Ini info yang menarik.
Kalau soal Tibet dihubung-hubungkan dengan Amerika dan Olympiade, terlepas 
dari benar atau tidaknya, sudah kita semua ketahui, sehingga tidak perlu 
dipostingkan lagi di sini.
Tapi yang dikemukakan Harry-heng ini soal budaya, pengaruh agama Buddha pada 
budaya tionghoa di satu lokasi. Walau lokasinya jauh di sana, tetapi agama 
Buddha juga luas dipeluk orang Tionghoa di Indonesia, jadi bisa ada 
pengaruhnya sampai ke sini.
Ditunggu pandangan para ahli Buddhist mengenai ini...

Tetapi di luar soal budaya, yang jadi pertanyaan adalah kalimat:
"... sebelum Tibet dimerdekakan oleh Tiongkok ..."
Memangnya tadinya Tibet dijajah siapa? Lalu kenapa harus Tiongkok yang 
memerdekakan?

Pertanyaan kedua adalah mengenai logika.
Dikatakan: "... satu2nya jalan tanpa disadari rakyat Tibet punya 
kecenderungan untuk jadi atau bertujuan jadi ulama Buddhist. Ini paling 
gampang tanpa banyak kerja keras dapat hidup enak, at the expense dari 
rakyat ..."
Kerancuan logikanya, kalau dikatakan semua rakyat jadi ulama Buddha, lantas 
mereka hidup enak at the expense rakyat yang mana lagi?

Wasalam.

----------------------------------------------------------

----- Original Message ----- 
From: Harry Adinegara
To: [EMAIL PROTECTED] ; budaya tionghua ; komunitas tionghoa ; 
hksis hksis
Sent: Wednesday, April 16, 2008 8:15 PM
Subject: [budaya_tionghua] Selain nuansa politik juga ada aspek watak malas?

> Baru saja aku bertamu, sambil menikmati hidangan tuan rumah,
> konco-ku orang Chungkuo asal Tsingtao, sempat buicara2
> soal hiruk pikuk perkara Tibet dan Olympic.
>
> Setelah aku jelaskan bahwa banyak negara barat itu punya sifat hipokrit
> yang dia (koncoku) setujui, malahan koncoku ini menambahi
> se-suatu yang rupanya bisa dianggap adalah realita
> (apa yang bisa kita temui di Tibet).
>
> Pertama: orang Tibet(Tibetan) itu adalah bangsa yang malas.
> Kenapa dia bilang begini, lalu dia(koncoku) melanjutkan ini karena ,...
> kedua: karena agamanya(Buddha versi Tibet) yang membuat ,
> tanpa disadari orang(Tibet) jadi punya watak pemalas.
>
> Coba berapa persen dari penduduk Tibet yang jadi biksu,
> segedubrak banyaknya. Bahkan dari kecilpun, anak2 Tibet
> sudah di brainwash agar jadi atau punya angan2 tujuan hidup
> untuk jadi biksu.
> Karena sebelum Tibet di-merdekakan oleh Tiongkok,
> Tibet adalah negara feodal.
> Bentuk pemerintah feodal ini bukan saja kaum elit yang berkuasa
> tapi juga para ulama Tibet.
> Karena miskinnya Tibet(hasil diperas habis2an oleh para elit
> dan para lhama) maka satu2nya jalan tanpa disadari rakyat Tibet
> punya kecenderungan untuk jadi atau bertujuan jadi ulama Buddhist.
> Ini paling gampang tanpa banyak kerja keras dapat hidup enak, ....
> at the expense dari rakyat yang di perbudak untuk meladeni
> para elit dan ulama Buddhist. 

Kirim email ke