Terus-terang, sebetulnya saya cenderung setuju pada pendapat Yap Hong Gie sianseng yang Sunny-heng cross-posting-kan ke sini ini. Tetapi tetap saja saya berpendapat sebaiknya janganlah perdebatan politis di milis lain dibawa-bawa ke milis budaya tionghoa kita ini!
Karena toh members milis ini yang memang doyan politik, utamanya politik ketionghoaan, juga kebanyakan sudah members pula di milis sebelah itu, dan sudah membacanya juga. Dan kalau mereka punya pendapat lain, sudah akan membantahnya di milis sana juga. Nanti andaikata di milis ini, misalnya, Zhou-heng membantahnya, apa lantas Sunny akan mem-forward bantahan Zhou-heng itu ke milis sana? Lalu, kalau Yap-heng di sana menanggapi lagi, apa Sunny-heng lalu mem-forward-nya lagi balik ke sini? Dan seterusnya berulang-ulang begitu! Gila kan?? Pada pendapat saya, kalau menurut perasaan Sunny-heng pendapat Yap-heng itu sesuai dengan alur pikir Sunny-heng (seperti juga perasaan saya), silahkan membuat tulisan sendiri berdasarkan dasar pemikiran Yap-heng itu, dan tulisan Sunny-heng sendiri itu yang dipostingkan ke milis ini. Jadi nanti kalau ada yang membantah/menanggapi di sini, ya Sunny-heng sendiri yang menjawab lagi, dengan pemikiran Sunny-heng sendiri pula. Begitu pendapat saya mengenai cross-posting tulisan tentang topik kata "tionghoa" vs. kata "cina" dari milis lain ke milis budaya tionghoa kita ini. TETAPI, lebih lanjut dari itu, tentang topik "tionghoa" vs."cina" ini, menurut saya sudah tidak perlu disebut-sebut, dimuncul-munculkan, diungkit-ungkit, diperdebatkan lagi di milis ini! Tidak akan ada habisnya, tidak akan jelas apa kesimpulannya. Hanya mengumbar kata-kata, bandwith dan emosi secara mubazir saja. Dari sudut pandang seorang non-chinese seperti saya, yang tetapinya mencintai budaya tionghoa, itu semua hanya pepesan kosong yang cuma pantas untuk ditertawakan orang lain... Wasalam. ---------------------------------------------- ----- Original Message ----- From: Sunny To: Budaya Tionghoa Sent: Thursday, February 05, 2009 3:56 AM Subject: [budaya_tionghua] Fw: [nasional-list] Kembali menggunakan istilah CINA [Mengapa gunakan sebutan Tionghoa ... ----- Original Message ----- From: Yap Hong-Gie To: nasional-l...@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 04, 2009 9:09 PM Subject: [nasional-list] Kembali menggunakan istilah CINA [Mengapa gunakan sebutan Tionghoa ... Segala macam tulisan dan teori pemikiran mengenai penggunaan istilah "Tionghoa", ujung-ujungnya tidak lain - tidak bukan, adalah untuk memojokan pemerintahan Orde Baru dan mantan Presiden Suharto. Himbauan dan desakan untuk menggunakan istilah "Tionghoa", yang dilakukan terus-menerus akhirnya merupakan suatu tekanan moral dan pemaksaan, yang notabene didasari oleh suatu politisasi atau gerakan indoktrinasi politik. Kata atau sebutan "CINA" adalah suatu istilah yang bersifat netral dan innocent, dalam arti kata: bebas dari trauma politik, dimana pemakaian istilah "CINA", tidak mesti serta-merta bertujuan untuk menghina siapapun. Karena akhrinya semua tergantung pada kalimatnya dan kembali pada maksud tujuan orang yang menggunakan istilah "CINA" tersebut. Sebagai contoh, kalimat manakah yang memiliki unsur penghinaan: A. Orang Tionghoa adalah warga yang terkenal pelit. B. Orang Cina adalah warga yang terkenal hemat. Selama tidak merendahkan atau menghina siapapun, kita bebas menggunakan istilah manapapun, merdeka dari politisasi kelompok manapun. Oleh karena itulah, saya akan balik pada kebiasaan memakai istilah "CINA" kembali. Wassalam, yhg. -------------- ulysee me <ulysee_...@...> wrote: Gue langsung buka bukunya Prof Kong Yuanzhi nih broer. Skimming daftar isi, judulnya nggak ada yang nyerempet sebutan Tionghoa- Cina. Kali Broer salah buku? Bukunya Charles A Choppel lebih detail mengulas hal itu walaupun tidak dalam tajuk tersendiri. Broer, gue mau tanya, kalau dalam bahasa mandarin, "ZHI NA" itu artinya apa? kenapa dianggap menghina? Semua yang gue tanya soal ini nggak bisa menjelaskan, tahunya ngotot bilang, pokoknya itu menghina, menghina, menghina. Lantaran dia orang nggak bisa jelasin, gue curiga itu alasan : sebutan Jepang terhadap "ZHI NA" - itu sebagai alasan yang dibuat-buat untuk menutupi alasan yang sebenarnya. Sedangkan istilah TIONGHOA, itu di Indonesia pertamakalinya digunakan oleh 20 orang yang mufakat mendirikan satu perkumpulan bernama "TIONG HOA HWE KWAN" (THHK), menariknya, surat dari presiden THHK yang ditulis bulan Juli tahun 1900 ini ditujukan kepada : "Sekalian orang bangsa CINA yang membaca surat ini" Dalam surat tersebut, disebut kata CINA kira kira 21 kali, sedangkan kata TIONGHOA disebut satu kali. Ini menunjukkan bahwa tahun2 tsb kata CINA tidak dianggap menghina. Jadi sejak kapan kata "CINA" dianggap sebagai penghinaan?