Puisi seharusnya dipahami maknanya dalam 'kacamata' puisi dan konteks dan
personal penulis. Buat acara bedah puisi dan menghadirkan penulisnya lebih
baik daipada mereka-2 dan melebar, apalagi ke energi negatif yg belum tentu
benar. atau mendingan yg jago puisi dan menulis bagi-2 tulisannya ke kita-2.
email-2 lain saya melihat banyak yg bagus dan menyajikan budaya murni yg
memperkaya kanasah spt tujuan milis tercinta ini. saya banyak belajar dari
milis ini. terimakasih. maafkan jika ga berkenan. salam sukses.

On 1/3/08, Erik <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Mohon maaf, numpang tanya!!
>
> Sebenarnya yang ingin dihujat oleh penggubah puisi adalah "Kebejatan
> Moral PSK" atau sekedar luapan emosional terhadap fenomena membanjirnya
> warga-warga RRC di Indonesia??
>
> Kalau yang dihujat adalah amoralaitas PSK, mengapa sekian banyak
> pelacur lokal yang gentayangan di pelbagai kota besar di Indonesia
> tidak dihujat sekalian?? Apakah mereka lebih bermoral dibanding PSK
> import? Bukankah status mereka adalah sama?
>
> Salam,
>
> Erik
>
> ----------------------------------------------------------\
> -------------------------------------------
>
> In budaya_tionghua@yahoogroups.com <budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> "jonathangoeij" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > seorang wanita dimanapun sampai terperosok menjadi psk adalah karena
> > berbagai sebab, yg umum seperti karena tekanan hidup dan kemudian
> > ditipu atau diperdaya oleh sso.
> >
> > juga si psk itu bisa sampai kebumi nusantara tentu karena ada yg meng-
> > mport (mendatangkan) dan juga karena besarnya market dibumi nusantara
> > ini (yg juga menunjukkan besarnya kebejatan moral).
> >
> > menyalahkan para psk itu begitu saja dan memandangnya sebagai sumber
> > masalah sama sekali bukan penyelesaian yg baik dan terus terang saja
> > (maafkan terlebih dahulu) lebih menunjukkan keegoisan diri pria yg
> > sok moralis.
> >
> > JG
> >
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com<budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> steeve haryanto
> > stv75_id@ wrote:
> > >
> > > Catatan moderator:
> > > Puisi ini tentang fenomena psk dari leluhur yang dikenal dengan
> > istilah "cungkok", "cewe cungkok", "dalumei".
> > >
> > =====================================================================
> > >
> > > Wajahmu datar nona.
> > > Matamu pun segaris.
> > > Kau tebar kan senyum ke alam
> > > Dan tatapan mu ke langit.
> > >
> > > Apa yg kau lihat diatas sana ?
> > > Hati bertanya sinis.
> > > Apa kau merindukan kampung halaman mu ?
> > > Aku rasa tidak.
> > > Yang kulihat sepertinya dirimu merasa 'menang' atas kesulitan hidup
> > dan menjunjung kebodohan bathin sebagai penopang nafasmu.
> > >
> > > Enyahlah kau dari Bumi Nusantara ini !
> > > Biarkan kami hidup dengan kejawen an kami.
> > >
> > > Merindukan kampung halaman dan bertani adalah lebih baik
> > > dari pada kau jadikan diri mu sebagai ladang birahi.
>
>  
>



-- 
-- 
Regards & GBU,
Yohanes Bosco Hariyono
Training Manager Sun Motor Group
** mail: Jl. Kol. Sutarto 19 Solo 57126
*phone: (62-271) 647444; 0888.29.777.23
*Rek.BCA KCU SOLO : 015.215.7744
http://boscohariyono.rediffiland.com/iland/boscohariyono.html
http://boscoshareknowledge.blogspot.com/


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke