Bung ABS dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
Hehehe.... ternyata sudah banyak buktinya bahwa mereka tidak lagi (mau) menjalankan prinsip samarata-samarasa dalam ideologi Komunis ya? Jadi, ibarat berrakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Dulu mereka bersusah-susah, sekarang bersenang-senang. Kalau saja dulu mereka tidak saling gebuk saling bunuh antara sesama raja (kecil) dan bangsawan, saling intrik menghasut kaisar, mungkin mereka tidak pernah kenal paham Komunis yang diadaptasi dari kaum proletar Rusia(?). Dan, kiblat dunia sejak dulu malah ke timur (orient, oriental) dan benar-benar menjadi negara sentral dunia (Zhung-guo), bukannya ke barat tuh, jeh! Lha, kabarnya (saya lupa lagi baca di mana), pada time line yang sama, ketika kerajaan Inggris mengadakan pesta pernikahan sang raja, perjamuannya cuma makan roti dan air tawar, di Tiongkok sana pesta ulang tahun satu kaisarnya bisa berlangsung beberapa malam, dengan makanan berlimpahan (o, jelas ada daging 4 'angkatan' terwakili di meja makan: darat, laut, udara dan...... kepulisian?) dan 'mandi' arak boleh minum sepuasnya. Andaikan mereka menjadi pusat dunia beneran, mungkin sekarang kita memakai windows dan internet yang berbasa Tionghua berhuruf Hanzi ya? Peta dunia juga mungkin beda dari yang sekarang tuh? Tapi, yah... rupanya sejarah memang mesti berjalan seperti sekarang. Sudah takdir-kah? Seperti takdir kaisar terakhir yang di'pinjam' dari orangtuanya untuk diangkat jadi kaisar waktu masih kecil, karena mesti pisah dari ibunya, dia nangis keras, lalu ayahnya yang 'tidak tahu nasib baik' konon lantas bilang: jangan nangis, nak. Jangan kuatir, gak lama koq kamu di'pinjam' mereka. Haiyya...... Salam makan enak dan sehat, Ophoeng BSD City, Tangerang Selatan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" <absa...@...> wrote: He he he, masih mau membantah kalau saya bilang RRT sudah menjadi negara kapitalis yang sesungguhnya, bukan lagi negara sosialis, apalagi negara komunis? Wasalam.