Sampai sekarang aku masih penasaran..
negara ini baru berdiri tahun 1945 kok enak banget ngaku-ngaku tanah yang
sudah dihuni berabad-abad sebelumnya yah?

Memang proses sebuah lahan menjadi 'tanah negara' bagaimana?

Kalau di Bali, konon, dulu berawal dari peraturan Belanda, mengenai tanah
lebih (raja-raja dibatasi lahannya) yang wajib diberikan pada rakyat Bali.
Dan setelah Indonesia merdeka, bila ada proyek2 tertentu, biasanya ada
pembebasan tanah (tentu saja, kisahnya lebih suram karena ada unsur
'pemaksaan').

Ada yang bisa memberi pencerahan?

2010/4/26 <sa...@indosat.net.id>

>
>
> Apakah ada bedanya antara :
> 1. Menuntut ganti rugi jika digusur, dengan
> 2. Menolak digusur jika tidak diberi ganti rugi ?
>
> Sehari setelah upaya penggusuran, ngai nonton di apakabarindonesia pagi,
> Wahidin Halim menegaskan bahwa itu adalah tanah negara dan keukeh tidak ada
> ganti rugi, alasannya tidak mempunyai anggaran untuk mengganti rugi.
>
> Coba deh baca tulisan Sarlito Wirawan Sarwono di kompas,
>
> http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/16/04472395/dari.cina.benteng.ke.mbah.priuk
>
> salam kenal,
> sawfa
>
>
>
>
> -----Original Message-----
> *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:
> budaya_tiong...@yahoogroups.com]*on Behalf Of *David
> *Sent:* Monday, April 26, 2010 3:32 PM
> *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> *Subject:* [budaya_tionghua] Cina Benteng Bukannya Menolak Digusur, Tapi
> Menuntut Ganti Rugi!
>
>
>
> Mohon maaf, pendapet owe berbeda. Menurut apa yang owe dengar dari pihak
> narasumber “asli orang sana†yang sering nongkrong dan bergaul rapat
> dengan orang Sewan, warga masyarakat di sana BUKANNYA MENOLAK DIGUSUR,
> melainkan MENUNTUT GANTI RUGI!
>
> Seperti kita ketahui, dalam masterplan mengenai pembenahan daerah sepanjang
> bantaran kali Cisadane yang sudah disosialisasikan sejak 2 tahun lalu,
> bantaran kali Cisadane mulai dari UDIK (selatan), sekitar KARAWACI KAMP
> (belakang/depan eks Rumah Kongsi Oey Djie San, hingga ILIR (utara) di
> TANJUNG BURUNG, yang wilayahnya termasuk kabupaten dan kota Tangerang
> sedikit demi sedikit sudah dibenahi dengan mendirikan tanggul. Hal ini
> dilakukan untuk mencegah semakin melebarnya bantaran kali yang dulunya
> sempit itu, akibat longsor. Hasilnya, kita bisa saksikan, penggalan kali
> Cisadane yang berada di belakang Pasar Lama hingga Pintu Air TAMPAK LEBIH
> INDAH DAN RAPI karena telah terbebas dari bangunan-bangunan yang tadinya
> berada di atasnya, diberi tanggul penahan dan dihijaukan dengan pohon
> peneduh, meski masih kecil-kecil.
>
> Namun sayangnya, keinginan warga Sewan akan GANTI RUGI ini telah dipelintir
> oleh media massa, dan juga LBH, bahwa mereka menolak penggusuran, padahal
> tidak demikian halnya. Lagipula hal ini dikhawatirkan akan berkembang
> menjadi isu ETNIS, menjadi seolah hanya Cina Benteng saja yang
> keukeuh-peuteukeuh MENOLAK PENGGUSURAN, seperti kita baca diberitakan di
> media massa. Padahal, menurut narasumber yang sama, Sewan Lebak, Tangga Asem
> dan Kokun sebenarnya juga banyak warga Muslimnya, bukan hanya Cina Benteng.
>
> Apalagi selama ini Cina Benteng memang seolah dimarjinalkan, selalu
> dikaitkan dengan warga kelas bawah yang patut dikasihani, akibat pemberitaan
> KELIRU di media massa. Padahal, dari pengalaman owe SEGALANG-SEGULUNG dengan
> mereka, Cina Benteng SAMA SAJA dengan warga Cina non-Benteng lainnya: ada
> yang termasuk kelas bawah, tetapi tidak sedikit pula yang termasuk warga
> kelas atas. Sekali lagi owe tegaskan, CINA BENTENG tak lebih dan tak kurang
> artinya dari CINA TANGERANG, bukan CINA KELAS BAWAH, apalagi NAMA KAMPUNG!!!
>
> Lebih lanjut lagi, isu ETNIS―bukan KEMANUSIAAN―ini akan terus-menerus
> dihembuskan, setiap kali ada penggusuran warga Sewan dan bantaran kali
> Cisadane dari UDIK sampai ke ILIR lainnya. Padahal, seperti yang owe dengar
> (boleh dicek) masterplan mengenai pembenahan daerah sepanjang bantaran Kali
> Cisadane sudah disosialisasikan semenjak DUA TAHUN lalu. Jadi, bukan baru
> sekarang saja. Dan ini sebetulnya bukan hanya menjadi proyek Pemerintah Kota
> Tangerang, tetapi juga menjadi proyek rencana kerja Pemerintah Pusat, karena
> melewati batas -batas wilayah antara Kota dan Kabupaten Tangerang.
>
> Di lain pihak, pembenahan yang dilakukan selain itu sebenarnya terbukti
> telah membuat Kota Tangerang terlihat lebih indah dan rapi, dan rencananya
