Nampaknya masih butuh usaha yang lebih keras untuk bisa kembali semua menggunakan istilah Tionghoa/Tiongkok, lihat saja kompas masih pakai "China" padalah Jawa Pos, suara pembarusan sudah pakai "Tiongkok". Sedang President sebutnya Tiongkok/RRT, tetapi di dokumen2 yang dibuat oleh bawahannya masih juga pakai China. Yang paling parah, UI hingga hari ini masih pakai CINA untuk jurusan bahasa Mandarinnya!
salam He sining ChanCT wrote: > > > Neng Uli yb, > > Udah lama nggak muncul, tenggelam dalam kesibukan bisnis yang makin > repot? Lalu, begitu muncul bikin komentar yang menggelitik, ... > sekalipun masalah udah lama diperbincangkan tetap saja tidak ada > kesimpulan, tapi saya masih tertarik untuk kasih sedikit pendapat saja. > > Masalah sebutan Cina, China dan Tiongkok mana baiknya? Kalian-kalian > saja yang selalu merasa rikuh, canggung dan bingung sendiri gunakan > sebutan mana baiknya, itu kan karena tidak berani melihat kenyataan > yang ada. Bukankah sebutan pada satu bangsa dan negara lain, itu tidak > bedanya dengan sebutan pada seseorang, sepenuhnya hak bangsa dan > negara bersangkutan ingin disebut apa?! Sedang kita-kita sebagai > bangsa dan negara bersahabat sudah seharusnya menuruti saja keinginan > mereka, maunya dan senangnya gunakan sebutan yang mana. Sebaliknya, > kalau bermusuhan tentu sengaja gunakan sebutan yang dia/mereka tidak > ingini. > > Jangan ikuti dan teruskan sikap arogan jenderal Soeharto yang saat itu > memang sengaja gunakan sebutan "CINA" untuk melecehkan, menghina > bahkan merusak hubungan persahabatan dua rakyat RI-RRT yang akrab > bahkan dirasakan sangat mesrah semasa Presiden Soekarno. Itu lah yang > terjadi, dan disitulah masalahnya! > > Sedang Presiden RI sejak Gus Dur, kemudian diikuti oleh Megawati dan > juga SBY, yang memang ingin pulihkan hubungan persahabatan RI-RRT > lebih baik lagi, dalam pertemuan resmi dengan pejabat Tiongkok, itu > sudah gunakan sebutan Tiongkok/Tionghoa kembali, tidak lagi gunakan > CHina apalagi CINA! Sikap itulah yang menunjukkan kedewasaan dan > kebesaran bangsa, bisa menerima dan menghormati keinginan bangsa dan > negara bersahabat. Gunakan sebutan sesuai dengan kehendak bangsa dan > negara yang bersahabat itu. Begitu juga kalau kita perhatikan dengan > Duta-Besar RI untuk RRT, sudah lama gunakan sebutan Tiongkok/Tionghoa > kembali, hanya sekali-kali saja gunakan sebutan China, mungkin > kebiasaan selama lebih 35 tahun belum hilang. > > Salam, > ChanCT > > > > > >------------------------------------------------------------------------ > >Internal Virus Database is out-of-date. >Checked by AVG. >Version: 7.5.560 / Virus Database: 270.13.103/2325 - Release Date: 17/09/2009 >0:00 > >