sampe di SIngapore JEN = org JUK= daging
mereka ngak ngerti??????????


--- On Sun, 28/9/08, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Dialek Sichuan Di Indonesia
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, 28 September, 2008, 11:07 PM








iya nih, Jen paling populer di jakarta (dan sumatra?), sedangkan di Jawa tengah 
dan timur tetap Ren.
Kelihatannya ada kekhususan2 di setiap wilayah Indonesia, kesalahannya2 
pengucapannya berbeda antra satu wilayah dng yang lain wilayah. apa ada 
pembagian mahab guru berdasarkan wilayah???



----- Original Message ----
From: melani chia <[EMAIL PROTECTED] co..uk>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, September 28, 2008 8:27:20 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Dialek Sichuan Di Indonesia








Kalau 
JEN = ren( orang),ini mandarin dari mana aslinya????? ?


--- On Sun, 28/9/08, Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [budaya_tionghua] Dialek Sichuan Di Indonesia
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Sunday, 28 September, 2008, 9:05 PM




Oh yah,

Di kota Pematang Siantar bahasanya adalah mandarin dialek Sichuan.
Jadi bukan mandarin Beijing yang standar. Selain di Pematang Siantar,
daerah saya di Aceh juga memakai dialek Sichuan. Tetapi tidak tahu
apakah generasi muda masih paham dialek Sichuan.

Setelah tanya beberapa orang tua yang masih ingat, ternyata guru-guru
bahasa Tionghua yang dikirim ke dua daerah ini (saya hanya tahu dua,
tidak tertutup banyak lagi) ternyata orang-orang Sichuan. 

Saya sendiri mengerti dialek Sichuan secara pasif dan sedikit aktif.
Orang tua saya sendiri kalau berbicara antar sesama selalu memakai
dialek Sichuan. Padahal kalau dirunut leluhurnya berasal dari Meixian.
Dengan anak-anak sih berbahasa hakka dan mandarin standar.

Contoh dialek Sichuan

saya = ngo, dialek standar = wo
ratus = pek, dialek standar = bai

Selain itu intonasi juga beda jauh dengan dialek standar. Rekan-rekan
lain yang dari daerah apakah ada juga yang memakai mandarin dialek
Sichuan ?

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto
<johnsiswanto@ ...> wrote:
>
> Pak Akhmad Bukhari Saleh (ABS) yth,
>  
> Terima kasih atas pencerahan bapak, saya ingin mengomentari
postingan bapak, sbb :
>  
> 1.   Menurut Wikipedia Indonesia, berdasarkan sensus penduduk tahun
2000, jumlah populasi Tionghoa Indonesia adalah berkisar 4% - 5% dari
seluruh jumlah populasi Indonesia.
> 2.   Kalau anda datang ke kota kelahiran saya, Pematang Siantar,
etnis Tionghoanya minimal 90 % mampu berbahasa Mandarin (bukan
dialek), bukan 10 %..., bahkan non-Tionghoanyapun bisa berbahasa
mandarin.. bingung ? coba deh jalan-jalan ke kota kelahiranku. .. untuk
mendapatkan pengalaman baru...  
> 3.   Saya lebih cenderung, kita tidak mendikotomikan masalah
Tionghoa dan non-Tionghoa, lebih baik kita membahas, bagaimana kita
sebagai suatu bangsa, saling bahu membahu membangun negara kita
bersama, niscaya, masalah-masalah turunannya juga akan dikisis/hilang. ..
> 4. Kalau kita masih ribut yang boten-boten, sementara jurang pemisah
di antara kita makin melebar, apa jadinya bangsa ini ke depan ?
>  
> wassalam,
> Jhon Siswanto  
>  



 














      

Reply via email to