> kali Cisadane akan menjadi bersih dan digunakan sebagai sarana transportasi
> air seperti di Belanda. Asyik, bukan, seandainya rencana ini bisa terwujud?
> Tinggal negosiasi dengan Pemkot Tangerang mengenai ganti rugi ini saja.
> Mudah bukan?
>
> Kiongchiu,
> David Kwa
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com <budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> F Alexander FW <alexfe...@...> wrote:
>
> Senin, 19/04/2010 11:34 WIB
>
> 10 Dalih Menolak Penggusuran China Benteng
>
> Andi Saputra - detikNews
> Jakarta - Pekan kemarin, Satpol PP Kota Tangerang nyaris menggusur
> pemukiman warga China Benteng yang tinggal di Kampung Wangi, Mekar Sari,
> Kota Tengarang. Meski tak berhasil meluluhlantakan pemukiman, tapi dua
> bangunan yaitu pabrik roti dan peternakan babi berhasil
> diambrukkan Satpol PP.
>
> Seakan tak gentar menghadapi Satpol PP, 1007 warga akan terus bertahan di
> tanah yang telah ditempati sejak abad ke-17 M tersebut. Apalagi, pengusiran
> paksa oleh Satpol PP mengintai sewaktu-waktu.
>
> "Kami punya 10 dalih menolak penggusuran tersebut. 10 Dalih ini menghadapi
> 10 tudingan pemerintah sebagai alasan menggusur," ujar kuasa hukum warga,
> Nurkholis Hidayat dari LBH Jakarta kepada detikcom, Senin, (19/4/2010).
>
> Dalih pertama yaitu warga China Benteng telah menghuni pinggiran Kali
> Cisadane sejak sebelum Indonesia merdeka. Ketiadaan sertifikat tanah
> dikarenakan politik agraria penguasa yang tidak berpihak pada masyarakat
> miskin.
>
> "Warga juga membayar pajak tanah dan memiliki adminsitrasi pemerintahan
> (RT/RW) resmi," ujarnya.
>
> Kedua, fakta bangunan sederhana sudah ada sejak dahulu kala dan ketiadaan
> IMB karena administrasi pemerintah kota yang diskriminatif dan tidak
> berpihak pada masyarakat miskin.
>
> "Warga justru menjadi korban pungli oknum pemerintahan kota," tambahnya.
>
> Ketiga, warga bersedia untuk menjaga kebersihan dan menata ulang pinggiran
> kali. Namun tanggungjawab kebersihan kota juga seharusnya sebanding dengan
> pelayanan dan penyediaan infrastruktur kebersihan oleh Pemkot terhadap
> warga.
>
> "Lagipula kontribusi sampah warga tidak sebanyak sampah dan limbah berbagai
> perusahaan dan pabrik yang mengalir ke Kali Cisadane," terangnya.
>
> Dalih keempat yaitu warga tidak mengokupasi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
> Kelima China Benteng merupakan situs sejarah dan budaya masyarakat yang
> hidup hingga saat ini sehingga seyogyanya dilestarikan.
>
> "Jadi tidak benar jika warga menduduki bantaran kali sungai melanggar UU
> Pengairan," jelasnya.
>
> Keenam, warga tidak ada solusi apapun untuk tempat tinggal alternatif bagi
> warga. Warga berhak atas penggantian tempat tinggal, relokasi atau bahkan
> kerugian bangunan dan harta benda jika seandainya tergusur.
>
> "Dalih ketujuh yaitu penyebab banjir utama adalah pelanggaran tata ruang di
> sektor hulu dan lebih banyak lagi penguasaan bibir sungai oleh bangunan
> pabrik dan gedung dibanding oleh warga. Kontribusi warga China Benteng
> terhadap banjir kecil," kisahnya.
>
> Kedelapan, LBH berdalih jika warga China Benteng bersedia untuk membenahi
> kampungnya agar lebih baik. Dalih ini menyikapi tudingan warga China Benteng
> sebagai tukang judi dan tempat kejahatan warga China Benteng bersedia
> membongkar sendiri bangunan.
>
> "Dalih kesembilan, sebagaian besar warga atau hampir 99 persen masih
> bertahan dan tidak mau digusur. Sedang yang terakhir, warga tidak pernah
> diajak dialog. Yang ada hanya pemaksaan menggunakan Satpol PP untuk
> menggusur," pungkasnya
>
> please follow link
>
>
> http://lh4.ggpht.com/_S7F_lEuj46o/S8hduwYINmI/AAAAAAAAAEU/DxNn2RkD9wQ/s800/IMG00\
> 796-20100414-2122.jpg<http://lh4.ggpht.com/_S7F_lEuj46o/S8hduwYINmI/AAAAAAAAAEU/DxNn2RkD9wQ/s800/IMG00796-20100414-2122.jpg>
>
>
> http://lh4.ggpht.com/_S7F_lEuj46o/S8heAlu18GI/AAAAAAAAAFc/p0A5dy5Uvh8/IMG00818-2\
> 0100416-1644.jpg<http://lh4.ggpht.com/_S7F_lEuj46o/S8heAlu18GI/AAAAAAAAAFc/p0A5dy5Uvh8/IMG00818-20100416-1644.jpg>
>
> --
> Best Regards,
> F Alexander FW
>
>  
>



-- 


--
"Mereka bilang kita apatis. Mereka SALAH! Kita apatis dan manja!
Tetapi anak manja suatu hari juga harus mandiri.
Sampai kapan kita puas memaki guru yang tidak becus mengajar di blog?
Sampai kapan kita puas memaki di status facebook?
Atau ingin pindah kewarganegaraan
karena Indonesia tidak sesuai dengan negara impian lo?" -- Quinita Siregar,
QUEEN BEE

Kirim email ke