Pak Steve dan Pak Thian Ien,

Saya sangat setuju bongpay dari makam yang digusur tidak 
dimusnahkan, hanya tetap dipelihara, karena bongpay tua dalam bahasa 
Tionghoa umumnya mengandung banyak informasi yang berharga tentang 
leluhur tsb (vide Chinese Epigraphic Materials in Indonesia, jilid 
2), lebih dari bongpay berbahasa Indonesia. Masalahnya, tempat 
penitipan, karena bongpay dipercaya tidak baik dibawa pulang ke 
rumah. Saya pikir ide yang baik bila bongpay bisa dititipkan di 
kelenteng, mengingat menjadi kelaziman di zaman dulu jenazah 
dititipkan di kelenteng sambil menunggu hari baik untuk pemakaman. 
Apalagi cuma bongpay, ratusan tahun pula usianya. Why not?!! Semoga 
tidak terjadi lagi penghancuran bongpay tua, sebelum kita menyesal 
nanti karena "mati obor", seperti yang sudah banyak terjadi.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Steve Haryono" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Thian Ien,
> 
> Waktu terakhir saya ke Indonesia dan mengunjungi kelenteng Tiao Kak
> Sie di Cirebon. Saya menceritakan bahwa beberapa bongpay dari 
kuburan
> keluarga THE kita yang di Kali Tanjung sekarang ada di rumah sepupu
> kita koh The Thian Teng setelah kuburan keluarga tersebut digusur
> setahun lalu (2006).
> 
> Katanya tidak baik menyimpan bongpay kuburan dirumah seseorang, dan
> waktu itu juga diusulkan untuk ditaruh di kelenteng saja, karena
> semasa hidupnya, leluhur-leluhur yang bongpaynya masih ada itu 
cukup
> berbuat kebaikan kepada kelenteng tersebut.
> 
> Jadi tampaknya, kalau tidak ada museum yang mau menampung, mungkin
> bisa ditanyakan kepada kelenteng setempat. Saya kurang tahu apakah 
ada
> kelenteng di Batang, tapi di Pekalongan ada, jadi mungkin bisa
> disimpan disana.
> 
> Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar.
> 
> Salam,
> Steve Haryono
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Thian Ien The <irwanbuchi@>
> wrote:
> >
> > Baru baru ini saya mendapat kabar dari seorang kerabat yang
> memberitakan bahwa makam leluhur kami yang dimakamkan kira kira 
tahun
> 1895 harus dibongkar karena kena gusur.
> >    
> >   Setelah mereka tanya kepada orang yang mengerti lalu 
ditetapkanlah
> tanggal dan waktu pembongkaran dengan ketentuan beberapa orang 
dengan
> shio tertentu tidak diperkenankan mendekati makam tersebut karena 
ciong.
> >    
> >   Rencana selanjutnya adalah sisa sisa jenasah yang masih ada (
> mungkin tulang tulang) akan diperabukan dan dilarung ke laut.
> >    
> >   Persoalan yang belum terpecahkan adalah:
> >   Setelah pelarungan, maka bongpay akan diapakan.
> >   ada yang bilang akan di hancurkan agar tidak dipergunakan untuk
> bahan bangunan .
> >    
> >   Namun saya koq merasa sayang.
> >   Mau saya bawa pulang koq ukurannya besar sekali dan tentu 
sangat
> berat.
> >   atau apa ada tempat penitipan bongpay?
> >    
> >   Kenapa saya merasa sayang untuk menghancurkan bongpay itu, 
karena
> menurut saya bongpay itu memuat banyak sekali informasi bagi 
keturunannya.
> >   kemudian konon katanya makam yang akan di bongkar ini adalah 
makam
> orang tersohor di jamannya. (ada istilah Mayor dan satu lagi 
capitain
> china pada jaman belanda)
> >    
> >   Pembongkaran akan dilaksanakan setelah cap go meh.
> >    
> >   salam
> >   the thian ien
> >    
> >    
> > 
> >        
> > ---------------------------------
> > Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>


Kirim email ke