Kam Sia tambahannya . 2009/3/17 King Hian <king_h...@yahoo.com>
> nambahkan sedikit saja > > NW: > Kertas putih bersilang di pasang setelah Jib Bok sebagai tanda keluarga > sedang berkabung. Satu kertas silang berarti yang meninggal baru salah satu > orang tua, silang dua spt X berarti keluarga sudah ditinggal kedua orang > tuanya. Kertas ini di lepas setelah semua keluarga lepas putih, bisa 7 hari, > 49 hari, 1 tahun dan setelah sembahyang 3 Tahun. > > KH: > Kalau baru salah satu orang tua yang meninggal, arah kertas putih ini > dipasang berdasarkan siapa yang meninggal. Kalau ayah yang meninggal > dipasang dari kanan atas ke kiri bawah, kalau ibu yang meninggal dipasang > dari kiri atas ke kanan bawah. > > ---------------------------------- > HN: > Kalau sejak Jib Bok keluarga memakai pakaian terbalik, maka acara balik > meja adalah setelah selesai persembahyangan 7 Hari. Pada saat itu pakaian yg > di pakai harus dibalik seperti wajarnya, gelang tangan putih dan pita putih > di lepas, taplak meja dan meja altar darurat sejak upacara sejak kematian di > ganti dan dibuatkan meja abu sementara yang kecil dan tidak terlalu tinggi > yang memakai taplak bersih dan lainnya yg serba bersih, yang lama bisa di > bakar atau di cuci. > > KH: > Gelang tangan putih juga dipakai berdasarkan keluarga yang meninggal. Kalau > yang meninggal laki2 gelang dipakai di tangan kiri (yang), kalau yang > meninggal perempuan gelang dipakai di sebelah kanan (yin). > > KH > > --- On *Tue, 3/17/09, Ning M. Widjaja <nmw...@gmail.com>* wrote: > > > From: Ning M. Widjaja <nmw...@gmail.com> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tata cara sembayang orang baru meninggal > ( adat tionghoa) > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Tuesday, March 17, 2009, 3:13 PM > > mo sharee pengalaman, skaligus mo nambah pertanyaan jg tentang adat >> buat orang yang meninggal >> keluargaku emang udah nga njalanin tradisi yang kumplit kya dlu lg sich, >> mungkin karna kebanyakan jg udah pada nga tau tradisi yang bener tuh kya >> apa, tradisi yang dilakuin dikeluargaq ada kesamaan n perbedaan ma yang udah >> ditulis tmn2, dlu waktu akung n nyama q meninggal >> > Aku share berdasarkan tradisi keluarga ku ya. > > 1. tutup peti jim bok (sorry klo salah tulis, tolong dibenerin klo salah) > >> seinggetq dlu sebelum tutup peti anaknya ngasi mutiara klo nga salah >> jumlahnya ada 7 dipasang di telingga, mata, hidung, sama mulut ke orang yang >> meninggal, waktu jenasah dimasukin ke peti keluarganya pada balik badan >> alias ga boleh ngliat, bis itu keluarganya muterin peti, arti mutiara ma >> muterin peti apa q juga nga tahu >> klo ada yang tau kasi tanggapan ya?? >> > > Sebelum Jib Bok tetapi mayat sudah dimasukkan kedalam peti, setelah selesai > persembahyangan dimasukan 5 butir mutiara pertama 2 dimata agar pada > kelahiran yg akan datang bisa belihat kebenanaran dengan jelas, 2 mutiara di > telinga agar bisa mendengar tetang kebaikan dengan benar dan 1 di mulut agar > bisa mengucapkan kata-kata kebenaran. Ada mantranya tapi aku agak lupa. > Setelah itu wajah di tutup dengan kain penutup wajah yang tipis saja > berwarna putih. Menandai bahwa ini tahapan awal penyadaran bahwa mendiang > sudah