----- Original Message ----- 
From: astri rahadi
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 28, 2008 2:23 PM
Subject: Klo soal Taucang?? Re: [budaya_tionghua] Soal Kumis

> Klo taucang adalah lambang penjajahan, kenapa ada keengganan
> beberapa orang tionghoa untuk memotong taucangnya
> waktu Kekaisaran Mancu ini berakhir...
> Info ini saya dapat dari bukunya Tio Tek Hong
> "Keadaan Jakarta Tempo Doeloe. Sebuah kenangan 1882-1959" terbitan
- - - - -
> kira2 knp ya?
> dan juga...kenapa Bangsa Mancu memilih simbol penjajahannya itu
> berupa taucang? Emang taucang itu simbol apa?
- - - - - -
> ini buku bagus yg menjelaskan dengan cara yg lucu
> (menggunakan gaya bahasa Melayu Pasar jaman dulu)
> dan lengkap sekali tentang kehidupan orang2 Tionghoa jaman dulu

-------------------------------------------------------------

Justru itu kelemahannya buku Tio Tek Hong tersebut, yaitu tidak mendalam 
penuturannya. Seperti pernah saya komentari waktu hari Natal tahun yang 
lalu.
Di bawah ini saya cantumkan ulang posting saya tentang buku Tio Tek Hong 
itu.

Memang lalu jadi tidak jelas kenapa sebagian orang Tionghoa Indonesia tidak 
mau potong taucangnya.
Barangkali karena sayang, sebab memelihara rambut sampai sepanjang itu bukan 
pekerjaan gampang, kalau mendadak dipotong ya sayang.
Apalagi orang Tionghoa yang sudah merantau, apalagi yang sudah turun-temurun 
di rantau, tentu sudah beda rasa patriotisme anti penjajahnya dengan yang 
masih mengalami perjuangan tersebut di Tiongkok sana, sehingga rasa sayang 
pada rambut panjang lebih besar dari rasa anti Mancu.


Kalau soal kenapa taucang dipaksakan orang mancu pada orang Han sebagai 
tanda kekuasaan penjajah, saya kurang tahu.
Tetapi namanya perlambang, bisa apa saja. Dan barangkali yang dipaksakan 
orang Mancu pada orang Han bukan pielihara taucang saja, mungkin adat 
istiadat yang lain juga.
Kita tunggu para ahlinya di milis ini untuk bisa menjelaskan.

Tetapi kalau kita lihat di Malaysia, puluhan tahun setelah merdeka dari 
penjajahan Inggris, tetapi di pengadilannya orang masih pakai wig (rambut 
buatan) seperti yang dulu diharuskan kaum penjajah.


Wasalam.
----------
Ini posting tentang Tio Tek Hong:



----- Original Message ----- 
From: Akhmad Bukhari Saleh
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, December 26, 2007 2:31 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Buku bagus soal Tionghoa zaman dahulu

Iya, memang buku menarik.
Dan bagi saya mempunyai nilai nostalgic, karena kebetulan waktu kecil sering
ke tokonya, "Tio Tek Hong Batavia", untuk beli alat dan buku musik atau
peluru senapan angin.

Sayang penuturannya terlalu spontan, hanya dilihat dari pandangan
pribadinya, tidak melakukan perbandingan atas situasi sekelilingnya dulu,
sehingga cakupannya terkesan sempit.
Tetapi menurut saya itu bukan salah Tio Tek Hong, melainkan editor-nya.

Wasalam. 

Kirim email ke