Ha ha ha pak Ibrahim, disatu sisi memang ada benarnya, mengatakan "hidup hanya sekali". Dalam arti, hidup yang khusus dari si A, sejak dia lahir hingga mati (dalam bahasa Inggris kita lihat kaitan: still alive, I am living, dsb). Kita kita disini, ABS heng, pak David, pak Zoufy dan yang lain, hanya hidup SEKALI, sebagai kita kita ini lho.
Kalau kita mencermati tulisan tulisan orang bule yang men-survey past life experiences, maka kita tergugah untuk memikirkan, apakah ada kehidupan baru, setelah kematian kita. Tentu saja, tidak sebagai kita yang sekarang. Saya tak paham Hindu, karena itu tak berani membahas konsep re-inkarnasi dari sisi ajaran Hindu. Tetapi Buddhisme mengajarkan, bahwa dalam diri kita ada semacam energy, yang terus exist walau tubuh kita telah game. Mungkin, seperti lilin, yang telah terbakar habis, akan mati flamenya. Tetapi flame ini itu akan segera muncul, kalau dinyalakan dibatang lilin baru. Pak Ibrahim bisa baca tulisan Ian Stevenson. Seandainya ada daftar ahli terkemuka tentang reinkarnasi, Dr. Ian Stevenson, seorang professor Psikiatri dari University of Virginia, pastilah namanya tercantum. Dia telah berkeliling dunia untuk menyelidiki berbagai laporan reinkarnasi dan menemukan sebuah pengujian yang teliti untuk menghindari penipuan, crytomnesia dan sebagainya. Diantara lebih dari 200 kasus, hanya 20 kasus yang tahan uji oleh Dr. Stevenson yang dapat dikategorikan kasus reinkarnasi. Tujuh dari kasus ini muncul di India, tiga di Srilanka, dua di Brazil, satu di Lebanon dan tujuh diantaranya terdapat di suku Indian di Alaska. Ambil contoh seorang gadis cilik yang lahir 1956 di Sri Lanka tengah, dengan nama Gnantilleka Baddewithana. Setelah dia mulai belajar berbicara, dia mengatakan nama ayah dan ibunya di lain tempat, juga memiliki dua kakak laki-laki dan banyak saudara perempuan. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh gadis tersebut, orang tuanya dulu berada di sebuah kota yang cukup jauh jaraknya. Mereka akhirnya menemukan bahwa keluarga tersebut telah kehilangan anak lelakinya pada tahun 1954. Saat Gnantilleka mengunjungi keluarga itu, dia mengatakan bahwa dirinya adalah anak laki-lakinya yang meninggal itu dan mengenal semua tujuh anggota keluarga tersebut. Padahal kedua keluarga tersebut tidak pernah bertemu ataupun mengunjungi kota kedua belah pihak. Referensi: 1) Iverson, Jeffrey's book (1976) "More Lives Than One? The evidence of the remarkable Bloxham Tapes". Souvenir Press, London. ISBN 0-285-62239-0. 2) Dr Ian Stevenson mendirikan "The Division of Perceptual Studies (DOPS)" pada 1967, sebuah unit Departemen Pengobatan Psikiatri di University of Virginia. Memanfaatkan metode-metode sains, penelitian DOPS fenomena penglihatan paranormal, terutama pada anak yang mengaku dapat mengingat kehidupan masa lalunya (reinkarnasi), pengalaman mendekati kematian, pengalaman keluar dari tubuh, dan lain sebagainya. Kesimpulan Tak peduli apakah orang mempercayainya atau tidak, sejak zaman dahulu kala, kepercayaan di timur seperti Buddhisme dan Taoisme telah mendukung teori ini dalam kepercayaan mereka. Mereka percaya pada teori sebab akibat, dengan kata lain hubungan antara ada sebab dan ada akibatnya. Mereka percaya bahwa segala tindak tanduk seseorang dalam kehidupan ini, seluruh perbuatan baik serta perbuatan jahatnya akan menerima balasannya. Teori ini mengatakan bahwa kekuatan alam dari Hukum Kosmis (disebut juga Hukum Semesta) akan melakukan hal ini. Perbuatan seseorang, baik atau jahat akan termanifestasi akibatnya pada kehidupan masa kini atau di kehidupan mendatang, baik itu sebagai takdir keberuntungan, atau takdir kemalangan, atau juga balas jasa dan lain sebagainya, tergantung pada kasus tersebut. Penganut Tao mempercayai seseorang akan menuai apa yang dia taburkan. Hal ini menjelaskan salah satu teori Taoisme tentang delapan macam takdir reinkarnasi seseorang, seperti kekayaan vs kemiskinan, kehormatan vs kerendahan hati, panjang umur vs umur pendek. Mungkin, pak Ibrahim, cara terbaik mendalami konsep ini, ialah menjalani sessi sessi past life regression, instead memperdebatkannya dengan orang lain, yang sering pengetahuannya atau pengalaman spiritualnya tak atau belum menunjang. