Keras sama Kasar beda Bung! Kalau anda bilang keras dan kasar itu Tio 
Hui/Zhang Fei, saudara paling bungsu dari trio ini.
 Salah satu budaya Tionghoa menghormati orang-orang yang dianggap berjasa atau 
berkebajikan ya dibangunkan Kelenteng untuk mengenang jasa-jasanya.
 Jadi inget obrolan kemarin di Milis ini soal Gus Dur, Hehehe...



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, djoko santoso <yodj...@...> wrote:
>
> Kwan Kong, dulu waktu kecil saya sering diceritai mengenai kepahlawan Kwan 
> Kong, Oleh Ie Po saya, Kwan Kong itu keras/kasar tapi sangat kesatria, punya 
> dua saudara angkat, Tio Fie dan Lauw Pi, Kwan Kong brewoknya kasar matanya 
> besar berwarna merah, dan kalau tidur melek, suatu ketika musuhnya mo 
> membunuh Kwan Kong pada tengah malam, dia mengindap2 masuk, dengan tujuan 
> membunuh Kwan Kong pada saat tidur, dia sangat terkejut dan menjadi takut, 
> karena dilihatnya Kwan Kong, sedang duduk dengan mata melotot merah saga, 
> sehingga dia lari ketakutan.
> 
> Kwan Kong, Tio Fie, dan Lau Pi,  saling mengasihi dan setia, padahal mereka 
> cuma tiga saudara angkat, mereka terkenal, yg satu sangat pintar, yang satu 
> sangat gagah kesatria, dan yang lain sangat welas asih, tiga serangkai yang 
> saling mengenapi, dan sangat dihormati pada masanya, sehingga masyarakat 
> membuat patung bagi ketiganya untuk dikenang. Ditaruh di Kelenteng2 dan 
> dirumah2 tangga, itu yang saya ingat ceriteranya
> 
> Sifat2 baik mereka menurut Ie Po harus saya tiru, Sayang pada usia 9 tahun 
> saya pindah ke Jakarta, menyusul orang tua kandung yang sudah di jakarta, 
> sehingga jauh dari orang tua2 yang suka berceritera, kisah2 lama, seperti Sam 
> kok, Cu Goan Ciang, Ma Pau Cuan, Cau Cau, dll.
> 
> Tapi yang tidak saya mengerti, mengapa tokoh2 seperti Kuan Kong itu disebut 
> Toa Pe Kong?
> 
> salam sejahtera buat semua sdr2 di mailis Budaya Tiong Hua
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
> From: liang u <lian...@...>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Mon, 11 January, 2010 18:28:19
> Subject: Re: [budaya_tionghua]  Koan Kong
> 
>   
> Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang  nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong 
> adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong  dihormati 
> karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya 
> pernah mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan dan 
> kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen maupun 
> supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda menyanggupi 
> meskipun tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya. Ini yang disebut 
> xinyong atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu mencoba mentaatinya, 
> kalau tidak namanya hancur dan tak ada orang yang akan mempercayai lagi.  
> Sistim ini menjadi rumit karena sekarang pengusaha banyak sakali, sehingga 
> kalau ada pengusha yang nakal, biarpun namanya rusak, yang kenal dia cuma 
> sebagian kecil, sehingga ia masih tetap hidup. Meskipun demikian, di antara 
> pengusaha yang erat berhubungan, sistim xinyong ä¿¡ç"¨ ini masih
>  berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di 
> perusahaan, masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. 
> Seorang pengamat barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah 
> menemui seorang pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa 
> tanda terima. Seorang pejabat perusahaan yang pribumi, pernah memberi tahu 
> saya katanya pengusaha di Glodok, ditelpon saja barang dikirim kalau mereka 
> saling kenal, waktu itu saya masih muda, tak mengerti saya katakan memangnya 
> begitu koq. Belakangan baru tahu, bahwa itu hanya berlaku di antara orang 
> Tionghoa. Kalau kita bisa bicara Mandarin ditambah dialek, kepercayaan itu 
> lebih cepat kita dapat.
> Pernah saya menulis di milis ini pengalaman di Singapura. Saya, mantu, anak 
> dan seorang cucu pergi ke pasar, di pasar ini banyak toko-toko, ada juga 
> pasat sayurnya. Putri saya langsung ke pasar sayur, sedang mantu menggendong 
> cucu dan saya masuk ke toko penjual lagu-lagu. Saya coba memilih beberapa 
> lagu lalu diserahkan kepada pemilik. Ketika saya mau membayar, baru saya tahu 
> dompet tak ada di kantong. Sayapun berkata, minta maaf tunggu dulu saya cari 
> mantu saya, sebab ternyata ia sudah keluar dari toko dan saya tak tahu. 
