Bung Yongde dan teman-teman semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
Nimbrung dikit ajah nih. Kompas bukan sekali ini ajah membuat kesalahan. Kayaknya sih sudah sering. Jadi, kalau kali ini mereka mengutip sesuatu secara salah, ya sudah biasa aja. Mereka pernah memberitakan bahwa kecoa Madagaskar itu bisa mencapai u- kuran tubuh 75 cm. Ini kayaknya mereka kutip asal jadi, buru-buru kejar ta- yang(?), dari 2-3 inch yang rancu sudah dikalikan 30 cm (sekitar 1 foot), pada- hal 1 inch = 2.54 centimeters Lihat di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/Madagascar_hissing_cockroach Dan, saya juga curiga ketika mereka memberitakan ada burger Rp 1 juta berda- ging wagyu beef yang dikatakan dagingnya seberat 800 gr. Ini kayaknya diambil dari berat 8 oz (ounces, bukan ons = 100 gram) yang kalau dikonversi ke sis- tem metrik, hanya sekitar 225 gram saja, berat rata-rata sepotong beef steak(?). Lihat di sini: http://haloindonesia.blogspot.com/ Sila lihat perbandingannya di sini: http://www.allenbrothers.com/wagyu-steak-burgers.html Persisnya: 8 ounces (avdp.) = 226.79619 grams Sila lihat di sini: http://www.infoplease.com/pages/unitconversion.html? qty=8&fromopts=ounce&toopts=gram&unittype=weight&grp=&convert.x=28&convert.y= 6 Mereka memang minta dimaklumi, soalnya mereka terbit harian, deadline untuk naik cetak sekitar pukul 20:00 hari ini untuk edisi besok pagi. Jadi, waktu untuk cross cek menjadi sempit. Waktu jaman masih belum secanggih sekarang, para wartawan dituntut lebih teliti dan cermat. Tapi, waktu itu persaingan media be- lum seketat sekarang. Walau sekarang teknologi makin maju, persaingan juga makin ketat, jadi mereka tidak lagi punya waktu untuk urusan cek-ricek. Jadi, paling kita secara sukarela kasih tahu. Dan, mereka juga paling bilang, te- rima kasih atas koreksinya. Sudah terprogram kayak mesin penjawab saja. Sen- tuhan manusiawinya sudah hilang. Memang mereka sudah jadi mesin pencetak uang, dan berharap pembacanya tidak sekritis anda begitu. Saya pernah mendapati Time memasang foto Tian-an-men (waktu kerusuhan demo mahasiswa) secara 'flip' (kalau film, emulsinya terbalik) jadi hurufnya ke- lihatan terbalik. Nah, umumnya pan mereka ndak 'ngeh' karena ndak bisa baca huruf Kanji. Redaktur fotonya lantas kirim surat secara pribadi, bilang merasa malu sekali akan hal itu, dan berterima kasih sekali kepada saya. Memang, lain lubuk lain lele-nya, lain padang beda rendangnya sih ya? :D) Salam nasi rendang, Ophoeng, BSD City --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ada wartawan gak yah di sini ? Artikel Kompas di bawah ini ada kesalahan mengenai Qin Shihuang dan Kaisar Kuning. Quote Kompas: "Kaisar Kuning yang dijaga ribuan tentara terakota sebagai simbol persatuan China. Qin Shi Huang Di atau Kaisar Kuning adalah kaisar pertama China yang berkuasa pada tahun 221-207 SM." "Kuburan Kaisar Kuning dekat ibu kota kuno Xi¡¦an di Provinsi Shaanxi, terpendam ribuan tahun dan baru ditemukan tahun 1974 oleh seorang petani. Mausoleum Kaisar Kuning menjadi simbol kecanggihan kebudayaan, infrastruktur yang rumit, serta kemajuan teknologi untuk membangun kuburan masif, dijaga patung-patung ukuran manusia dari jenderal sampai prajurit." hy: Singkat saja, Huangdi beda dengan Qin Shihuang. Huangdi itu dianggap sebagai leluhur peletak dasar orang Tionghua, sedangkan Qin Shihuang adalah kaisar yang dianggap sebagai pemersatu pertama kekaisaran Tiongkok. Jamannya mereka itu berbeda, kalau Huangdi itu menurut Shiji nya Sima Qian hidup pada 2697 - 2598 tahun sebelum penanggalan umum. Hormat saya, Yongde