Mengenai email umum nyasar ke japri, sekarang sering terjadi. Kita biasa membalas surat pakai cara "reply", ternyata yg muncul ada yg alamat millis, ada yg alamat japri.
Sekarang saya membiasakan pakai mode "reply all". Alamat Yg muncul ke dua2nya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@indo.net.id> Date: Sat, 24 Oct 2009 17:42:51 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) ----- Original Message ----- From: agoeng_...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 4:31 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) > Hehehe semua juga tau para tokoh cokin so what gitu lho > itu orientasinya kemana n selama ini kiprahnya dimana - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Ah, bukan begini yang namanya diskusi! Saya juga tidak kenal para tokoh itu. Jadi "semua juga tau" itu maksudnya apa? Apa koruptor? Apa maling? Apa tukang culik? Apa jay hoa cat? Kalau "semua juga tau" itu termasuk polisi juga sudah tahu, kenapa mereka belum ditangkap? Lagian kenapa kirim e-mail-nya japri ya? Wasalam. ========================= ----- Original Message ----- From: agoeng_...@yahoo.com To: Akhmad Bukhari Saleh Sent: Saturday, October 24, 2009 4:31 PM Subject: Re: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Hehehe semua juga tau para tokoh cokin so what gitu lho itu orientasinya kemana n selama ini kiprahnya dimana, btw pengisi buku itu pun ada yg protes dipanggil cina kok. Bukan begitu om suma??? ------------------------------------------------ From: "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@indo.net.id> Date: Sat, 24 Oct 2009 15:21:22 +0700 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Paradigmanya Generasi Muda (Re: [budaya_tionghua] Nabil, Mely dan cina) Tepat sekali pengelompokan menurut jaman yang dikemukakan Zhou-heng ini. Memang tiap generasi mempunyai paradigmanya sendiri, yang kontekstual sesuai dengan jamannya. Bahwa generasi muda tionghoa jaman bebas sekarang ini berparadigma cokin so what, itu bukan kata saya, yang sudah generasi tua dan bukan tionghoa pula. Melainkan kata tokoh-tokoh ketionghoaan dalam suatu forum ketionghoaan lintas generasi dan lintas etnis. Memang di forum mana saja, tentang topik apa saja dan kapan saja, selalu akan ada generation gap. Namun menjadi tugas tokoh yang tua, lebih daripada mereka yang muda, untuk senantiasa mencoba memahami kesenjangan itu. Di forum ketionghoaan kemarin itu, legowo-nya tokoh yang tua untuk memahami paradigma jaman yang dianut generasi muda nampak jelas. Karena sejatinya bagi mereka nampak jelas pula apa maunya generasi muda tionghoa. Sebetulnya idak usah jauh-jauh ke forum ketionghoaan kemarin, atau forum ketionghoaan lainnya. Lihat saja di milis ini. Bagi saya yang relatif lebih tua, apa maunya mereka yang muda-muda nampak jelas koq! Kalau ngomongnya "A", ternyata dia anak muda yang rasional dan kontekstual sesuai kemutakhiran jaman sekarang. Kalau ngomongnya "B", ternyata dia generasi yang lebih tua yang nada bicaranya 'maksa', ingin abadinya paradigma jaman lalunya. Wasalam.