Yth Bp. Irawan & rekan-rekan milis,

Thanks atas replynya, saya memang menunggu jika ada dari kawan-kawan
yang memberikan respon atas pengalaman saya menonton. 
Pertama, saya perlu memberikan sedikit info (yang mungkin Bp. Irawan
tidak ketahui), bahwa saya bisa membaca huruf kanji (or han-zi),
dikarenakan saya tinggal dan bekerja di jepang, yang tentunya
menggunakan huruf kanji yang sama dengan China, ditambah saya juga
pernah belajar bahasa mandarin & ortu saya fasih mandarin. (sekedar
info supaya tidak ada kesan bahwa saya hanya membaca arti lirik lagu
dari English program booknya saja). 
Chinese Spectacular menyajikan tiga buah lagu, dan memang di layar
backgroundnya diberikan lyrics berjalan (dalam bahasa mandarin dan
jepang, tidak ada inggris) agar penonton memahami artinya. Perlu saya
tekankan disini bahwa saya tidak menemukan satu pun kata-kata yang
menghujat RRT (saya membaca arti dalam huruf Japanese, juga kanji
mandarin-nya karena artinya sama). Apakah anda bisa membaca huruf
han-zi? Apakah ada kesempatan bagi anda untuk  memperoleh program book
berbahasa mandarin dari panitia (dari show yang anda tonton di Los
Angeles) dan bacalah lirik lagu tersebut; apakah ada kata-kata yang
menghujat pihak RRT. Saya yakin tidak ada. Bagaimana anda bisa membuat
statement tanpa terlebih dahulu meneliti? 
Dari tulisan anda sebelumnya yang mengatakan: 
> Sebuah karya seni boleh saja menjadi kendaraan kritik kepada
penguasa pada  
> batas2 tertentu , tapi kalau sudah kelewat batas dan menginginkan
negara 
> menjadi hancur lebur, rasanya itu terlalu berlebihan.
Bolehkan saya bertanya pada anda bagian mana yang menurut anda
"kelewat batas dan menginginkan negara menjadi hancur lebur"? Salah
satu tarian, mungkin? Atau lagu? Judulnya apa? Mungkin anda bisa
menjelaskan sedikit? 
Yang saya temukan justru sebaliknya, acara Chinese Spectacular ini
memberikan angin baru bagi kebangkitan negara China yang terpuruk
karena isu-isu tidak baik. Memang, kita tidak bisa mengatakan suatu
negara adalah 100% bagus, atau 100% baik……seperti juga Indonesia, ada
sisi buruk, ada juga sisi baik. Negara China sudah bersejarah sangat
panjang, dinasti demi dinasti berlalu dengan kehancuran dan
kebangkitan tiap pemerintahannya. Apa mungkin hancur lebur tak
berbekas hanya karena acara Chinese Spectacular? Sepertinya anda
mencampur-adukkan konteks "Negara China" dan "Pemerintahan"……….saya
melihat acara Chinese Spectacular di dua adegan yang ada polisinya,
mereka memang mengkritik pemerintahan China (yaitu partai komunis
china) yang dinilai tidak memberikan kebebasan dalam berbicara
(seperti anak kecil bawa-bawa bendera "Truthfulness Compassion
Forbearance" aja langsung ditangkap polisi). Tetapi apakah kritik ini
lalu disama-ratakan dengan "mengutuk negara supaya hancur lebur "?
Mari kita bandingkan dengan Indonesia, sewaktu para mahasiswa
mengkritik Bapak Soeharto… mereka pergi ke jalanan, mengolok-olok dan
membakar foto Soeharto, apakah tindakan itu juga digolongkan sebagai
"menghancurkan Negara Indonesia"? Soeharto hanyalah bagian dari
sejarah Indonesia, sesudah ia lengser, pemerintahannya segera diganti
dengan pemerintahan baru, bukan ORBA lagi tapi ORDE REFORMASI, dimana
kita lebih bebas dalam menyatakan pendapat, juga merayakan hari imlek
dan bersukacita dengan barongsai, dll. 
Dari komersial acara Chinese Spectacular yang saya lihat di internet,
penyelenggara acaranya itu bertujuan untuk "menghidupkan kembali
budaya tradisional China", yang sebagian besar (kuil-kuil, patung
Buddha, kepercayaan beragama, dll) dihancurkan sewaktu Revolusi Besar
Kebudayaan karena partai komunis yang atheis dan tidak mempercayai
keberadaan Tuhan. Sejarah Tiongkok yang begitu panjang selalu
mempercayai keberadaan Tuhan dan Dewa. Namun saat komunis masuk ke
China dari Uni Sovyet mereka menghancurkannya, menekan kebebasan
beragama maupun kebebasan spiritual. Jika sekarang Chinese Spectacular
mencoba untuk menghidupkan kembali sisi spiritualitas tersebut dan
mengkiritik komunis China yang mengekang kebebasan, apakah lalu anda
menyamakannya dengan "menghancurkan Negara China"? Aduh, nggak adil
dong. Negara ya Negara, pemerintahan ya pemerintahan. Misalkan komunis
jatuh pun, apakah anda pikir Negara China lalu runtuh? Komunisme
sendiri hanyalah salah satu faham politik disamping demokratis,
liberalis, dst, dan di China sendiri, pemerintahannya belomlah begitu
lama. Yang saya sesalkan adalah, banyak orang yang menganggap partai
komunis sama dengan Negara China, yang buntut-buntutnya berujung pada
orang Tionghoa. Masih ingat dahulu di Indonesia kita keturuan china
mendapatkan begitu banyak ketidak-adilan hanya karena kita disamakan
dengan "partai komunis Indonesia" yang notabene mendapat supplai
senjata dan dana dari partai komunis China? Kita yang hidup di jaman
orla-orba pasti mengerti hal ini. Jadi, berhentilah menganggap partai
komunis dan Negara China sebagai suatu hal yang sama. 

