Bung Lim Wiss dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
Ikut nimbrung dikit ya... Saya setuju dengan pendapat Bung Lim. Rumah tua, bersejarah, cuma indah dan nostalgik bagi yang melihatnya. Sebab yang melihat toh ndak ikut merawatnya. Yang merawat - ahli waris, pan ya mesti keluar biaya. Kalau kebetulan ahli warisnya menerima warisan dalam jumlah besar, mungkin masih bisa dilestarikan. Dijadikan museum, seperti Museum Sampoerna di Surabaya, misalnya. Tapi kalau ahli waris tidak mampu, apa boleh buat. Toh mereka mesti meneruskan hidupnya. Dan, orang bilang, hidup itu mesti maju. Maju itu mesti ke depan, bukan ke belakang. Lain hal-nya kalau kita mau dan mampu juga untuk memberikan sumbangan kepada ahli waris untuk melestarikan rumah kuno penuh sejarah. Sejarah juga bagi siapa ya? Mungkin juga sejarah masa lalu itu bukanlah sesuatu yang indah untuk dikenang bagi para ahli warisnya. Mana kita tahu toh? Sayang memang. Tapi yang tahu persis mesti bagaimana, tentu berpulang kepada para ahli warisnya. Kita cuma sebagai 'orang luar' yang tak bisa banyak membantu, jeh! Begitulah kira-kira ya. Sorry, kalau beda pendapat dalam hal ini. Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Lim Wiss" <lim.w...@...> wrote: Namanya juga korban akibat tidak ada orang yang merawat rumah ybs. Ada yang mau beli dengan harga tinggi, siapapun akan tergoda untuk menjualnya :-) Rgds, Lim Wiss _____ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of doyan_999 Sent: Tuesday, May 26, 2009 11:28 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Mc'donald di rumah Kapitan Oey Segera dibuka Mc'Donald di Karawatji Tangerang lahan bekas milik rumah Kapitan Oey Djie San...Sungguh disayangkan rumah yang amat bersejarah itu telah lenyap dari pandangan kita...