Salam,

Dalam sains atau ilmu pengetahuan, tidak mungkin poros itu berubah begitu saja 
dengan sekonyong-konyong. Kalaupun akan berubah pasti perubahan sudah kita 
rasakan sekarang. Apalagi ini adalah tahun 2010 dan tinggal 2 tahun lagi. Ingat 
dalam sains semua ada proses. Apabila benar demikian, tentu para ilmuwan sudah 
akan memberikan warning jauh-jauh hari.
Taruhlah ada meteor besar yang menabrak bumi hingga porosnya berubah. Tentunya 
jejak meteor besaritu telah diketahui jauh-jauh hari. Tentunya ramalan2 yang 
tidak jelas dasarnya seperti ini hanya meresahkan saja dan menambah kejenuhan 
pikiran.

IT.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Petrus Paryono <petruspary...@...> 
wrote:
>
> Mama Laurent si peramal kondang itu semalam di malam terakhir tahun 2009 
> tampil dalam salah satu acara TV swasta. Pembawa acara melontarkan pertanyaan 
> tentang kiamat 2012. Lalu apa jawaban Mama yang tahun 2008 lalu (seingat 
> saya) pernah bilang kalau dia tidak dapat 'melihat' apa yang akan terjadi 
> setelah 2012, "seperti ada tirai yang menghalangi penglihatan saya untuk 
> menembus 2012"?
> 
> Kali ini Mama Laurent bilang bahwa "tidak akan ada kiamat 2012. Tapi ada 
> perubahan yang besar dan banyak korban. Itulah yang dianggap kiamat". Lalu 
> dia melanjutkan penjelasannya yang intinya sebagai berikut "tapi kota-kota 
> akan pindah dari satu tempat ke tempat lain. As bumi pindah"
> 
> Haaahh ...? As bumi pindah ?
> 
> Dalam pelajaran sistem tata surya kita tahu bahwa bumi berotasi pada poros 
> (as) imajiner. As bumi (garis penghubung kutub utara dan kutub selatan) ini 
> memiliki sudut kemiringan (inklinasi) terhadap bidang edar ketika bumi 
> mengelilingi matahari, yaitu sebesar sekitar 23.5 derajat. Sebenarnya 
> inklinasi ini bergoyang (wobbling) antara sekitar 21.5 - 24.5 derajat dan 
> goyangan itu juga sangat lambat sampai puluhan ribu tahun. Saintis tidak 
> kuatir karena tidak terlalu signifikan.
> 
> Adanya inklinasi itulah maka kita kenal berbagai musim. Daerah tropis (dekat 
> katulistiwa) punya 2 musim: kemarau (kering) dan penghujan (basah), sedangkan 
> daerah subtropis punya 4 musim: semi, panas, gugur, dingin. Apa jadinya jika 
> sudutnya membesar sampai 45 derajat atau lebih? Kutub utara dan selatan akan 
> 'dekat' dengan matahari, maka es di kedua kutub akan mencair. Luas daratan 
> akan menyusut, banyak pantai yang tenggelam. Sebaliknya jika sudutnya 
> mengecil berkurang dari 21 derajat bahkan sampai 0 derajat. Es di kedua kutub 
> akan membesar. Daerah sekitar katulistiwa akan semakin panas.
> 
> Nah, bagaimana mungkin sudut kemiringan as bumi sekonyong-konyong berubah 
> secara signifikan? Kekuatan dari manakah itu? Siapa yang berkuasa memutar 
> balikkan bumi?
> 
> Bikin bingung aja nih si Mama Laurent. Kalau as bumi berubah, musim juga 
> berubah, Tak ada lagi musim semi. Tak ada lagi tahun baru Imlek dan segala 
> upacara yang berkaitan dengan musim. Tak ada lagi bunga mei hwa atau sakura 
> yang memperindah suasana upacara. Padahal di Indonesia baru diperbolehkan 
> merayakannya beberapa tahun terakhir ini. Kalau begini ya repot, Gus.
> 
> Bumi gonjang ganjing. Pohon melambai-lambai. Air laut dan danau 
> terkocok-kocok. Penghuni bumi berlarian kesana kemari tanpa arah 
> tujuan.....Saling tubruk .... gabruusss ..... K k r r r i i i nnnngg .... 
> Alarm di hp berbunyi nyaring membangunkanku.... rupanya saya ketiduran ... 
> wah malam pergantian tahun baru telah terlewatkan begitu saja dalam mimpi.... 
> Sekarang sudah hari baru .....  Selamat Tahun Baru 2010.
> 
> 
> Salam,
> Petrus Paryono
>


Reply via email to