Saya keberatan sekali dengan tulisan gsuryana kalo pake hio itu dosa besar dan 
di jamin masuk neraka tingkat tinggi dan berarti dulu sincia itu sesat donk dan 
sekarang tidak, apa maksud nya ??????? Dan pendapat seperti itu yang anda  
kemukakan , anda dapat dari mana ?????


--- On Wed, 9/10/08, Anton Widjaja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Anton Widjaja <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek di Kalangan Tionghoa-Kristen di Indonesia
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wednesday, September 10, 2008, 10:46 PM










    
            --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "gsuryana" <[EMAIL 
PROTECTED] .> 

wrote:



> Dengan kata lain agama bisa mengalahkan budaya, untungnya RRT maju 

pesat, 

> sehingga dikhawatirkan umatnya pindah agama lagi, maka sinchia pun 

jadi 

> tidak sesat, asal jangan sembahyang pakai hio......itu dosa besar, 

dijamin 

> masuk neraka tingkat tinggi :o(

> 

> sur.



Ini kan untuk sekte tertentu. Kalau Katolik tidak begitu. Budaya OK. 

Jadi saya biasa saja menggunakan hio tapi mungkin pemaknaannya beda 

dengan yang Buddha beda dengan yang Kong Hu Cu. Juga di Katolik Jawa 

ada wayang yang khas. Jadi budaya diadaptasi dengan agama alias 

inkulturasi. Mirip mirip dengan Islam menggunakan bedug dan wayang.



Salam,

Anton W




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke