Sebenarnya saya sudah lama sekali ingin tahu tentang kebiri ini. Di
internet tidak ada data detail pelaksanaannya. Di film "Last Emperor"
juga detail tidak digambaran dengan jelas. 

Mungkin para ahli disini dapat memberi pencerahan, pada proses
pengebirian itu bagian mana yang dipotong ? Apakah bagian "laras" yang
 berbentuk seperti silinder, ataukan bagian pentimpanan peluru yang
bulat2 itu ?

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bung Fy Zhou dan TTM semuah,
> 
> Hai, apakabar? Sudah makan?
> 
> Ikut nimbrung dikit soal ribuan selir di istana kaisar.
> 
> Kalau benar bahwa banyak selir yang menua sia-sia dimakan usia,
ditelantarkan
> begitu saja di dalam istana keseliran sang kaisar, bahkan tak pernah
sempat di-
> sentuh barang sekejab oleh sang kaisar, alangkah borosnya sang
kaisar ya?
> 
> Tapi, kemudian timbul pikiran untuk mengaitkannya dengan 'tradisi'
mengebiri 
> para pengawal istana selir itu. Apakah mungkin adanya penyakit
kesepian para 
> selir yang ditelantarkan itu, lantas pada berselingkuh dengan para
satpam ista-
> na, kemudian tertangkap basah-basah atau kering-keringan saja, maka
timbul 
> ide dari konsultan kaisar untuk mengebiri para satpam istana itu? 
> 
> Saya ingat ada satu adegan di film The Last  Emperor, ketika banyak
'thai-kam'(?)
> dikumpulkan di halaman dalam istana, sang komandan satpam lantas
mengumum-
> kan pembubaran pasukan. Lantas setiap anggota satpam itu mendapat
satu kotak 
> kecil dengan nama masing-masing. Konon itu isinya adalah 'senjata
rahasia' sang
> satpam ketika dulu mendaptar menjadi satpam istana selir. Dulu
disimpan sebagai
> jaminan, seperti para majikan sekarang menahan ijasah para buruh?
> 
> Para eunuch, istilah bulenya, ternyata banyak yang menonjol dan
cukup top di
> masa itu. Ada yang hebat di bidang pertanian, politik, strategi,
juga jagoan silat
> kungfu kuntauw nan sakti mandraguna (banyak cerita di film-film
silat toh?) dan
> yang paling top tentu adalah Zheng He, sang nakhoda agung nan
melegenda, ka-
> tanya pernah mampir di Semarang dan Cirebon dan Palembang.
Meninggalkan je-
> jak berupa adat istiadat dan kebudayaan, juga beberapa anak buahnya
untuk ber-
> anak pinak dan kawin mahwin dengan penduduk setempat.
> 
> Percaya tidak, ternyata tradisi (atau budaya?) mengebiri ini tidak
saja terjadi di
> Tiongkok jaman dulu, tapi juga di India, Eropa - Yunani dan Roma,
juga Arab?
> Entah siapa yang mempengaruhi siapa, makanya menyebar sampai di mana-2.
> Tapi kata 'eunuch' dalam basa Inggris itu, ternyata berasal dari
basa Yunani!
> 
> Silakan cek ttg eunuch di sini: http://en.wikipedia.org/wiki/Eunuch
> 
> Begitu sajah sih ya kira-kira.
> 
> Salam makan enak dan sehat,
> Ophoeng
> BSD City, tangerang
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <zhoufy@> wrote:
> 
> Kaisar memang banyak istrinya, tapi apa semua dapat giliran yang
sama? rasanya tidak. 
> maka banyak muncul kisah wanita istana yang kesepian, dan para
penyair dinasti Tang 
> pun ramai2 menggarap tema keluhan wanita istana. Penyair Bai
Juyi bahkan membuat 
> sebuah Balada Baru yang menyuarakan protes thd sistem perseliran
yang telah makan 
> korban para wanita muda. 
>   
> Pada masa puncaknya jumlah wanita istana bisa mencapai ribuan,
sebagian besar 
> hanyalah sebagai selir cadangan yang bahkan tak pernah bertemu sang
raja.. Wanita2 
> muda ini akhirnya menua sia2 di dalam istana.  
>   
> ZFy
>   
>


Kirim email ke