Pak moderator, 

knp posting sok tahu ini diloloskan? orang ini juga mengirimkan email japri 
yang tidak bermutu. tolong moderator menindak orang2 seperti ini. Orang seperti 
ini hanya bisa mengacaukan saja.

FYI: Cheng Ho itu emang dari lahir sudah muslim dan dia dikebiri karena dia 
seorang tahanan perang. Makanya klo belajar itu cari sumber yg valid dan diakui 
secara ilmiah. Jangan cuma sekedar "katanya"..ketahuan bgt bodohnya...Mungkin 
anda iri karena orang dengan achievement yang sangat besar ini (dan diakui 
dunia) ternyata seorang muslim..

ini artikel Zheng He dr Britannica Online 
http://www.britannica.com/eb/article-9023815/Cheng-Ho?refresh=Y

born c. 1371, , K'unming, Yunnan Province, China
died 1435, China



The voyages of Cheng Ho. 

Pinyin  Zheng He,  original name  (Wade–Giles romanization) Ma San-pao  admiral 
and diplomat who helped to extend the Chinese maritime and commercial influence 
throughout the regions bordering the Indian Ocean. 
Cheng Ho was the son of a hajji, a Muslim who had made the pilgrimage to Mecca. 
His family claimed descent from an early Mongol governor of Yunnan and a 
descendant of King Muhammad of Bukhara. The family name Ma was derived from the 
Chinese rendition of Muhammad. In 1381, when he was about 10 years old, Yunnan, 
the last Mongol hold in China, was reconquered by Chinese forces led by 
generals of the newly established Ming dynasty. The young Ma Ho, as he was then 
known, was among the boys who were captured, castrated, and sent into the army 
as orderlies. By 1390, when these troops were placed under the command of the 
Prince of Yen, Ma Ho had distinguished himself as a junior officer, skilled in 
war and diplomacy; he also made influential friends at court. 
In 1400 the Prince of Yen revolted against his nephew, the Chien-wen emperor, 
taking the throne in 1402. Under the Yung-lo administration (1402–24), the 
war-devastated economy of China was soon restored. The Ming court then sought 
to display its naval power to bring the maritime states of South and Southeast 
Asia in line. 
For 300 years the Chinese had been extending their power out to sea. An 
extensive seaborne commerce developed to meet the taste of the Chinese for 
spices and aromatics and the need for raw industrial materials. Chinese 
travellers abroad, as well as Indian and Muslim visitors, widened the 
geographic horizon of the Chinese. Technological developments in shipbuilding 
and in the arts of seafaring reached new heights by the beginning of the Ming. 
The Emperor having conferred on Ma Ho, who had become a court eunuch of great 
influence, the surname Cheng, he was henceforth known as Cheng Ho. Selected by 
the Emperor to be commander in chief of the missions to the “Western Oceans,” 
he first set sail in 1405, commanding 62 ships and 27,800 men. The fleet 
visited Champa (now South Vietnam), Siam, Malacca, and Java; then through the 
Indian Ocean to Calicut, Cochin, and Ceylon (now Sri Lanka). Cheng Ho returned 
to China in 1407. 
On his second voyage, in 1409, Cheng Ho encountered treachery from King 
Alagonakkara of Ceylon. He defeated his forces and took the King back to 
Nanking as a captive. In 1411 Cheng Ho set out on his third voyage. This time, 
going beyond the seaports of India, he sailed to Hormuz on the Persian Gulf. On 
his return he touched at Samudra, on the northern tip of Sumatra. 
On his fourth voyage Cheng Ho left China in 1413. After stopping at the 
principal ports of Asia, he proceeded westward from India to Hormuz. A 
detachment of the fleet cruised southward down the Arabian coast, visiting 
Djofar and Aden. A Chinese mission visited Mecca and continued to Egypt. The 
fleet visited Brava and Malindi and almost reached the Mozambique Channel. On 
his return to China in 1415, Cheng Ho brought the envoys of more than 30 states 
of South and Southeast Asia to pay homage to the Chinese emperor. 
During Cheng Ho's fifth voyage (1417–19), the Ming fleet revisited the Persian 
Gulf and the east coast of Africa. A sixth voyage was launched in 1421 to take 
home the foreign emissaries from China. Again he visited Southeast Asia, India, 
Arabia, and Africa. In 1424 the Yung-lo emperor died. In the shift of policy 
his successor, the Hung-hsi emperor, suspended naval expeditions abroad. Cheng 
Ho was appointed garrison commander in Nanking, with the task of disbanding his 
troops. 
Cheng Ho's seventh voyage left China in the winter of 1431, visiting the states 
of Southeast Asia, the coast of India, the Persian Gulf, the Red Sea, and the 
east coast of Africa. He returned to China in the summer of 1433 and died in 
1435. 
Cheng Ho was the best known of the Yung-lo emperor's diplomatic agents. 
Although some historians see no achievement in the naval expeditions other than 
flattering the emperor's vanity, these missions did have the effect of 
extending China's political sway over maritime Asia for half a century. 
Admittedly, they did not, like similar voyages of European 
merchant-adventurers, lead to the establishment of trading empires. Yet, in 
their wake, Chinese emigration increased, resulting in Chinese colonization in 
Southeast Asia and the accompanying tributary trade, which lasted to the 19th 
century.