mati dan tidak bisa jumpa keluarganya lagi.Mulai saat itu Toa Ha / > baju berkabung mulai di pakai. > > Setelah itu jenazah di selimuti dengan selimut dan terakhir dengan selimut > yg digambari 7 bintang (akalau gak salah) warnanya merah ditengahnya > ditempel kain putih tempat tulisan mantra dan gambar 7 bintang, bila yg > Mahayana di tulisi mantra Te Cong Ong Po Sat. > > Lalu keluarga memasukan kertas perak yang sudah di gulung tanpa di tekuk > dengan sebelumnya mengusap muka kita masing-masing tiga gali baru diletakan > diatas mayat sampai penuh dab bergantiam dengan tidak menutup wajah mayat > dengan kertas. Setelah itu dilakukan pembacaan doa sambil berkeliling > mengelilingi peti. Banyak dan arahnya agak berbeda dari tiap keluarga, tapi > ygan pasti secara umum 3 kali searah jarum jam. > > Selesai itu keluarga berbaris di muka peti sesuai dengan tingkatannya dan > kui sampai petis selesai ditutup dan di paku. Anak laki-laki tertua memegang > palu di bantu To Kong - pemimpin sembahyang dan melakukan pukulan pertama > untuk semua paku peti sesuai aturan dan urutan paku yagn berbeda untuk > mendiang laki laki atau perempuan, dan mengikuti pemakuan sampai tuntas. > Baru acara Jib Bok selesai di tutup denanga pay kui 4 kali. > > Acara ini resmi menandakan bahwa mendiang telah resmi dianggap mati dan > mulai dihitung sebagi hari pertama kematiannya. > >> 2. trus dirumah di depan pintu dipasang kertas putih dibuat tanda silang, >> dari mulai hari meninggal ampe kremasi/ penguburanya baru dilepas, trus ada >> juga lampion warna putih >> >> ada yang tau nga ini artinya apa, tolong kasi tanggapan ya.... >> > Kertas putih bersilang di pasang setelah Jib Bok sebagai tanda keluarga > sedang berkabung. Satu kertas silang berarti yang meninggal baru salah satu > orang tua, silang dua spt X berarti keluarga sudah ditinggal kedua orang > tuanya. Kertas ini di lepas setelah semua keluarga lepas putih, bisa 7 hari, > 49 hari, 1 tahun dan setelah sembahyang 3 Tahun. > > Teng Lo Lieng putih menunjukkan keluarga berduka dari marga tertentu, usia > yg meninggal, jenis kelamin, dan jumlah keturunannya. Renda diatas berarti > ygn meninggal laki-laki, di bawah berarti perempuan, jumlah susunan renda > berarti jumlah generasi dari yang mati. Bila sampai 5 generasi (Ngo Tae) ada > satu lampion kecil warna merah yang di pasang sebagai penghormatan dan > ucapan terima kasih kepada Tian atas panjang umur dan kelangsungan keluarga > yang panjang. > > 3. ada perbedaan dikeluarga gw sebelum jenasah dikubur/ dikremasi ada >> acara pecah semangka, wkt aq tanya mama sich katanya dlu ada kaisar cina >> yang mati suri, ktanya waktu dia ketemu ma penjaga pintu akirat, dia janji >> akan bawain semangka buat para penjaga pintu itu, krna disana panas, wkt >> akirnya si kaisar itu hidup lagi, dia memerintahkan buat rakyatnya buat >> "mbawain" semangka ke orang yang meninggal sesuai janji si kaisar >> > Acara pecah semangka dilakukan segera sebelum iring iringan berangkat > keluar rumah menuju pemakanan. Secara umum dala kel kami diartikan bahwa > mendiang sudah selesai tanggung jawabnya di dunia terhadap keluarga, biji > yang terpecah dari kulit yag berwarna putih dan daging yang merah > melambangkan