Kalau hanya mau yang populer, seperti fengsui, ba ci dan segala ilmu ramal 
meramal, saya takut yg kita lestarikan dan kembangkan bukan intisari budaya 
tionghoa yg tinggi, malah segala remeh temeh dan ampas2nya. 
Kita harus berani memulai dng penelaahan budaya yg bernilai! Filsafat mungkin 
rumit, tapi juga bisa disajikan dng ringan dan hidup! Lihat saja serial komik 
filsuf Tiongkok yg laris manis!



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "ardian_c" <ardia...@yahoo.co.id>

Date: Wed, 22 Jul 2009 04:01:20 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: member milis di Bandung,


suenya itu tradisi besar alias filsafat kagak laku huehehehehehe

jadi inget waktu undang prof.Damarjati, hiks hiks yg dateng gak banyak. Percaya 
gak percaya peminat dari kalangan Tionghoa sendiri TIPIS alias GAK BANYAK. 
Banyaknya malah dari kalangan lain.

PERCAYALAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Saya tak tinggal di bdg, tapi urun rembug: daripada membahas tradisi kecil, 
> mengapa tak membahas tradisi besar? Yakni filsafat! Coba mulai dulu dng para 
> guru dari zaman negeri berperang. Zhuzi baijia 
> 
> Sent from my BlackBerry�0�3
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>



Kirim email ke