> Keluar dari toko tengok kiri tengok kanan tak ada, saya segera balik lagi, 
> minta maaf lagi karena batal membeli, saya tak membawa dompet, mantu pergi 
> entah ke mana. Si penjual memaksa saya, ia bilang bayarnya kapan-kapan saja. 
> Kata saya rumah saya di sana agak jauh, jarang datang ke sini,  ia bilang tak 
> apa kapan-kapan saja. Saya tetap tak mau, ketika itu mantu saya datang lagi. 
> Saya pinjam uang dan dibayar. Di pemilik toko, cuma
>  geleng-geleng kepala, ia bilang anda terlalu seji (sungkan), masa ia tak 
> percaya. Saya bilang saya tak pernah datang ke sini, mengapa anda percaya? 
> Percaya, katanya, karena anda orang tua, kalau anak muda saya tak percaya.
> Haha, pengalaman baru, ternyata  anak muda sudah membuang budaya xinyong. 
> Menga;pa demikian? Sayapun  tak tahu, sudah modern?
> Oleh karena itulah Kuan Kong dianggap sebagai teladan .
>  Maaf , cuma ini yang saya tahu. Tolong teman lain menambahkan. 
> Mengenai Li Shimin sudah dijawab Sdr. Zhou.
> Kiongchiu
> Liang U
> 
>  
> 
> 
> 
> ________________________________
>  From: liang u <lian...@yahoo. com>
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Mon, January 11, 2010 6:41:25 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah 
> sebuah marga)
> 
>   
> Tang Xianhu adalah Tang1 (kuah) bukan Tang2 (dinasti Tang) . Seperti sudah 
> dikatakan oleh sdr. King Hian, Thng begini zaman Belanda tidak lazim karena 
> bahasa Belanda tidak ada ng yang berdiri sendiri sebagai huruf hidup. Dalam 
> dialek Jakarta sih ada ngga yang berarti tidak. Oleh karena itu dicoba 
> diselipkan huruf hidup, dipilih u yang dalam bahasa Belanda mendekati e 
> pepet. Jadi Thung bunyinya mendekati teng dalam kata tenggara tapi dengan 
> letupan. Waktu itu u sekarang ditulis oe, dengan demikian diharapkan yang 
> membaca Thung tidak akan menjadi Thoeng. Tapi setelah oe diganti u, maka 
> banyak orang membacanya menjadi Thoeng,  jelas salah.
> Disamping u ada orang yang menggunakan i, sebab dalam dialek Hokkian 
> Ciangciu, terutama bagian selatan tidak ada bunyi ing, yang ada adalah eng. 
> Jadi jika ditulis Thing tidak akan ada yang membaca Ting dengan letupan.. 
> Karena memang ejaan tak ada standarnya, maka semua orang dapat menulis sesuai 
> dengan cara dia. Hanya untung, para penulis cerita silat lama, yang saya tahu 
> sampai zaman OKT, menulis dengan ejaan yang lazim, sehingga seolah-olah ada 
> standard yaitu Thung.  Gan KL sudah mulai merubah ejaan yang lazim, misalnya 
> Bouwyong ditulis Buyung. 
> Oleh karena itulah diperlukan suatu standar agar yang bersne sama ditulis 
> sama, yang bersne beda juga ditulis beda. 
> Untuk Thung yang menulisnya sebagai  Thing agak  banyak yang menulisnya 
> sebagai Ting belum pernah saya temukan, tapi kemungkinan selalu ada karena 
> tak ada ejaan standar itu. 
> Kiongchiu
> 
>  
> 
> 
> 
> ________________________________
>  From: Steve Haryono <hay...@yahoo. com>
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Mon, January 11, 2010 3:06:05 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah 
> sebuah marga)
> 
>   
> Saya pernah mendengar kalau Tang Xianhu ini nama di Indonesia nya adalah Ting 
> Hian Houw (or Hauw ?).
> Saya cuman dikasih tau oleh sepupu saya yang juga masih keturunan keluarga 
> bulutangkis sekitar 40 tahun lalu. Jadi mungkin saya salah dengar.
> Tapi kalau benar ? koq jadi malah jadi Ting ya ?
