Setiap kali membaca tentang tokoh Tionghua yang merupakan pejuang bangsa
Indonesia, yang ikut membentuk Indonesia sebagai suatu bangsa seperti dr Tio
Oen Bik, dr Oen (dr Tulung, dermawan di Solo), laksamana John Lie dls saya
selalu berperasaan macam-macam.  Kagum kepada beliau-beliau tersebut karena
ketokohan-nya, ke Indonesiaan-nya dan kegigihan-nya, saya percaya bahwa
dahulupun terdapat diskriminasi, dahulupun terdapat pengucilan dan
penyerangan pribadi, tetapi beliau-beliau tetap teguh dan memegang
keIndonesiaan mereka, sungguh suatu pengamalan budaya Tionghua yang luhur.
Saya juga mimpi semoga dikalangan kita nanti timbul Tio Oen Bik muda, John
Lie muda yang baru yang menunjukkan bahwa budaya tionghua adalah budaya yang
luhur dan keturunan Tionghua adalah warganegara Indonesia teladan yang
baik.  Namun kadang-kadang miris juga, apa yang telah dan akan bisa kita
perbuat untuk itu ???.  Kontribusi saya sendiri terhadap masyarakat sangat
kecil dan tak berarti paling juga secara lokal dalam sekolah kecil.  Dalam
skala bermasyarakat saya lihat banyak sekali budaya saling menyalahkan,
keberingasan antara Kristen - Non Kristen etc, etc.  Mudah-mudahan hal-hal
yang mengundang perpecahan dan keberingasan itu dapat kita hindarkan dan
jauhi sesuai dengan pepatah : di empat penjuru dunia semua orang adalah
saudara, dan kita selesaikan permasalahan dengan baik tanpa menimbulkan
perpecahan.  Tapi duh miris, apakah hal ini mungkin terjadi.  Mohon maaf
apabila ada kata yang salah, ini adalah celoteh orang tua yang malam ini
tidak bisa tidur gara-gara minum kopi Sidikalang.  Sojah, Tan Lookay

Kirim email ke