Jung-pang Lo 

Additional Reading 
There is no definitive English-language biography of Cheng Ho. The short book 
comprising a speech by J.J.L. Duyvendak, China's Discovery of Africa (1949), is 
the best general work on the subject of Chinese naval expeditions of the early 
Ming; it includes mention of aspects of Cheng Ho's life in passing. 

Wassalam,
Astri
-I'm a moslem and i'm proud of it-


----- Original Message ----
From: feifei_fairy <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, February 18, 2008 5:36:50 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Arak2an Barongsai dilarang di Pontianak


Seharusnya moderator harus juga berani menampilkan dialog yang membuka
idelogi suatu ajaran agama dengan gamblang/terbuka. Dimana proses
islamisasi masih saja ingin dilakukan oleh kelompok kelompok politik
dalam upaya inginkan kesamaan persepsi.

Padahal ini tidak mungkin terjadi ,dimana jelas kita sebagai bagian dari
bangsa(tionghoa) yang berbeda walaupun hidup di wilayah Indonesia tetap
pelarangan ataupun pake istilah lembut pembauran tetap kita(tionghoa)
harusnya juga berani mengungkapkan bahwa ajaran islam adalah tidak
sesuai dengan kultur dan kehidupan suatu bangsa yang berlandaskan
keragaman.

Perbedaan itu suatu yang wajar apalagi masalah budaya ,tidak boleh suatu
budaya dilarang itu namanya pemaksaan dan jelas melanggar hak sipil
kewarganegaraan suatu bangsa yang berdaulat.

Masalah masalah begini sebaiknya jangan di diamkan saja harusnya
diadakan suatu tinjauan yang lebih lanjut,apalagi basis etnis dayak
sendiri di kalbar adalah rumpun indochina,mengatas namakan ras melayu
itu hanya kamuflase kelompok politik berdasarkan suatu agama tertentu
yang tentunya kita juga tahu agama tersebut adalah agama politik
indonesia yaitu islam dan ini sudah dilakukan sitematis yang tentunya
perbuatan ini pasti akan terulang pada tempo tempo yang lain.

