Laoxiong Anton Widjaya yang baik. Mengenai analisa / proposal BEP (Titik Pulang Pokok) nya nanti akan saya cari diarsip FAO dan kalau ketemu akan saya sampaikan buat anda. Yang jelas bisnis industri hewan ternak mempunyai omset yang besar, walaupun untungnya sedikit tapi kalau omsetnya besar sama dengan untung besar. Sementara sebagai ilustrasi : kalau se kg daging untungnya Rp. 1.000,- dan omset per bulan 1000 ton berarti keuntungan per bulan sama dengan 1 M. Inti pembahasan kita sebenarnya bukan masalah bensin yang dipergunakan untuk menghasilkan daging, akan tetapi gas metana dan gas sendawa yang dihasilkan oleh hewan ternak tersebut yang menjadi penyebab utama Pemanasan Global. Kamsia atas partisipasinya.
Be Veg, Go Green, Save Our Planet. Santo Putra. ________________________________ From: Anton Widjaja <pempe...@yahoo.com> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, March 1, 2009 4:39:29 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Ada Film-nya Ya? (Was: Kiamat 2012) --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Santo Putra <santoputra@ ...> wrote: Sebagai gambaran untuk > menghasilkan ½ kg daging sapi diperlukan 1 galon bensin. Dengan kata lain 1 kg daging sapi memerlukan 2 galon bensin. Jika 2 galon setara dengan 7.57 liter berarti untuk bahan bakar saja diperlukan dana kira kira Rp. 34.000,- Itu kalau menggunakan asumsi US Galon. Jika kita gunakan perhitungan dengan Imperial Galon 1 kg daging sapi memerlukan 9.09218 liter bensin atau sama dengan Rp. 40.914,- Sementara harga daging sapi berkisar Rp. 60.000,- Jadi apakah begitu murahnya harga pakan dan keuntungan petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, rumah jagal dan pedagang daging ? Salam, Anton W