Oya, balik ke topik Chinese Spectacular, ada satu statement dari anda
yang bilang bahwa anda kenal dengan Michelle Ren, salah satu penari
utama di Chinese Spectacular. Mungkin anda bisa tanya langsung kepada
orang yang bersangkutan apakah dia direkrut FLG itu secara sukarela
atau dipaksa, apakah dia sadar kemampuan tarinya sedang dieksploitasi
oleh kelompok FLG dan apakah dia sadar mengenai apa yang dia lakukan
sekarang. Apakah menurut anda penari selevel Michelle tidak bisa
menentukan dia sebaiknya bergabung di klub tari yang mana, mengingat
kemampuannya tarinya yang sangat tinggi? Well, saya pikir tidak ada
gunanya kita menduga-duga dan menebak-nebak pikiran dan kemauan si
artis yang bersangkutan, tanpa membuat klarifikasi langsung (alias
ngomong langsung). Ini sama saja dengan acara gossip-gossipan or
infotainment yang laris-manis di tipi, membuat gossip tanpa si artis
tau, saat semuanya sudah tersebar luas dan menjadi berita hangat,
ternyata si artis bilang, "hah? Apaan? Nggak kok! Siapa tuh yang mulai
ngegosip?" 

Saya pikir jika kita hendak memulai apapun, sebaiknya dimulai dari fakta. 
Seperti halnya berita yang muncul di koran New York Times mengenai
Chinese Spectacular yang membuat saya ragu-ragu untuk nonton, saya
justru tambah ingin menonton karena saya ingin mengetahui FAKTA.
Ternyata fakta mengatakan semua yang ditulis dalam artikel tersebut
terlalu berlebihan dan memojokkan. 
Teman-teman saya yang memberikan komen positif mengenai Chinese
Spectacular juga bilang, "kenapa sih New York Times memuat artikel
macam gitu? Nggak biasanya……….penulisnya sentimen kali ya?" 
Dari tulisan-tulisan lain yang saya lihat di milis ini juga ada
beberapa orang yang mati-matian bilang Chinese Spectacular itu alat
FLG, dihubung-hubungkan dengan orang bule dan agen pemerintahan US,
dan buntut-buntutnya ke politik. Saya pikir kalo pikiran kita tidak
melulu dipenuhi oleh urusan politik macam ini antara China-US, nggak
akan muncul ketakutan kita sebagai Chinese terhadap orang bule. Jika
penonton yang menonton Chinese Spectacular di US rata-rata adalah
orang bule, bukankah itu wajar? Wong itu negara mereka, kok. Sama
wajarnya jika yang nonton Chinese Spectacular di Jepang kebanyakan
adalah warga Jepang. Apakah lalu mau dikatakan bahwa sekarang Jepang
beroposisi dengan China dalam politik? Picik sekali.
Lalu jika Chinese Spectacular nanti pentas di negara2 lain, musuh
politik China bertambah banyak dong? Kenapa China harus memposisikan
diri sebagai pihak oposisi? Semua rakyat China beserta cicit buyut dan
keturunannya tersebar diseluruh dunia, kita bangga bisa memperkenalkan
kebudayaan tradisional China di negara-negara lain. Tarian-tarian