Qosmio_G40 wrote: Hanya cina GOBLOX IQ jongkoX yang mau ikut islam!

benar sekali saya setuju banget...... ..
dan heranya lagi katanya laksamana chen ho/zhang he adalah muslim.....
padahal cheng ho itu sida sida/kasim yang pelernya sudah di kebiri dan
hanya utusan politik untuk hubungan antar negara dan di thailand selatan
ada bukti peninggalan cheng ho yaitu bentuk tempat ibadah agama asli
masyarakat sana yang budhhis dan matinya ceng ho dibakar menurut ajaran
taoisme,,,,, ,,,,,,,,, tapi lucunya di surabaya di bangan masjid laksamana
cheng ho ,,,,,,,he he saya ketawa saja kebodohan muslim muslim apalgi
china yang masuk islam otaknya tambah bego bego bahkan tidak sadar
pahalawan yang bukan muslim mau saja di islamisasikan. ......... ....... 
____________ _____
Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror
pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah
kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun
dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan
diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan
pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud.
Feifei_fairy
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "@};-PurpleRose} ;--"
<purple.ros@ ...> wrote:
>
> kl dicermati berita dibawah ini, emang ada yg "situasi lain" yg perlu
> dicermati dan dikaji lebih mendalam lagi soal larangan yg muncul dari
SK
> Walikota ini.
> ada permasalahan sentimen etnis yg lagi-lagi dimunculkan oleh
sekelompok
> orang untuk mencapai tujuan tertentu.
>
> lagi-lagi yang menyebalkan adalah peran media yang tidak memiliki
> semangat rekonsiliasi dan pembangunan perdamaian sama sekali. jelas
> sekali dari judul dan tutur bahasa yg dimunculkan dalam artikel ini
> memperkuat sentimen etnis tertentu, menonjolkan semangat kesukuan dan
> penindasan satu kelompok etnis kepada etnis yang lain sebagai alat
untuk
> mencapai tujuan yang diinginkan.
>
> Uly, sesungguhnya berita yang aku dapat bahwa beberapa tokoh tionghoa
> juga berpikir ttg belum kondusifnya situasi untuk mengadakan festival
> naga dan barongsai di jalan2 utama pada perayaan cap goh meh saat ini,
> namun saat itu masih berupa kesepakatan, tidak "diresmikan" dengan SK
> Walikota, karena niat awalnya tidak diadakannya festival naga dan
> barongsai di jalan2 utama itu adalah untuk tahun ini, dan tidak
menutup
> kemungkinan untuk diadakan tahun depan ato tahun berikutnya. Namun
tidak
> tau lagi gimana proses selanjutnya, tiba2 saja SK Walikota utk
peniadaan
> ini turun serta merta. disusul dengan munculnya GMB yg menyatakan diri
> sebagai pengawal setia kebijakan ini...cape deh.
>
> isu politik di Kal-Bar memang kental mengambil bungkus pertarungan isu
> etnisitas :(
>
> sebagai catatan: yang menikmati dan menyukai perayaan festival naga
dan
> barongsai di pontianak itu bukan hanya etnis tionghoa, tapi juga
> kelompok etnis lain, bahkan terlibat dalam proses festival. festival
ini
> sesungguhnya bisa menjadi sarana pembangunan perdamaian, rekonsiliasi,
> dan semangat pluralisme di kalbar. kulihat, penerbitan SK Walikota
> secara resmi utk peniadaan ini dilakukan dengan semangat pemberangusan
> budaya tionghoa yang sama oleh pemerintah rezim orde baru.
>
> Julia
>
> PS. utk rekan jimmy, saraf otakku masih keriting kusut oleh tugas2
> berdeadline, so dalam beberapa hari ini masih belum bisa merespon ttg
> trade-off, diskusi kita lalu. ada beberapa perspektifku yang akan aku
> sampaikan nanti merespon pertanyaan rekan jimmy.
>
> *Rabu, 13 Februari 2008 - Pontianak Post
