Arsitektur Tiongkok: Miniatur Alam Semesta


(Erabaru.or.id) Arsitektur modern dengan gaya menonjolkan ego atau
menunjukkan dominasi terhadap manusia saja. Tidak menghubungkan manusia
dengan langit, terasa seperti menentang langit.

Dalam masa ribuan tahun, orang Tionghoa sudah mengembangkan gaya arsitektur
mereka sendiri. Berdasarkan prinsip Taoisme dan Buddhisme, mereka
merefleksikan pengertian orang Tionghoa bahwa langit, bumi dan manusia
berhubungan erat. Jepang, Korea dan sebagian besar negara di Asia meniru
gaya arsitektur seperti ini.

Keselarasan antara Surga dan Bumi
"I Ching-buku tentang teori perubahan" dan karya tulisan lain mengatakan
bahwa orang kuno bertindak sesuai hukum langit, bumi, alam serta periode
tahun. Filsafat Taoisme berdasarkan elemen inti, yang mana menghasilkan
terbentuknya langit, bumi dan manusia.

Konfusianisme mengajarkan prinsip keselarasan antara langit dan bumi. Alam
adalah alam semesta besar dan manusia adalah alam semesta kecil. Karena
manusia adalah miniatur alam semesta, seorang manusia harus hidup dan
bertindak sesuai dengan hukum kosmos.
Pandangan tradisional ini mempengaruhi semua bidang kehidupan orang
Tionghoa, termasuk arsitektur. Tidak hanya memikirkan lokasi dan penggunaan
praktisnya, sebuah gedung harus selaras dengan alam baik interior maupun
eksteriornya.

Arsitek Tiongkok mendisain elemen alam semesta ke dalam setiap struktur
bangunan. Mulai dari gua primitif dan gedung sederhana hingga konstruksi
yang rumit, elemen alam semesta sangat terlihat terpatri kedalam arsitektur
Tiongkok. Terlihat sangat nyata, arsitektur adalah miniatur alam semesta.

Ujung kompas
Semua arsitektur Tiongkok dimulai dari ujung Kompas - utara, selatan, timur
dan barat. Arsitek memakai grafik yang disiapkan oleh ahli astronomi. Tidak
seperti peta hari ini, selatan di sisi bawah, utara di atas, barat di
sebelah kanan dan timur di sebelah kiri.

Berlandaskan lokasi Tiongkok di belahan bumi utara, orang Tionghoa percaya
bahwa cuaca baik-musim dingin yang lebih hangat dan musim panas dengan angin
sepoi-sepoi dari selatan- adalah berkah dari surga. Oleh sebab itu selatan
adalah titik referensi untuk semua bangunan.

Arsitek melapisi gedung di sisi utara, barat dan timur, kemudian membuka
sisi selatan. Ini untuk mencegah arus cuaca buruk seperti angin dari utara
atau kondisi cuaca buruk lainnya, bertujuan untuk mengatur suhu di rumah.

Untuk melindungi bencana cuaca, empat hewan mitos ditempatkan di bubungan
atap rumah, sebagai jiwa pelindung keempat mata angin. Wen hitam, seekor
binatang fiktif, ditempatkan di sebelah utara. Di sebelah selatan adalah
burung kenari cinnabar, di sebelah barat adalah harimau putih dan di sebelah
timur naga hijau.

Atap genteng
Atap tanah liat pertama dimulai sejak sekitar 3.000 tahun lalu. Kemudian
rumput Ylang-Ylang dan campuran tanah liat dan batu digunakan untuk menutupi
atap rumah. Setelah itu atap dipercantik dengan berbagai warna mengkilat dan
halus.

Alas genteng lantai dilekatkan dengan paku dan seringkali dihiasi motif
hewan atau tanaman yang dimaksudkan untuk melindungi melawan malapetaka
alam.

Desain tertentu hanya boleh dipergunakan di rumah kaisar, contohnya atap
kuning yang sangat indah, seperti gedung di Kota Terlarang di Beijing,
Tiongkok. Atap genteng di Kuil Langit di Beijing berwarna biru.

Wood- bahan pokok konstruksi
Kayu adalah bahan pokok konstruksi yang dipakai oleh arsitek Tionghoa. Kayu
bisa didapatkan dengan mudah dari hutan di Tiongkok. Kayu lebih disukai
sebagai bahan konstruksi alami, karena kayu bisa memberikan bau harum dan
menyenangkan di dalam gedung.

Selain itu, biji-bijian dan tanah mengkilat, seperti tanah liat, dapat
membawa suasana hidup yang alami ke dalam rumah. Bagi seorang arsitek, kayu
adalah bahan bangunan hidup, yang dapat bernafas, menyerap dan menangkal
kelembaban. Tetapi kayu juga punya kekurangan yaitu mudah terbakar.

Membingkai
Ketika membangun sebuah rumah, arsitek Tiongkok lebih suka membangun
kerangkanya dahulu. Cara ini dikatakan punya banyak keunggulan. Berbeda
dengan struktur bangunan yang kokoh, gedung berkerangka punya beberapa balok
dan tiang untuk menyangga beban di sisi berat tertentu.

Metode konstruksi ini memungkinkan ruangan menjadi lebih lebar.
Arsitektur Tiongkok berusaha memberikan peralihan halus dari lingkungan dan
sungguh menyelaraskan manusia dengan dunia mereka dan langit. (rob)

<<image.jpg>>

Kirim email ke