Hehhee beli njesel dong?
saja djoega batja, tapi biarlah lawong orang tjari redjeki koq, tjoema
kalo dilengkapi lebih detail ini ide sanget baek (tjontoh bisa liat
boekoenja Harry Poeze "Orang Indonesier di negeri Penjajah"
ditanggoeng poeas dan sajang dia tida konsen oentoek oeroesan Tionghoa).

Tjoema menoeroek ik kenapa orang2 seperti Auw Jong Peng Koen, Kwee
Hing Tjiat, Pak Oei Tjoe Tat, Auw Jang Goan, dan tentoenja  Sianseng
Kwee Thiam Tjing dan Kho Wan Gie MESTI DIRENDENGKEN dengen segala
"TOKOH" Edy Tanzil, Soedono Salim (jang kangkangin Asemka 29, 30
Kantor Redaksi Sin Po Djadi BCA sekarang) dan banjaklah.

Tapi jang terpenting itoe penjoesoenan djangan telen boelat2 dari
beberapa soember mesti banjak soember djadi bisa keliatan mana jang
pantes dan tida. 
satoe lagi..... hm mereka tjari gambar asal jang gampang adja hehehe
oentoeng ik poenja laki (Kwee Thiam Tjing) potretnja ada jang terbaek,
kesian potretnja "nko Koen Hian dan Kho Wan Gie tida pada kondisi jang
baek.



Tabe ach dari hoedjin


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Harry Adinegara
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> .............buku:..." Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di
Indonesia"...kesan-ku yang mencuat sementara aku memandang kulit muka
buku tebal ini, yang selain terpapar aksara2 Tionghoa, juga bisa
dibaca nama pengarangnya, Drs.Sam Setyautama, penyunting: Suma
Mihardja dan Kata Pengantar: Harry Tjan Silalahi. Setelah membaca
separoh buku tebal ini kesan dan pendapatku........


Kirim email ke