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dr. Irawan" <drira...@...> wrote: > > Ngomong2 soal reinkarnasi , saya mau syer sesuatu yang janggal dalam budaya > masyarakat di Amerika. > > Herannya kalau ada yang bicara reinkarnasi diantara orang2 Indonesia > kebanyakan yang tinggal di Amrik , mereka langsung menepis, dan menyatakan > bahwa itu tidak ada , hidup ini hanya sekali saja !. > > Tapi kalau saya perhatikan kalau ngomongan itu ada diluar lingkunagn orang > Indonesia , seperti bule, dan orang2 lainnya yang bukan orang indo. mereka > sering ucapkan: 'You're not gonna get it until your next life" . Yang > berarti next life itu adalah kehidupan berikutnya. Dan ini sering diucapkan > . Bahkan oleh orang bule yang statusnya tentu beragama lain dari Budha, > Hindu maupun Islam. > > Dalam budaya kita biasanya, kami selalu berpikir kalau agama nasrani itu > datangnya dari para bule2 itu. Karena kebanyakan dari missionaries itu > adalah orang2 kaukasus. Saya hanya bingung saja. Tapi saya juga tidak mau > menuai pertengkaran karena urusan ini. Saya hanya meninjau dari sudut > budayanya saja. > > Kalau ada seseorang yang bisa menjelaskan secara ilmiah dan kepala dingin > saya ingin mendengarnya/baca. Tapi kalau ini jadi argumentasi dogma, harap > stop disini saja. Saya pribadi merasa penjelasan dari younginheart5000 cukup > masuk akal. > > Salam, > Dr.Irawan. > > 2010/2/1 Petrus Paryono <petruspary...@...> > > > > > > > > > Terima kasih atas pencerahannya. Cukup membuka wawasan saya. > > > > Saya akan coba belajar lebih lanjut, tapi tidak dengan tanya-jawab di milis > > ini. Saya kuatir kalau nanti keluar dari koridor milis "Budaya Tionghua" > > bakal disemprit .... he...he.... > > > > Salam, > > Petrus Paryono > > > > ------------------------------ > > *From:* younginheart5000 <crv...@...> > > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > > *Sent:* Mon, February 1, 2010 8:07:23 PM > > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Reinkarnasi - -> Bro Petrus > > > > > > > > Petrus Paryono <petrusparyono@ ...> wrote: > > > > "> sebelumnya mohon maaf kalau posting ini tidak sesuai dengan "Budaya > > Tionghua", karena saya tidak pernah mendapat didikan Budaya Tionghua.. > > > > > Saya ingin bertanya untuk menambah wawasan saya yang masih sempit: > > > > > > 1. agama atau kepercayaan apa saja yang mengakui adanya reinkarnasi? > > > 2. apakah reinkarnasi dapat berakhir?" > > > > ---------- > > > > Anda bukan dari keluarga Tionghoa, jadi tak mendapat didikan budaya > > Tionghoa? By the way, apa urusan budaya Tionghoa dengan reinkarnasi? > > > > Untuk info anda (selanjutnya, mohon datang ke vihara untuk memperdalam > > pengetahuan anda, misalnya PusDikLat Buddha, Vihara Avalokitesvara: Jl. > > Mangga Besar 58, Jakarta Barat > > Telp. (021) 6294542, 6299551 Fax.(021) 6249984) > > > > "Reinkarnasi" dalam agama Buddha > > > > Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali > > (Punabbhava) . Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus > > menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai > > tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk > > tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan > > terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh > > Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiaannya, bila pada saat ia > > meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, > > namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala > > sesuatu tergantung dari karma masing-masing. Umat Buddhist tak menggunakan > > konsep re-inkarnasi, yang hanya dikenal dalam agama Hindu. > > > > Reinkarnasi dalam Hindu > > > > Dalam agama Hindu, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar > > terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib > > yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, > > maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil > > perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu > > duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi