Hari Natal kedua, Saptu tanggal 26 december (bagian ke lima)

 

Hari Natal kedua dirayakan dirumahnya putra kami yang termuda: Kuo-Sen. Kami
berangkat agak terlambat, karena  ada bebrapa tilpon dari kawan-kawan untuk
menanyakan keadaan saya dan satu kolega yang mengundang saya untuk
berkunjung ke Verbeeten Instituut, Tilburg untuk melihat kemajuan dan
mesin-mesin baru yang modern terrutama dari bagian kedokteran nuklir yang
saya bekerja selama 24 tahun sebagai kepala bagian. Beliau berkata bahwa
saya akan diambil dengan taxi ke Tilburg pada tanggal 20 Yanuari yang akan
datang. Saya dengan perasaan gembira, mendapatkan kehormatan ini karena saya
satu-satunya yang mendapatkan undangan yang istimewa ini.

Kami berangkat jam tiga sore ke Utrecht, kami tahu karena jam 5 sore hari di
Eropa Barat sudah gelap, susah untuk mencari jalan ke rumahnya Kuo-Sen.
Rumah beliau berada didaerah yang sangat luas dan baru dibangun dipinggiran
kota Utrecht. Jalanannya kompleks, terdiri dari ratusan rumah yang belum
lama dibangun dan Kuo-Sen tinggal di satu bungalow diujung jalanan. Karena
ini jalanan baru, maka tidak ada di navigasi mobil saya yang sudah berumur
dua setengah tahun.

Kami keluar dari Breda kira-kira 20 km lalu lintas macet, karena banyaknya
orang pergi keteman-teman masing-masing untuk menerima undangan
Dinner-Natal. Kami sampai diUtrecht sudah jam lima sore dan jalanan karena
dirobah, bagi kami senior salah mengambil jalanan, ini juga karena saya
sebagai co-pilot reaksinya lambat di lalulintas yang ramai dan kompleks. Dan
faktor kedua jalanan yang baru ini sudah saya sebutkan tidak ada di navigasi
mobil kami. Untuk menghindari stress, kami memutuskan untuk berhenti dikota
Nieuwegein diMercuri hotel, lalu mengunakan GSM untuk menilpon Kuo-Sen dan
minta beliau menjemput kami. Dua-tigapuluh menit kemudian Kuo-Sen datang.
Dan kami mengikuti dibelakang mobilnya. 

Sampai dirumah, Kuo-Sen, ternyata Kuo-Ming dan keluarganya sudah datang
duluan. Kuo-Sen berkata pada kami, agar lain kali jangan berangkat terlalu
laat!. Memang biasanya kalau malam kami kalau pergi selalu bersama-sama
Shiuw-Huey dan keluarganya. Hampir sejak beberapa tahun ini Shueh-Yu jarang
nyetir mobil pada malam hari, apalagi keluar kota, kalau tidak betul-betul
perlu. 

Juga rumah Kuo-Sen telah dihias dalam suasana Natal, dikamar tamunya
terdapat pohon Den yang setinggi dirumah Kuo-ming, dan dirumah terdapat
beberapa bunga anggrek bulan juga berwarna putih. Bunga anggrek ternyata
banyak dikultivir di Belanda, dan menjadi kesayangan orang Belanda. Kami
duduk dikamar tamu bersama Kuo-Ming dan Ingrid serta cucu-cucu kami dari
garis putra-putra saya. Kuo-Sen punya dua anak yang besar Ruben, Ren-Liang
(sepuluh tahun) dan Emmy, Li Fei (delapan tahun). Cucu cucu kami gembira
saling bertemu dan sibuk main play station, terutama Ruben dan Antonie. Kami
diberi thee dan cake, lalu Kuo-Sen dan Yvonne mengerjakan kesibukan didapur

Dr. Han Hwie-Song
Breda, 30 december 2009 Holland

Reply via email to