Sdr.Agoeng,
memang saya pernah mendengar dari rekan-rekan tentang kegiatan yang mereka lakukan tidak mendapat sambutan. Diskusi Cina atau Tionghoa yang pernah diadakan juga tidak menarik perhatian, juga diskusi sistem kewarganegaraan tidak mendapat respon. Selain itu adalah diskusi-diskusi lainnya yang bersifat kebudayaan juga tidak mendapat respon. Memang sungguh disayangkan, tapi saya sarankan kepada rekan-rekan team BT jangan berkecil hati. Integritas dan konsistensi dalam menjaga sikap itu yang menjadi modal rekan-rekan dari team BT. Tidak memihak dan juga tidak berafiliasi kepada suatu kelompok adalah hal yang baik dan membanggakan bukan ? Terkenal maupun tidak, itu bukan masalah. Yang menjadi hal penting adalah tidak menjual diri demi ketenaran dan uang. Sdr.Agoeng, perlu anda ketahui bahwa salah satu moderator milist ini berhasil mengundang seorang anthropolog asing datang ke Indonesia sebanyak dua kali bahkan sedang mempersiapkan kedatangan yang ketiga kalinya untuk penelitian budaya Tionghoa di Indonesia. Bahkan nama milist ini disebut-sebut dalam suatu makalah penelitian kebudayaan di luar negri. Bukankah beberapa moderator diundang berkali-kali untuk memberikan seminar di luar kota ? Tahukah anda bahwa team BT sempat menulis buku dan mencetaknya dari kocek mereka serta membagikannya gratis ? Bahkan nama pengarangnya saja nama palsu yang tidak dikenal, siapa penyusun dan penulisnya hingga hari ini tidak pernah diketahui oleh umum. Apakah hal-hal diatas tidak membanggakan rekan-rekan team BT ? Saya pribadi bangga tapi yang perlu dihindari adalah perilaku sombong. Dan juga hal-hal diatas yang membanggakan saya tidak pernah disebut- sebut oleh para moderator dan team BT di milist ini. Walau kegiatan itu menguras kocek pribadi mereka dan mereka meminta dana kemana-mana tapi tidak mendapat respon, hanya sedikit responnya. Inilah hal yang patut dibanggakan. Dan saya menulis ini bukanlah mengorek atau mengungkit kegiatan dari anggota team BT yang jumlahnya tidak lebih dari 10 jari. Tapi berjuanglah terus dan jangan pikirkan menjadi terkenal atau tidak. Apakah kegiatan mereka dihadiri oleh banyak orang atau tidak, itu bukan hal yang penting. Yang terpenting adalah tangan kanan memberi tangan kiri tidak mengetahui. Akhir kata, jika anda mencintai milist ini, saya harap anda mulai menjaga tulisan anda. Jangan sampai moderator ditegur karena ulah anda, dengan demikian anda sudah menunjukkan dukungan anda terhadap milist ini. Hormat saya, Xuan Tong --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Yg hadir? 4L lagi lah. Dulu pernah juga kan malah dianggap pun tidak, emangnya sapa lo? Brani ngajak tokoh n petinggi cina diskusi terbuka. > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -----Original Message----- > From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Thu, 18 Sep 2008 06:56:17 > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Seminar antara CSIS dan BT > > > Wah, ide ini CIAMIK tenan! > Huebat pisan ! > > > --- On Thu, 9/18/08, Karang Terjal <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Karang Terjal <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [budaya_tionghua] Seminar antara CSIS dan BT > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Thursday, September 18, 2008, 12:28 PM > > > > > > > > > Melihat perdebatan yg berlangsung akhir-akhir ini, ada baiknya Budaya Tionghua Mailist mengadakan suatu diskusi atau seminar dengan tema: > > Asimilasi dan pemberangusan budaya tionghoa, atau > kirno, likno dan parno > atau tema lainnya > > dengan mengundang Harry Tjan Silalahi (3 suku kata yg menggambarkan nama barat, cina, dan batak...contoh asimilasi ke dlm 3 budaya) dan anak-anak CSIS > > Tempatnya bisa di panjay atau di csis atau dimanapun. > Hasilnya bagaimana? Harry Tjan akan terima atau tidak undangannya beserta alasannya, bisa diberitahukan ke mailist juga. > > Semoga ide ini bisa di tanggapi dengan baik. > > > >