memberi manusia > > kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi > > apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan > > duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti > > arti hidup yang sebenarnya > > > > Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus > > menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat > > manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil > > yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur > > hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan > > selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar > > jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain > > diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk > > memperbaiki kehidupannya (kualitas). > > > > Jadi, lahir kembali berarti lahir untuk menanggung hasil perbuatan yang > > sudah dilakukan. Dalam filsafat ini, bisa dikatakan bahwa manusia dapat > > menentukan baik-buruk nasib yang ditanggungnya pada kehidupan yang > > selanjutnya. Ajaran ini juga memberi optimisme kepada manusia. Bahwa semua > > perbuatannya akan mendatangkan hasil, yang akan dinikmatinya sendiri, bukan > > orang lain. > > > > Yang bisa berinkarnasi itu bukanlah hanya jiwa manusia saja. Semua jiwa > > mahluk hidup memiliki kesempatan untuk berinkarnasi dengan tujuan > > sebagaimana di atas (menikmati hasil perbuatannya di masa lalu dan > > memperbaiki kulaitas hidupnya). > > > > Proses reinkarnasi > > > > Pada saat jiwa lahir kembali, roh yang utama kekal namun raga kasarlah yang > > rusak, sehingga roh harus berpindah ke badan yang baru untuk menikmati hasil > > perbuatannya. Pada saat memasuki badan yang baru, roh yang utama membawa > > hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu, yang mengakibatkan > > baik-buruk nasibnya kelak. Roh dan jiwa yang lahir kembali tidak akan > > mengingat kehidupannya yang terdahulu agar tidak mengenang duka yang > > bertumpuk-tumpuk di kehidupan lampau. Sebelum mereka bereinkarnasi, biasanya > > jiwa pergi ke surga atau ke neraka. > > > > Dalam filsafat agama yang menganut faham reinkarnasi, neraka dan sorga > > adalah suatu tempat persinggahan sementara sebelum jiwa memasuki badan yang > > baru. Neraka merupakan suatu pengadilan agar jiwa lahir kembali ke badan > > yang sesuai dengan hasil perbuatannya dahulu. Dalam hal ini, manusia bisa > > bereinkarnasi menjadi makhluk berderajat rendah seperti hewan, dan > > sebaliknya hewan mampu bereinkarnasi menjadi manusia setelah mengalami > > kehidupan sebagai hewan selama ratusan, bahkan ribuan tahun. Sidang neraka > > juga memutuskan apakah suatu jiwa harus lahir di badan yang cacat atau > > tidak. > > > > Akhir proses reinkarnasi > > > > Selama jiwa masih terikat pada hasil perbuatannya yang terdahulu, maka ia > > tidak akan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yakni lepas dari siklus > > reinkarnasi. Maka, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, roh > > yang utama melalui badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu > > duniawi dan harus mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika tubuh > > terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang > > sesungguhnya, maka perasaan tidak akan pernah duka dan jiwa akan lepas dari > > siklus kelahiran kembali. Dalam keadaan tersebut, jiwa menyatu dengan Tuhan > > (Moksha [2]). > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com<budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, > > Petrus Paryono <petrusparyono@ ...> wrote: > > > > > > Dear milis, > > > sebelumnya mohon maaf kalau posting ini tidak sesuai dengan "Budaya > > Tionghua", karena saya tidak pernah mendapat didikan Budaya Tionghua. > > > > > > Saya ingin bertanya untuk menambah wawasan saya yang masih sempit: > > > > > > 1. agama atau kepercayaan apa saja yang mengakui adanya reinkarnasi? > > > 2. apakah reinkarnasi dapat berakhir? > > > > > > Atau kalau ada link yang berkaitan dengan reinkarnasi, mohon > > informasinya. > > > > > > Terima kasih ya rekan-rekan milis yang baik. > > > > > > Salam, > > > Petrus Paryono > > > > > > > > > > > >