Koh Pur dan cik uli,

Terima kasih atas infonya ya.

Tanya satu hal lagi, boleh tidak ngangkat anak hanya karena hitung2an
fengshuinya dianggap cocok dengan calon ortu angkat? si anak sendiri
tidak punya ciong dengan ortu kandung. Btw, ada pengaruhnya tidak sih
soal angkat mengangkat anak ini dengan fengshui ortu (kandung &
angkat) dan si anak?

terima kasih banyak.


salam,
jimmy

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mau sedikit menjelaskan masalah pengakatan anak dalam budaya tionghoa.
> 
> Dalam Tradisi tionghoa ada 3 jenis pengakatan anak :
> 
> 3. Anak yang dikwepang atau anak asuh. Katagori anak asuh adalah anak
> yang punya orang tua dan punya nama marganya dan nama sendiri,
> biasanya anak yang di kwepang masih tinggal bersama orang tua aslinya,
> dan memanggil keluarga kita sebagai anggota keluarga dalam. Contoh si
> A di kwepang sama keluarga b. Si A tetap memanggil papa dan mamanya
> kandungnya sendiri biasanya II Atau Ithio ( Bibi atau Paman).
> Sementara didalam Keluarga si B ia memanggil Baba dan Mama dalam
> artian si A memiliki 2 orang tua. 
> 
> Dalam Tradisi Tionghoa yang dimaksud dengan anak yang dikwepang adalah
> anak yang kondisinya badannya kurang sehat atau tidak cocok dengan
> orang tuanya menurut perhitungan Bajinya, biasanya menitip anak asuh
> tujuannya adalah agar si anak bisa tumbuh dengan sehat dan masih
> menghormati kedua orang tuanya sendiri dan orang tua Asuhnya.

Kirim email ke