Saya kira bang darwin, selama masyarakat kelompok Dayak
  tidak turun gelanggang konflik maka situasi tegang tidak perlu
  terlalu dikuatirkan. sekalipun evakuasi anak-anak dan wanita
  Tionghoa tetap perlu dilakukan untuk berjaga-jaga situasi
  yg paling buruk. 
   
  saya kira, sodara-sodara Tionghoa di sana perlu duduk bersama
  dgn masyarakat Dayak untuk menyelesaikan masalah ini 
  secara baik-baik. 
   
  Tionghoa mesti rangkul masyarakat Dayak yg selama ini
  berhubungan sangat baik dengan Tionghoa. sekalipun di masa
  GPRS/Paraku, masyarakat Dayak pernah ditipu oleh unsur
  Angkatan Darat untuk membinasakan Tionghoa tetapi saya kira
  saat ini masyarakat Dayak telah mengetahui trik tipuan tersebut. 
   
  Saya kira, orang-orang Tionghoa mesti melawan apabila diserang
  dan apabila posisinya tidak bersalah. seperti kata si Can Keng Hong
  itu, tidak perlu kuatir. apabila benar ya lawan. karena kalau pun
  Tionghoa diam ya tetap saja dihajar. rumah-rumah ditimpuki seenaknya. 
  asalkan ingat darwin, jaga hubungan baik dengan masyarakat
  Dayak. jangan sampai ada mis-komunikasi. itu saja harapan saya
  untuk sodara-sodara di Pontianak. 
   
   
  best regards,
  Kenken
   
  

Youka & Shouryuujo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Pontinak Post bukan Sumber yang valid...
Masa Redakturnya diancam Preman Sungai Jawi sampai ga berani
mengangkat permasalahan Preman di Sungai Jawi..

Kasus Rusuh Di Pontianak sebenarnya sudah diciunm jauh2 hari...
& kebetulan ini ada pemicunya... Biang keladi sebenarnya yach dari Pilkada....
Sejak kekalhan 3 Cagub Gubernur Etnis Melayu membuat Tensi di Ponti
sudha memanas...

Wong Melayu di Kalbar dikenal.....<<disunting>>

DoC 107


On Dec 9, 2007 8:02 PM, HKSIS wrote:
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Sunny
> To: Undisclosed-Recipient:;
> Sent: Sunday, December 09, 2007 8:47 PM
> Subject: Giliran Jalan Gajah Mada Tegang
>
>
> http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Metropolis&id=147325
>
>
>

Kirim email ke