Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran 
bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, 
kita harus menghapal pepatah yang satu ini " Guru kencing berdiri, murid 
kencing berlari". Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk 
membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing 
berdiri si guru kencing gimana ?.

Simak alkisah berikut ini :

Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya 
yang masih kencing berlari lari, dia berkata" Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g 
udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari 
", Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang 
sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya.

Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata " Guru 
sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa 
melampaui diri saya". Sang guru tersenyum dan muridnya berkata " Ayo kita adu 
kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya 
sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?". Dan sang guru menjawab 
tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid 
kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama 
berdiri.

Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru 
mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan 
teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air 
kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan 
pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si 
guru berkata " dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku 
sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing 
ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air 
kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing"

Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil 
mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita 
masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan 
tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah 
tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu ilmu masih mencari 
kesana kemari jawabannya apa lewat internet, buku dan sebgainya, itu lah 
bedanya dengan guru yang telah lama belajar dia tanpa mencari pun tau mesti 
bagaimana mengarahkan yang lebih baik ( lebih berpengalaman dari kita yang baru 
bisa ilmu pengetahuan)

Reply via email to