Dear Saudari Deby;

saya akan menjawab beberapa pertanyaan Saudari debby dengan secara
bijaksana.

1. Perkawinan Antar Suku tionghoa dengan Non tionghoa sebenarnya tidak
ada larangan. Itu Tergantung dari Hak individu seseorang.

2. Sebaiknya Anda Diskusikan dulu dengan pacar anda. Bila masalah
agama dari kedua belah pihak, janganlah sampai meruncing,pacar anda
jika dia sendiri yang mau pindah ke agama mbak dan direstui oleh orang
tuannya. Saya rasa tidak bermasalah.

Jika tidak bisa Sebaiknya Anda yang mengalah, Jadi bisa menerima
perbedaan, Anggap saja perbedaan itu indah.
 
Saran saya sebaiknya anda tidak memaksa agama kepada pacar anda,
karena akan berakibat keributan.

3. Istilah Pribumi sudah tidak dipakai lagi Mbak semenjak Pemerintahan
Abdul Rahman Wahid, Atau gus dur. Karena Indonesia tidak ada penduduk
lokal yang asli. Istilah itu hanya dipakai jaman Belanda dan Rezim
Orde baru untuk memecah belah.

4. Cobalah melakukan pendekatan persuatif kepada calon mertua, dan
juga saudara2nya, tujukan sikap anda dengan sopan santun, ramah tamah,
luwes, dan juga berpikiran terbuka ( bahasa modernya lebih moderat
atau lebih demokrasi). Itu sangat membantu anda memberi kesan baik
pada calon mertua anda. Maka Calon mertua anda bisa menilai anda,
pantaskah anda jadi Istri dari Pacar anda.

5. Mempelajari adat istidatnya pacar, Dan bersikap Biasa saja, tidak
perlu berlebihan, yang paling penting adalah menjaga sikap dari mertua.


6. Cobalah lebih mendekati dan memahami pacar. Kalo bisa anda yang
mengalah. 

7. Jika pacar anda juga mau mempelajari adat istiadat anda, juga tak
bermasalah, selama itu keinginan hatinya. Sebaiknya pahami keinginan
pacar anda.

Semoga anda bisa bersikap bijaksana dalam hal ini. Sehingga hubungan
anda tidaklah meruncing. 

Terima kasih




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, beby debear <bebydeb...@...>
wrote:
>
> Salam,
> 
> Perkenalkan saya anggota baru milis ini. nama saya Beby, saya
sekarang sedang tinggal di Malaysia, meneruskan S2, hampir selesai. Di
Indonesia saya berdomisili di Bandung. Sudah lama saya mencari milis
yang membahas kehidupan dan serba serbi budaya tionghoa.
> 
> Sebagai cwerita awal, sudah 5 tahun ini saya berpacaran dengan
seorang keturunan Tionghoa. Dia beragama Keristen dan di dalam
keluarganya terdapat anggota keluarga yang beragama Budha (orang tua)
dan Kristen Ortodoks juga Islam, hindu, katolik namun tiga agama
terakhir tidak banyak jumlahnya.
> 
> Hubungan saya dengan keluarganya sudah sangat dekat, namun ketika
meminta restu kami tidak diijinkan. Satu yang harus berubah adalah
pacar saya akan masuk Islam, seperti agama saya, namun dia sudah
menyetujuinya dari awal hubungan kami. sayangnya pacar saya tidak
mendiskusikan dengan keluarganya sampai kami berpacaran selama ini.
dan saat ini saya sangat terpuruk. saya sudah terlanjur sayang dengan
keluarganya, mencoba memahami adat budaya dan kebiasaan yang ada di
keluarganya. memahami ritual2 yang ada. sejauh ini kami saling
menghormati. apakah hanya karena saya pribumi dan saya ini Islam maka
tidak boleh?
> 
> Saya ingin bertanya, memangnya pernikahan warga Tionghoa dengan
pribumi itu dilarang kah? atau bagaimana? 
> 
> Kalau boleh teman2 milis kasih saya masukan dan saran, apapun itu
saya terima. Saya masih belum luas berwawasan mengenai budaya Tionghoa
ini. Saya sangat memohon teman2 boleh membantu saya.
> 
> Terima kasih.
> 
> Salam.
>


Kirim email ke