Saya pikir ini konsekuensi evolusi budaya, dan kita tidak bisa menolak evolusi 
budaya tersebut. Budaya tidak statis. Masalahnya siapah kita untuk menerima 
evolusi budaya tersebut atau ikut tergilas ? 

Dahulu yang dominan dikalangan Tionghoa adalah ajaran Buddha dari Tiongkok 
namun sayangnnya pengajarannya kurang membumi, hanya terbatas pada ritual saja, 
sekarang aliran aliran dari Srilangka, Thailand, Tibet sudah ramai di kalangan 
Tionghoa Indonesia dengan pangajaran yang cukup baik. Demikian juga Kong Hu cu, 
Tao mulai memurnikan ajarannya. 

Akhirnya yang timbul adalah extrimisisme agama. Celakanya yang bertengkar adlah 
orang tua melawan generasi muda.

Salam,
Anton W

Kirim email ke