--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sayang sekali kalau pelajaran di SMU yang diingat seperti itu2 saja.. > > > > Seperti yang saya katakan , Copernicus memang mengalami inkuisisi..tapi itu > semua hanya menjelaskan dark age organisasi yang bernama gereja, dan > masa-masa suram Eropa yang di dominasi oleh gereja , bersama interpretasi > yang sudah mapan berabad-abad dan tiba-tiba di goyahkan oleh scientific > revolution yang di mulai oleh Copernicus ..akibatnya gereja seperti di > rongrong wibawanya , oleh hal2 sekunder (gak penting) mengenai bumi adalah > bulat. Toh esensi dari agama bukanlah hal2 yang seremeh itu, ada yang lebih > penting dan terabaikan seperti "kasih" . ------------- kasih? kasihan? "demikianlah landasan niat mereka mendirikan sekolah.sekali lagi bukan untuk mencerdaskan manusia agar terbebas dari kebodohan dan kemiskinan tetapi untuk mempengaruhi orang ato bangsa lain seperti yg mereka mau!harus kita pahami tidak ada ketulusan yg ada nafsu megalomania. lao tze seperti bisa kita baca dalam dao de jing mengatakan : " Bearing and nurturing,Creating but not owning,Giving withoutdemanding,This is harmony". inilah Kasih!. inilah harta karun asian wisdom. jangan marah ya bung Robby, tapi pikir..pikir. kam bek, cam bek
Mulyawan Lie