ayah dan ibu sudah terbebas tanggung jawabnya terhadap anak > yang dilambangkan sebagi bijinya untuk tumbuh dimana biji itu berada secara > masing-masing, walaupun demikian tidak boleh melupakan bahwa sedemikian biji > yg banyak berasal dari satu buah yg sama. > > Segera setelah sesorang mati klinis, maka di berikan semangkan di pelukan > tangan kanannya , ini berhubungan dengan mitos Kaisar Lie Sie Bin yang > mengunjungi Giam Lo Ong - sudah banyak di bahas ini. > > 4. wkt 40 harian/ 49 harian aq lupa klo dikeluargaq dihitungnya dari >> kremasi trus dikurangi jumlah anak, trus ada tradisi jaga dupa, jagain dupa/ >> hio ampe pagi, jadi sebelum hionya mati, dikasi hio lagi, ktanya sih biar >> jalanya orang yang meninggal ke akirat lancar (mungkin udah kecampur ma >> budaya jawa, yang percaya klo 40 hari, arwah jalan menuju akirat) trus >> paginya baru ke bong >> > > > Ttg ini sudah saya jelaskan. ini sehubungan dengan salah satu sutra > Mahayana yang menceritakan proses 7 kali 7 hari dimana orang yg meninggal > melihat perubahan fisik dalam dirinya hingga menyadari kalau di suadh mati > dari dunia. > >> 5. ada lagi upacara yang namanya balik meja, upacara nya gimana n hari ke >> brapa gw jga nga tau, coz wkt itu cuma denger aja keluargaku bru diskusi mo >> pake balik meja/ enggak >> > > Kalau sejak Jib Bok keluarga memakai pakaian terbalik, maka acara balik > meja adalah setelah selesai persembahyangan 7 Hari. Pada saat itu pakaian yg > di pakai harus dibalik seperti wajarnya, gelang tangan putih dan pita putih > di lepas, taplak meja dan meja altar darurat sejak upacara sejak kematian di > ganti dan dibuatkan meja abu sementara yang kecil dan tidak terlalu tinggi > yang memakai taplak bersih dan lainnya yg serba bersih, yang lama bisa di > bakar atau di cuci. > >> 6. menanggapi ulysee_me2 tentang perkawinan klo ada keluarga yang baru >> meninggal, kta ma2, dlu waktu siwakq (ci2nya mama) mo nikah calon papah >> mertuanya meninggal trus akirnya kawin peti, dilakuin di dpn peti matinya, >> pai ciunya jg di dpn peti matinya, soalnya danggap klo masih ada. katanya >> sich klo nggak kawin peti harus nunggu 3 tahun lagi baru boleh kawinan >> > Setelah Jib Bok tidak boleh ada pesta apapun,bila ada perkawinan yg sudah > direncanakan, bisa langsung nikah secara resmi didepan jenasah didalam peti > sebelum jenazah di berikan mutiara, sebelum ditutup kain wajahnya, dan > sebelum peti di tutup. Secara tradisi sudah sah, dan keluarga yg dikawinkan > sah masuk dalam lingkungan keluarga simati dan bisa turut acara perkabungan > sesuai dengan kedudukannya dalam keluarga. > >> ow ya q juga mo nanyain >> 1. knpa klo mau bangun bong pai harus nunggu dulu ampe cheng beng >> >> 2 q jg pingin tau tentang dress code yang dipake keluarga klo ada yang >> meninggal setauq beda2 ada yang pake tutup kepala, iket kepala, ada juga >> yang bajunya dibalik >> >> wah ngak terasa aq yang pendiam ini isa nulis sebanyak ini, >> ini juga tulisan pertamaq di grup ini, coz slama ini q cuma jadi pembaca >> yang setia, apalagi klo topiknya justru menyangkut SARA jadi males nanggapin >> >> N.B kasi koreksi , n jawaban ya atas pertanyaan q n apa yang aq nga tau >> tolong ditambah makacieh ^.^ >> >> > >