> 
> Salam,
> Steve
> 
> 
> 
> 
> ________________________________
>  From: "zho...@yahoo. com" <zho...@yahoo. com>
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Mon, January 11, 2010 7:59:39 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/�juga adalah 
> sebuah marga)
> 
>   
> Tang Xianhu atau Tong Sinfu, atlit bulutangkis ex hoakiauw Indonesia
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> ________________________________
>  
> From: "Erik" <rsn...@yahoo. com> 
> Date: Mon, 11 Jan 2010 06:47:52 -0000
> To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Tang/å”juga adalah sebuah 
> marga)
>   
> Setuju sekali dengan paparan bung King Hian dan bung Akian, tapi benar juga 
> yang dikatakan bung Pozzmo, bahwa yang mendirikan dinasti Tang (Ã¥"æÅ") 
> bukan dari keluarga Thng (汤) yang lafal Mandarinnya sama dengan lafal 
> Tang (å"), tetapi keluarga Li (æŽ), dengan tokoh legendaris yang sangat 
> mashyur, yakni Li Shi Min (æŽä¸â€"æ°`).
> Dan memang benar pula bahwa nama dinasti tidak otomatis (dan memang tidak 
> pernah) diambi dari nama marga pendiri dinasti tersebut. Tapi, saya khawatir 
> pernyataan bung Pozzmo itu bisa berakibat pada disinformasi seakan kata Tang 
> (å") yang bukan berarti kuah (汤) itu hanya sekedar nama  sebuah dinasti 
> dan tidak pernah dijadikan nama marga (sne).
> Tang(Ã¥") juga adalah sebuah marga/sne, terlalu banyak tokoh historis yang 
> berasal dari keluarga Tang (Ã¥") ini. Zaman sekarang saja kita kenal 
> å"裕(Tong Dju) pengusaha papan atas dari Indonesia, juga 
> å"家ç'‡ (Tang Jiaxun) kader dan tokoh Partai Komunis Tiongkok dengan 
> jabatan terakhir ketua CNAIS (China National Association for International 
> Studies). Lebih jauh lagi yang tercatat dalam sejarah Tiongkok ada Tang 
> Shaoyi (å"ç»ä»ª) Perdana Menteri pertama Republik of China pimpinan 
> Guomin Dang; Tang Shengzhi (å"ç"Ÿæ™º) seorang Jendral pada jajaran 
> angkatan bersenjata ROC zaman Guomin Dang; Tang Yiwo (å"一禾) 
> pelukis Chinese painting ternama; Tang Wenzhi (Ã¥"æâ€"‡æ²») ahli 
> pendidikan dan Tang Lan (å"å…°)seorang wanita sastrawan  Tionghoa.
> Demikian dari saya, mudah-mudahan bermanfaat.
> Salam,
> Erik
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- 
> --------- --------- --------- --------- --------- ------- 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian <king_hian@ .> wrote:
> >
>  Shang Tang (商汤) [Hokkian: Siang Thong], atau juga disebut 
> Chengtang (æˆæ±¤) [Sengthong] adalah pendiri dinasti Shang (商). 
> Sne kaisar dinasti Shang adalah Zi (å­) [cu].
>  Khonghucu pun bersne Zi, karena dia adalah keturunan kaisar Shang. Waktu 
> itu, sne (å§") 'masih' berbeda dengan (æ°), seperti diketahui bahwa 
> Khonghucu ber-si Kong (å­") [Khong].
> Sne Tang (汤) [Thng, ejaan lama: Thung] adalah keturunan kaisar Shang, 
> yang menggunakan nama Tang (Shang Tang) sebagai sne.
>  
> kiongchiu,
>  KH
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- 
> --------- --------- --------- --------- --------- --------- From: ardian_c 
> ardian_c@
>  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>  Sent: Sun, January 10, 2010 11:17:04 PM
>  Subject: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang
>  
> ehem, bingung dah aye, padahal kan jelas2 judul topiknya dinasti TANG boekan 
> dinasti SHANG.
>  kalu bicara surname kaisar dinasti TANG &#21776; ya jelas Li &#26446; not 
> Tang &#27748;. kalu ngemeng surname kaisar dinasti SHANG &#21830; ya jelas 
> TANG &#27748;
> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- 
> --------- --------- --------- --------- --------- --------- 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, pozzzmo@ wrote:
> 'Tang' sbg she/surename (artinya: kuah) adalah kaisar Shang dinasti, atau 
> juga dikenal Tang of Shang.
> Perlu diketahui bahwa she/surename bukan atau lebih tepatnya tidak mewakili 
> nama dinasti, begitu juga sebaliknya bahwa nama dinasti bukanlah she atau 
> surename.
> > > 
> Cheers,
> Sent from my PozzzmoBerry® smartphone!
>


Kirim email ke