> Elemen Masyarakat Dukung SK Walikota
> Soal Petasan, Arakan Naga dan Barongsai*
>
> *Pontianak,- * Berbagai reaksi pun muncul dengan dipublikasikannya SK
> Wali Kota Pontianak Nomor 127/2008 tentang jual beli, pemasangan
petasan
> dan pelaksanaan arakan naga, barongsai dalam Wilayah Kota Pontianak.
Di
> antaranya datang dari Gerakan Melayu Bersatu Kota Pontianak yang
> melakukan rembuk di Kelurahan Bangka Belitung, pada Selasa malam
(12/2).
>
> Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para pemuda dan sesepuh Melayu Kota
> Pontianak menyatakan sikap mereka terhadap SK Walikota Pontianak nomor
> 127 tahun 2008. Sikap Gerakan Melayu Bersatu (GMB) Kota Pontianak yang
> dibacakan oleh ketua GMB Kota Pontianak Erwan Irawan. Isi tuntutan
> mereka adalah Pertama, mendukung SK Walikota Pontianak, dengan alasan
> bahwa SK tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil musyawarah Muspida
Kota
> Pontianak.
>
> Arakan naga dan barongsai yang menggunakan jalan raya dan fasilitas
umum
> jelas merugikan aktivitas komunitas di luar etnis China. Kedua meminta
> aparat hukum dalam hal ini Kapoltabes Kota Pontianak memproses secara
> hukum, mereka yang menggugat SK Walikota, karena hal tersebut membuat
> kota Pontianak tidak kondusif.
>
> Ketiga GMB meminta barongsai dan naga tidak main di Kota Pontianak,
> alasannya barongsai dan naga bukan merupakan bagian budaya Indonesia
> walaupun dilakukan di tempat yang tertutup. ? Kami akan memperjuangkan
> dan mengawal SK jangan sampai diganggu oleh pihak tertentu, dan
> masyarakat kota Pontianak Wajib mendukung SK Walikota tersebut,?
> tegasnya yang diiyakan oleh seluruh masyarakat yang hadir.
>
> Hal senada juga disampaikan oleh Wakil ketua DPD Persatuan Forum
> komunikasi Pemuda dan Melayu (PFKPM) Kota Pontianak Ir. RSM Bambang
> Sancoyo,MT yang mendukung kebijakan pemerintah Kota Pontianak untuk
> mengatur arak-arakan naga dan barongsai agar tidak di jalan-jalan
umum.
> ?Keputusan walikota tersebut sangat tepat dalam rangka mewujudkan
> ketertiban umum,sehingga tidak mengganggu lalu lintas,? ujarnya.
>
> Kebijakan ini tidak ada unsur diskriminasi. Sebagai generasi muda siap
> berada di garis depan dalam turut memelihara suasana kondusif di Kota
> Pontianak. Pemuda Melayu Kota Pontianak senantiasa menghargai budaya
> positif yang tentunya harus berada dalam koridor kesetaraan dan
> ketertiban kota. Dia mengatakan aktivitas budaya harus menyesuaikan
> kondisi masyarakat dan suasana kehidupan yang menjiwai budaya
setempat.
> ?Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung sehingga tercipta
> akulturasi budaya secara harmonis?tegasnya.
>
> Pada saat ini, papar Bambang, di beberapa daerah seperti Jakarta,
> Situbondo, Sidoarjo, Jawa Tengah banyak-banyak warga yang mengalami
> musibah banjir dan tanah longsor. Sehingga sebagai bangsa yang
patriotik
> dan tradisionalis hendaknya lebih mengedepankan sikap empati dan
> kesederhanaan. Dia mengatakan merayakan tahun baru, itu boleh saja
> bergembira, tetapi tidak diaktualisasikan secara vulgar dan
> demonstratif, nilai-nilai kepekaan sosial harus lebih dikembangkan
agar
> tidak malah terjadi kesenjangan sosial. ?Oleh karena itu mari kita
jaga
> Kota Pontianak menjadi tetap aman dan nyaman sebagai tempat hidup dan
> bekerja mengisi pembangunan bangsa,? himbaunya. (har)
>

[Non-text portions of this message have been removed]





      
____________________________________________________________________________________
Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke