Setuju dengan apa yang dikomentari Dr. Han. Dalam masalah kebijaksanaan yang 
diajukan Kong Hu cu kenapa membenarkan 8 X 3 = 23 yang salah itu, hendaknya 
dilihat latar belakang sejarah ketika jaman itu, lebih 2 ribu tahun yl., dimana 
kebudayaan masyarakat masih sangat rendah. Boleh dikata masih jaman 
hutan-rimba, sedikit-sedikit main bunuh, pancung kepala. Nyawa juga dijadikan 
pertaruhan. Tidak berprikemanusiaan. Kong Hu Cu yang guru filsafat dan pendidik 
masyarakat Tiongkok dijamannya, menggunakan kebijaksanaan begitu untuk mendidik 
rakyat, yang diutamakan selamatkan jiwa manusia dari "KEBENARAN". Jangan 
teruskan sikap main BUNUH tanpa lebih dahulu buktikan apa kesalahan dan dosa 
orang, begitu nasehat pada Yan Hui, yang nyaris membunuh adik istrinya sendiri.

Sungguh berlawanan 180 derajat dengan tindakan jenderal Soeharto  yang main 
babat, main bantai dan main memenjarakan jutaan orang tanpa lebih dahulu 
buktikan kesalahan dan dosa orang. Dan justru terjadi dijaman modern setelah 
lewat lebih 2 ribu tahun, yang katanya jaman beradab, menjadi lebih ironis 
setelah lewat lebih 45 tahun, penanggungjawab utama kebiadakan itu tidak juga 
tergugat. Seolah-olah itu kejadian yang wajar-wajar saja dan tidak ada apa-apa, 
... 

Terimakasih atas komentarnya, dr. Han.

Salam sehat,
ChanCT


----- Original Message ----- 
From: H.S. Han 
To: ur...@googlegroups.com 
Sent: Saturday, November 21, 2009 11:18 PM
Subject: {URECA} Re: Fw: 3 x 8 = 23 (?)


Sdr.-sdr yang budiman,
Bolekah saya ikut nimbrung. Ini memang tipikal ajaran Kong Fu Zi:
Jiwa,hidup itu bagi guru Kong adalah sangat berharga, karenanya harus hati-hati 
menghdapi bahaya hidup, apalagi manusia. Kita harus melihat jamannya, pada 
periode tersebut ornang kalau berkata, harus dikerjakan, ini namanya pendekar 
(enghiong) lain dengan sekarang, lida itu tidak bertulang. Pada satu hari 
rumahnya guru Kong terbakar, waktu beliau sedang berpegian. Lalu sewaktu beliau 
pulang rumah yang ditanyakan pertama apakah ada korban manusia, lalu lainnya 
yang peru ditanyakan.
Di Eropa dulu kalau orang dihina, maka mereka beradu tembak-tembakan,atau 
berperang dengan pedang. Seperti halnya Voltair filosof kenamaan Perancis, 
kalau tidak keburu diusir oleh pemerintah Perancis, beliau harus berperang 
dengan seorang bangsawan Perancis.
Karenanya Kong Fu Zi harus berkata demikian pada muridnya yang tercinta. Kita 
tahu bahwa  Yan Hui adalah murid kecintaan guru besar Kong, sifatnya baik, dan 
pintar. Sewaktu Yan Hui meninggal dunia Kong Fu Zi menangis dengan sedih. Maka 
guru Kong dalam menghadapi sesuatu/menjawab pertanyaan terhadap murid-muridnya 
berlainan melihat sifatnya masing-masing sebelum menjawabnya.
Sekianlah trimakasih atas artikel anda yang baik untuk diketahui.
Hwie-Song



--------------------------------------------------------------------------------
Van: ur...@googlegroups.com [mailto:ur...@googlegroups.com] Namens ChanCT
Verzonden: zaterdag 21 november 2009 13:08
Aan: HKSIS
Onderwerp: {URECA} Fw: 3 x 8 = 23 (?)



----- Original Message ----- 
From: Hendra Iskandar Lim 
To: Hendra Iskandar Lim 
Sent: Saturday, November 21, 2009 2:22 PM
Subject: FW: 3 x 8 = 23 (?)


Yan Hui adalah murid kesayangan Confucius yang suka belajar, sifatnya baik.
 Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain
 sedang dikerumuni banyak orang.
 Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
 
Pembeli berteriak: “3 X 8 = 23, kenapa kamu bilang 24?”
 
Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3 X 8 = 24, tidak usah
 diperdebatkan lagi.”
 
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa
 minta pendapatmu?  Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius.
 Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan.”
 
Yan Hui: “Baik, jika Confucius bilang kamu salah, bagaimana?”
 
Pembeli kain: “Kalau Confucius bilang saya salah, kepalaku aku potong
 untukmu.  Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
 
Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.”
 
Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confucius. Setelah
 Confucius tahu duduk persoalannya, Confucius berkata kepada Yan Hui sambil
 tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah.  Berikan jabatanmu kepada dia.”
 
Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.
 Ketika mendengar Confucius berkata dia salah, diturunkannya topinya lalu dia
 berikan kepada pembeli kain.
 Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.
 
Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confucius tapi hatinya tidak sependapat.
 
Dia merasa Confucius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar
 darinya.  Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga.
 Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.
 Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confucius memintanya cepat kembali
 setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasihat : “Bila hujan
 lebat, janganlah berteduh di bawah pohon.  Dan jangan membunuh.”
 
Yan Hui menjawab, “Baiklah,” lalu berangkat pulang.
 
Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya
 sudah mau turun hujan lebat.
 Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasihat
 Confucius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi.
 Dia meninggalkan pohon itu.
 Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur.
 Yan Hui terkejut, nasihat gurunya yang pertama sudah terbukti.
 Apakah saya akan membunuh orang?
 Yan Hui tiba di rumahnya saat malam sudah larut dan tidak ingin mengganggu
 tidur istrinya.
 Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya.
 Sesampai di depan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri
 ranjang dan seorang lagi di sisi kanan.
 Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.
 Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasihat Confucius,
 jangan membunuh.
 Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah
 adik istrinya.
 
Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confucius, berlutut dan berkata:
 “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?”
 
Confucius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun
 hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah
 pohon.
 Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru
 mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
 
Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”
 
Jawab Confucius : “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga.
 
Kamu tidak ingin belajar lagi dariku.
 Cobalah kamu pikir.
 Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan
 jabatanmu.
 Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah
 dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.
 Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih
 penting?”
 
Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih
 utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.”
 
Sejak itu, kemanapun Confucius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.
 

Cerita ini mengingatkan kita:
 Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan
 kamu, apalah artinya.
 Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah
 kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.
 Banyak hal ada kadar kepentingannya.
 Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi
 akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.
 Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan.
 Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.


____________________________________________________________ 
Weight Loss Program
Best Weight Loss Program - Click Here!





No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Anda telah tergabung di milis-URECA, Google Groups. 
 Untuk mengirim tulisan ke grup ini, kirimkan email ke ur...@googlegroups.com 
 Untuk keluar dari grup ini, kirim email ke ureca-unsubscr...@googlegroups.com 
 Untuk pilihan lain, kunjungi grup ini di 
http://groups.google.com/group/ureca?hl=id 

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---




--------------------------------------------------------------------------------



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com 
Version: 9.0.707 / Virus Database: 270.14.75/2516 - Release Date: 11/21/09 
03:43:00

Kirim email ke