dalam Chinese Spectacular memperkenalkan budaya tradisional dan
pakaian dari dinasti Qing, Ming, Tang, dll, (mengecualikan "dinasti
komunis", yah), terlihat begitu indah, anggun dan sarat akan budaya
tradisional China yang indah dan murni. Saya pikir orang China daratan
sendiri jika menonton acara ini pasti akan terharu. Tidak ada satu
bagian pun yang menjelek-jelekkan RRT, apalagi berniat
"menghancur-leburkan suatu negara", ini perlu saya tekankan lebih
lanjut (karena saya keberatan akan statement anda yang berlebihan
ini). Kita semua sebagai keturunan-keturunan Chinese, entah dimanapun
kita berada, mencintai negara China dimana leluhur kita berasal dan
tentunya kita tidak ingin negara tersebut hancur lebur. Saya tidak
akan menulis sesuatu tentang Chinese Spectacular jika saya tidak
mempunyai loyalitas terhadap bangsa China sendiri. Justru karena acara
ini begitu menyentuh sisi spiritualitas dan keindahan dari bangsa
China, barulah saya berani berbicara dan mendukungnya. Jika tidak,
untuk apa? 

Saya tidak membela suatu kaum, golongan, maupun negara secara membabi
buta. 
Saya hanya pikir kita harus melihat suatu persoalan secara jernih,
ditimbang dari kedua sudut pandang tanpa harus terpaku pada satu hal
bahwa "kita adalah orang China maka kita harus membela partai komunis
China (dan sering dirancukan sama dengan Negara/bangsa China itu
sendiri) dan menutup mata terhadap hal-hal buruk yang sedang terjadi
negeri China, seperti pelanggaran human rights dan pengekangan
kebebasan berbicara. (sedikit menyimpang dari topik, ini saya berikan
link berita CNN mengenai atlet-atlet olimpiade di Inggris yang
diharuskan untuk menandatangani kontrak "tidak boleh berkomentar atas
politik maupun human rights di China selama mereka dikirim untuk
olimpiade"):
http://edition.cnn.com/2008/SPORT/02/10/olympics.britain/index.html
(British Olympic teman told silence is golden)
http://edition.cnn.com/2008/SPORT/02/12/oly.speech.ap/index.html
(Beijing: Athletes should follow Olympic rules)
agar rekan2 bisa membaca sendiri bahwa kebebasan bersuara masih sangat
langka adanya di negeri China tercinta. Ini adalah berita
internasional yang bisa diakses oleh seluruh orang di dunia, dan kita
tidak boleh seperti katak dalam tempurung yang menolak kenyataan bahwa
ini betul-betul terjadi menjelang olimpiade Beijing. Kita boleh
berbangga, akhirnya China diakui oleh mata dunia untuk
menyelenggarakan olimpiade, tetapi masih banyak hal-hal bobrok yang
perlu dibenahi agar tidak membuat malu muka China didepan kubu
internasional. 

Sekian dulu, mohon maaf jika ada kata-kata yang agak kasar maupun
tidak sopan, mungkin itu hanyalah luapan emosi semata. Harap dimaklumi. 
Regards, from Yiphing.




Kirim email ke