GK : Anton-heng, kalo sebagai manusia kita nggak bisa nentuin nasib kita 
sendiri, kesian banget kita ya ...

Als : Yang percaya sebaliknya juga akan merasa kasihan kepada Anda.
Suka-sukalah orang percaya. :-)

GK : Als-heng, memang suka-suka orang percaya seh, tapi masa' sih mentang2 kita 
punya kepercayaan, trus kita jadi percaya membuta ? kalo jawabnya, suka2 orang 
donk, mau membuta mau nggak, ya udah ... end of discussion aja ah.

Als: GK-heng, ada orang yang percaya-buta, ada yang mula-mula percaya 
(setengah-buta) lalu dgn matanya yg masih melek menyelidiki kepercayaannya itu 
sampai tuntas, dan ada pula orang yang tidak memerlukan proses 
percaya-atau-tidak percaya tetapi menyelidiki segala sesuatu dgn segala 
kemampuannya.
Maksudnya, biarlah orang-orang tsb sesuai dgn tingkatannya masing-masing 
berjalan sendiri sebagaimana adanya tanpa kita cela.
Itulah maksud saya.
Marilah kita meneruskan diskusi ini dengan damai, jika GK-heng merasa suka.
 
GK : Als-heng, saya setuju.
kenapa harus mencela kepercayaan orang lain, padahal dirinya sendiri pun 
modalnya cuma kepercayaan.
itu 'kan "Appeal to Belief" ... :-)

**********************************
Als : Kalo orang percaya 100% sama "Suhunya" dan hidupnya (menurutnya) berhasil.
Lantas apa urusan Anda hayooo! :-)

GK : Als-heng, kalo demikian saya turut berbahagia tentunya.

Als: Nah, sikap bijak GK-heng inilah yang biasanya membawa perdamaian dan 
keselarasan antar sesama manusia.
Bravo!
 
GK : Als-heng, sudah sewajarnya kita turut berbahagia atas kebahagiaan orang 
lain.
mengutip pepatah-nya Kang Ebet Kadarusman : jangan susah ngeliat orang lain 
seneng, jangan seneng ngeliat orang lain susah ... :-)
Selamat tahun baru Imlek.


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to