Eeeedddd, ntar lu gue kenalin sama temen gue Ed, dia juga pembela ikan tuh, dan paling bete kalau gue ancam mau bikin pepes ikan cupang, hihihihiihii. Memang kalau urusan makan memakan ini kesannya sangat tidak berperikebinatangan, tanpa perikehewanan. Kejaaaaaammmmm. Di Amerika tuh, ada restoran jual octopus untuk dimakan hidup hidup. jadi itu baby octopus, yang biasa dimasak untuk dimsum tuh, (kalu belon pernah, kita nge-dimsum bareng yuk) atau untuk takopochi tuh, disajikan didalam mangkok bulet kayak aquarium gitu, terus dicapit pake alat kayak tongkat gitu, terus diputeeerrr, dijilat, tyus ditelan bulat bulat. Katanya sensasinya itu waktu si baby octopus meluncur melewati tenggorokan getoh. Kyaaaa serem deh. Sementara gue nelen kapsul minyak ikan aja gelegepan, ini baby octi segede bola golf kok bisa ditelan? Tapi gue juga pernah makan yang sadis sadis gitu sih. Tau nggak yang judulnya Drunken Prawn? Udang mabuk? Nah itu di JUMBO Singapore tuh laris tuh. Selusin udang, dimasukin ke Pirex tembus pandang, terus disirem minuman keras, trus ditutup, dikocok-kocok sampe udangnya pada pingsan. Nah habis itu katanya itu hidup-hidup udangnya di steam atau di rebus deh gue gak tahu. Temen gue yang nyelonong ke dapur sih bilang itu udah gelepar2 gitu. Tapi enaaakkkk euuuyyyyyy dan gue tega tega aje tuh makannya..... rrrrr.... baru sekarang merasa berdosa sedikit, hehehehe. Kawan gue orang Batak, dia cerita, di kampungnya, kalau ada tamu agung, itu ada masakan istimewa. Gue lupa namanya, tapi katanya anak babi, di loloh minuman keras sampai mabuk, lalu di rebus hidup-hidup. Dagingnya jadi empuk dan wangi sekali, begitu dia bilang. Terus kemaren di milis sebelah ada yang cerita soal itu tuh, dogi, yang ditenggelamkan, supaya dagingnya empuk, baru di masak. Langsung dapat surat kecaman dari pecinta dogi, hihihii. Dipikir pikir, manusia memang mahluk paling kejam paling sadis. Hobi makan, pemakan segala. Kanibal! Temen sendiri aja suka dimakan, makanya sampai ada istilah Cia Hopeng segala, hahahhahaha. Cina Lapar memang buaaasssssss. (* melirik FPC, yang suka sewot kalau sedikit aje soal cina disenggol, krrrrkkkkekekekekek)
-----Original Message----- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of hartantodedy Sent: Monday, August 25, 2008 5:02 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Front Pembela Ikan Dear All, Tadi malam tgl 24, sambil lihat TB, ada TV nyiarin Sadis Food, sumpah baru kali ini lihat. Ikan hidup dibuang sisiknya, menggelepar--gelepar, jatuh diambil, buang lagi sisiknya. Kemudian dibuka perutnya pakai gunting,dikeluarkan isi perutnya. Minyak dididihkan, ikan dipegang kepalanya, badannya saja yang digoreng sekali ke kiri sekali ke kanan. Terus ditaruh di piring diberi bumbu berwarna kemerah-merahan. Disajikan pada pemesannya, dimakan pakai sumpit sambil cengengesan, kepala ikannya masih megap-megap. Apa bukan diskriminasi kalau ikan ini digoreng hidup-hidup sementara arwana dipuja-puji bawa hoki, padahal sama penduduk asli dimakan juga. Kalau benar binatang hidup lebih enak dan lebih berkhasiat, dibanding yang sudah disembelih mati, dan tidak ada kata sadis dalam kamus makan memakan, Saya saran bagaimana kalau hari pertama potong ekor sapi untuk bikin sop buntut, hari berikut, dari lutut ke bawah masak sop kaki, sop engkel, sate kikil dan tunjang padang. Demikian selanjutnya, terpedo bikin soto pak kumis pake mentega, lidah asap juga boleh, Cuma kalau mau soto jeroan hari terakhir. Hemat listrik karena untuk menyetok daging tidak perlu pendingin. Bikin babi kecap, gampang babi lagi lari-lari kita kejer kita kecapin. Selamat mencoba, jangan sewot, jangan marah, apalagi dendam, Cuma beda pendapat. Buat Ophoeng apa kabar ? sudah makan anjing ? (koq, kedengerannya kasar yah.) Salam, Dedy No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.7/1631 - Release Date: 8/24/2008 12:15 PM No virus found in this outgoing message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.7/1631 - Release Date: 8/24/2008 12:15 PM