Lookay mau menutup diskusi yang sudah melebar ini dengan tanggapan terakhir dan nggak mau nulis lagi sesudah ini
1. Yang paling tahu adalah pemerintah RRC dan mereka juga yang paling tanggung jawab, mau buka, mau nutup atau apapun juga itu ada pertimbangan keadaan lokal dan kita hanya bisa mengira-ira saja (termasuk Lookay sendiri). 2. Pertikaian ini adalah sbgn besar masalah etnis dan bukan karena agama 3. Walaupun demikian masalahnya peka karena komunisme sudah dicap anti agama, jadi dalam penanggulangan kerusuhan pemerintah RRC punya buah simalakama, masjid ditutup (sementara sampai keadaan aman ??, lalu kapan dibuka ????) akan ada pencitraan buruk. Kalau dibuka khawatir terjadi kerusuhan lagi etc, etc 4. Orang yang RRC minded tentu akan menganggap bahwa RRC is number one, dan akan melihat segi baiknya (sistem komunisme dan budaya RRC dianggap super sehingga apapun yang dibuat ngga boleh dikritik) 5. Orang yang tidak suka akan meninjau dari segi negatifnya, anti agama lah, anti HAM-lah dst 6. Paling sulit (mencoba) jadi orang netral, dan inilah penutup wacana Lookay yang secara sempit berpendapat bahwa masalah Xin Jiang adalah masalah etnis dan harus ditangani dengan bijak oleh Pemerintah tentunya Pemerintah RRC. Sojah en banyak tabik. Tan Lookay