Hello,

Baru saja menonton tayangan Metro TV yang membahas isu-isu seputar
CSIS, yang didirikan oleh Ali Murtopo dengan Orba-nya untuk mendukung
Suharto, termasuk pula dukungan dari "orang-orang yang baru pulang
belajar dari Barat", golongan Katolik (misalnya Cosmas Batubara dan LB
Moerdani) dan "pengusaha China" (ada foto Liem Sioe Liong).

Diutarakan "kalangan Islam merasa terpojokkan oleh kebijakan2 Orde
Baru yang mencurigai Islam", dan "salah satunya dicurigai berasal dari
saran CSIS".  
Lalu muncullah sang Pater Beek, dan "gerakan clandestine Gereja
Katolik Vatikan". Memang seorang tokoh PRD (lupa namanya) mengutarakan
bahwa Pater Beek tidak melawan Islam, tapi komunis-atheisme (Ingat
semua ini terjadi di era 60-an yang penuh ketegangan nasakom). Namun
demikian, dikatakan bahwa kalangan Islam berusaha menyaingi dengan
pembentukan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia). 

Dst, dst.

Pada intinya, yang saya ingin sampaikan adalah:
1) Apapun yang dibicarakan dalam milis terbuka, akan sampai ke tingkat
yang lebih luas. Mohon pikirkan setiap dampak yang mungkin terjadi.
Naif apabila mengatakan milis tidak mungkin dijadikan alat bagi
orang-orang yang memiliki maksud tertentu. 

2) Apa yang sebenarnya kita inginkan: persatuan, atau malah perpecahan
di antara kalangan sendiri? 

Pak Zhou, tentunya Anda happy dengan perkembangan ini? 
Pak Suryana, persis seperti yang saya tulis dalam email waktu itu, bukan.

All the best!




Kirim email ke