merah) Panglong = toko tempat penjualan material bangunan Porlep = sebutan untuk kuli angkut barang di Polonia atau Pelabuhan Belawan Paret = maksudnya parit, got Pakansi= hari libur, liburan Pakpok = pulang pokok, impas (break event point) Pekak = tuli (percuma kau teriak, dia orangnya memang pekak) Pencorot =nomor urut paling akhir, pecundang (di kelas, dia pencorot) Pauk/Paok =Payah, nggak keren, bodoh (Paok kali pun kau, gitu aja nggak bisa) Q R Rodam = siksa, dimapram ("sebelum dilantik, kami dirodam dulu semalaman) Raun-raun = jalan-jalan berkeliling (dari bahasa inggris: round-round=keliling-keliling) RBT = Ojek (RBT adalah singkatan dari Rakyat Banting Tulang :) Rupanya = ternyata... ( Contoh : di sini kau rupanya! aku cari-cari kemana-mana) Recok = ribut, berisik Rol = penggarisan, mistar (kt. benda) S Sarap = tidak waras, gila (yang sarap-nya kauw? Kamu gila ya?) Sedeng =gila, sinting Senget = tidak waras, gila Silap = salah, keliru ? kalau awak tak silap --- Simpang = perempatan, atau pertigaan jalan Selow =slang dari slow (lambat) Semak = kumuh, berantakan, kacau (semak kali kamar ni? semak muka kau kulihat) Sepeda Janda = sepeda berpalang ala jaman dulu, suka dipakai ibu-ibu atau buruh kebun? Setil = gaya, keren (setil kali dia malam ini, mau pergi kenduri ya?) Sengak = ketus (jangan la sengak gitu cakapnya?.) Somboy = sejenis makanan cina yang populer, dari sejenis buah yang dikeringkan, berwarana merah dan diberi lapisan tepung yang rasanya asin, manis, asam. Setalen = satuan nilai uang, kira-kira ?.. rupiah (dulu masih sering ditemukan jajanan seharga setalen, tapi sekarang tidak lagi). Sikit = plesetan dari sedikit Sudako = angkot Sor = suka, contoh nya, sor kali aku lah ama cewe tu.. Selop = sandal Setip = penghapusan (kt. benda), menghapus (kt. kerja) Siap = selesai; done (tugasku udah siap, jadi aku bisa santai sekarang) Seken = salaman (dari bhs Inggris: shake hand) ? kalo cocok, seken dulu kita?. T Tungkik = teler, cairan di kuping (ih, jijik) Tumbuk = pukul , kutumbuk kau nanti? Telekung = mukena Titi = jembatan (kalo mau ke rumahnya, kau harus lewat titi besar itu, baru sampe) Tonggek = bokong yang montok Tepos = lawan tonggek Tokok; menokok = 1) memalu, memaku (tolong kau tokok dulu paku ini di papan itu); 2) pukul, jitak (ditokoknya kepalaku, Kak, sakit lah) Tekek= versi jitak yang lain lagi. Tepung roti = tepung terigu Tarok = meletakkan (coba kauw tarok tasmu di atas meja) Teratak = atap tambahan, biasanya dibangun jika ada pesta atau musibah kemalangan di rumah Terei = dari kata try (inggris), artinya coba (Cak di-terei dulu barang ni?) Terge = perhatian, peduli, acuh (udah setil habis dandananku, eh nggak di-terge sama dia) Tekong; Tekongan = menikung; tikungan, simpang jalan (agak nekong kau sikit, biar nggak dilengger mobil; kutunggu kau di tekongan) Takir = nasi bungkus/kotak yang biasa dibagikan saat kenduri atau tahlilan; lihat juga kata "berkat" Tukam = melayat, takziah Toyor = pukul; memukul, tapi dengan cara lain lagi (kayak upper cut, gitu) -- maling itu kena toyor massa. U Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh) Ubi = singkong; ubi rambat = ubi jalar V W Woy = panggilan, seruan buat teman atau sekelompok orang (Woy, di mana kelien?) [Non-text portions of this message have been removed]