Pada zaman doeloe sewaktoe artikel ini ditoelis mungkin bahasa dan isinya
terasa cukup bagoes bagi para pembatja yg hidoep pada zaman itu. Untuk
pembaca pada zaman ini, selain bahasanya membuat pusing isinya juga sudah
tidak cocok lagi dengan perkembangan zaman dan dunia bisnis abad ke-21. Bila
kebudayaan “Tjing” seperti yang ditulis oleh engkong-engkong kita ini
diterapkan pada bisnis zaman sekarang, misalnya, sudah pasti akan terjadi
kekacauan manajemen dalam perusahaan. Zaman dan kebudayaannya tidak cocok
lagi dalam konteks seperti yang ditulis itu. Ada yang berpendapat secara
lainnya? :-)

 

Andy L.S.

 

 

 

  _____  

From: Tjandra Ghozalli [mailto:ghozalli2...@yahoo.com] 
Sent: Friday, February 12, 2010 11:41 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Tjing-Lie

 


  
---Dear members,
Saya dapet kiriman dari teman tentang artikel Tjing Lie, saya kirimkan ke
milis ini karena isinya cukup bagus. RGDS.TG

 Tjing-Lie atawa Boedi Atoeran.

Satoe soedah bilang pada saja, orang Tionghoa kenal „Tjing-Lie", kenal tjing
dan lie, atawa „Boedi" dan „Atoeran", tapi orang Europa tjoema kenal „Lie",
kenal atoeran, kenal apa jang pantes dan tida pantes zonder pake
Consideratie boeat „Tjing". Orang Europa berpikir tjoema menoeroet Lie, tapi
orang Tionghoa berpikir menoeroet Tjing dan Lie.

Ini pendapetan rasa'nja ada benar. Boeat boektiken bener'nja ia poenja
pendapetan, saja poenja sobat bilang, seande'nja itoe kassier, jang soedah
20 taon bekerdja dengen baek pada satoe firma Europa, di satoe hari jang
tjilaka bikin tekort, taroh kata 5000 roepia, itoe pekerdjaan jang baek
lantas diloepa oleh si Madjikan bangsa Europa, itoe kassier lantas dilepas
dan ditoentoet dimoeka pengadilan.

Inilah jang dinamaken berpikir pake Lie zonder pake Tjing.

Lie jang kakoe bilang, siapa² jang djadi kassier, tida boleh bikin tekort,
sebab itoe ada satoe dosa jang dihoekoem oleh wet. Dan itoe Lie jang kakoe
tida dibikin djadi sedikit lemas oleh Tjing, jang bilang, itoe orang soedah
bekerdja 20 dengen baek dan selama itoe tempo jang tida pendek ia soedah
membantoe tida sedikit boeat kemadjoean dan keoentoengan' nja itoe firma,
lebih banjak dari itoe djoemlah jang kini di bikin roegi pada pekerdja'an.

Dan andeken boeat sebentaran dalem hati'nja si Madjikan Europa ada
kedengeran ini soeara dari Tjing, toch itoe soeara di bikin diem oleh
soeara'nja „Lie", jang aken mendjawab: 

Betoel, ia soedah bekerdja begitoe lama dengen baek dan soenggoeh hati, tapi
itoe tida lebih dari kemoestian'nja, sebab ia dibajar, ia dikasih
penghidoepan boeat ia poenja pekerdjaan jang baek dan soenggoeh hati.

Saja bilang, pendapetannja sobat saja itoe ada benar. Saja bisa kasih laen
boekti lagi jang menoendjoeken benar'nja itoe pendapetan, jaitoe: 

Diantara orang Europa djarang sekali kedengeran itoe perkata'an Boetjing
(*tida kenal boedi), pendek'nja djaoeh lebih djarang dari bangsa kita (*cor
Tionghoa).

Dalem anggepan'nja seorang Tionghoa, saja maksoedken rata² orang Tionghoa di
sini, bila ia soegoehken segelas aer es atawa sepiring nasi-goreng pada
seseorang, ini orang lantas teroetang „tjing", teroetang boedi pada'nja dan
ini oetang boedi tida di-loepa oleh si-pengasih hingga achir djaman.

Tapi jang aneh'nja dalem perkara begitoe adalah di penerima oetang itoe
sendiri terlaloe lekas loepa pada orang poenja kebaekan, lebih besar ada'nja
ia terima orang poenja kebaekan, lebih lekas lagi ia loepa!!

Saja tida sangkal, orang Tionghoa poenja kesoeka'an pake consideratie boeat
Tjing, waktoe memikir dan menimbang perkara memang ada baek'nja. Itoe
kesoeka'an pake consideratie boeat „tjing" melahirken banjak perhoeboengan
kekel jang bisa bikin terharoe hati'nja orang jang liat, antara sobat sama
sobat, Madjikan sama pegawe dan sebalik'nja, antara pedagang sama pedagang
(*bisa di-liat dari hoeboengan perdagangan sesama Tionghoa di Petjinan
di-tiap kota mereka saling pegang artinja Tjing-Lie) 

Tapi saja rasa, orangpoen moesti mengakoe, banjak pentjidra'an dan
perselisihan ketjil antara bangsa kita, sekali mendjadi besar, djoesteroe
djoega lantaran terlaloe soeka pikir pake Tjing.

Di waktoe perselisihan begitoe segala tetek-bengek, jang diantara orang
Europa tida di-inget dan tida diseboet-seboet lagi, di-antara kita orang
lantas di-oengkat-oengkat dan djika pihak jang dioengkat moelai boeka djoega
ia poenja grootboek dan oendjoeken pihak jang oengkat poenja oetang² „tjing"
pada'nja, perselisihan jang ketjil lantas djadi besar, loeka² jang ketjil
lantas djadi borok jang soesah di obatin.

Saja sekarang belon bisa bilang, mana jang lebih baek antara orang Europa
jang poenja tjara berpikir dan menimbang perkara. Dan tjara jang di pake
orang Tionghoa.

Saja pasrah sadja pada pembatja, jang barangkali mempoenjai tempo lebih
banjak boeat memikir lebih djaoeh tentang itoe perkara atawa ada mempoenjai
keperloean boeat pikirin hal itoe.   

 

 

 

 

 



Kirim email ke