Sore BT'ers,
Betul kalau dibilang itu hak dari ahli waris untuk menjual rumah tsb. Cuman, 
masalahnya Pemkab Tangerang juga kurang peduli untuk melestarikan rumah 
landhuis itu. Walaupun rumah itu penuh dengan sejarah dan kenangan yah cukup 
dikenang aja lewat photonya dikemudian hari. Nanti tinggal kita ceritakan, dulu 
di Tangerang tepatnya diperempatan shinta ini ada rumah tuan tanah kapitan Oey 
yang punya berhektar-hektar kebun karet. Namun kemudian rumah itu dibeli oleh 
Mc'D, dihancurkan(yah dihancurkan) dan jadi tempat kongkow yg strategis, dan 
ini photonya.  Yah,,, seperti cerita yang udah-udah.

Kalaupun misalnya dana Pemkab tidak mencukupi karena mahal,  toh bisa diajukan 
ke tingkat yg lebih tinggi misalnya Propinsi Banten, Depdikbud, dll. Alasan 
bahwa rumah tsb situs sejarah, bisa juga harganya dinego sama ahli warisnya. 
Jika berandai-andai, jikalau saya sbg ahli waris tentu lebih senang kalau 
bentuk rumah asli itu tetap ada drpd berganti bentuk. Tapi kembali lagi ke 
Pemkab, atau (asas praduga)mungkin uang komisi jd calo jual rumah itu lebih 
menggiurkan. :)) 

Salam sejahtera,
Fry


--- On Tue, 5/26/09, Ophoeng <opho...@yahoo.com> wrote:

From: Ophoeng <opho...@yahoo.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Mc'donald di rumah Kapitan Oey
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, May 26, 2009, 6:16 AM











    
            
            


      
      Bung Lim Wiss dan TTM semuah,



Hai, apakabar? Sudah makan?



Ikut nimbrung dikit ya...



Saya setuju dengan pendapat Bung Lim. Rumah tua, bersejarah, cuma indah dan 
nostalgik bagi yang melihatnya. Sebab yang melihat toh ndak ikut merawatnya. 
Yang merawat - ahli waris, pan ya mesti keluar biaya.



Kalau kebetulan ahli warisnya menerima warisan dalam jumlah besar, mungkin 
masih bisa dilestarikan. Dijadikan museum, seperti Museum Sampoerna di 
Surabaya, misalnya. Tapi kalau ahli waris tidak mampu, apa boleh buat. Toh 
mereka mesti meneruskan hidupnya. Dan, orang bilang, hidup itu mesti maju. Maju 
itu mesti ke depan, bukan ke belakang.



Lain hal-nya kalau kita mau dan mampu juga untuk memberikan sumbangan kepada 
ahli waris untuk melestarikan rumah kuno penuh sejarah. Sejarah juga bagi siapa 
ya?  Mungkin juga sejarah masa lalu itu bukanlah sesuatu yang indah untuk 
dikenang bagi para ahli warisnya. Mana kita tahu toh?



Sayang memang. Tapi yang tahu persis mesti bagaimana, tentu berpulang kepada 
para ahli warisnya. Kita cuma sebagai 'orang luar' yang tak bisa banyak 
membantu, jeh!



Begitulah kira-kira ya. Sorry, kalau beda pendapat dalam hal ini.



Salam makan enak dan sehat,

Ophoeng

BSD City, Tangerang Selatan



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Lim Wiss" <lim.w...@.. .> wrote:



Namanya juga korban akibat tidak ada orang yang merawat rumah ybs.

 

Ada yang mau beli dengan harga tinggi, siapapun akan tergoda untuk

menjualnya :-)

 

  

 

Rgds,

 

Lim Wiss

 

 _____  

 

From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

[mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of doyan_999

Sent: Tuesday, May 26, 2009 11:28 AM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

Subject: [budaya_tionghua] Mc'donald di rumah Kapitan Oey

 

Segera dibuka Mc'Donald di Karawatji Tangerang lahan bekas milik rumah

Kapitan Oey Djie San...Sungguh disayangkan rumah yang amat bersejarah itu

telah lenyap dari pandangan kita...




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke