Paloh: Diskriminasi Masih Terjadi Sabtu, 22 Mei 2010 | 13:33 WIB KOMPAS/AUFRIDA WISMI WARASTRI Surya Paloh TERKAIT: a.. Tulisan Siauw Giok Tjhan Dibukukan JAKARTA, KOMPAS.com — Selama enam tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono dinilai masih terjadi diskriminasi terhadap warga keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Indonesia. Perlakuan sama dinilai juga diterima oleh warga keturunan Arab, India, dan keturunan lain.
Mereka masih terbelenggu sampai saat ini. -- Surya Paloh "Mereka masih terbelenggu sampai saat ini," lontar Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh saat peluncuran buku berjudul Renungan Seorang Patriot Indonesia Siauw Giok Tjhan di Jakarta, Sabtu (22/5/2010). Seperti layaknya sedang kampanye, mantan kader Partai Golkar itu menegaskan, diskriminasi itu harus dihapuskan. "Apakah kita akan memelihara terus-menerus? Itu harus disetop. Tidak boleh lagi anak yang diperlakukan tidak sepenuhnya orang Indonesia. Begitu pula warga Arab, India, dan lain yang lahir, besar, hidup di Indonesia," lontar Paloh berapi-api di hadapan 100-an warga Tionghoa yang hadir. Aktivis perempuan yang hadir sebagai pembicara, Ratna Sarumpaet, melontarkan kritikan lebih pedas kepada Presiden. "SBY tidak mengerti arti keberagaman," katanya. Sebagai contoh, ungkap Ratna, Presiden tidak bereaksi ketika terjadi pembakaran tempat ibadah. Begitu pula saat disahkannya UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi yang dinilai kontrovesi. "Yang berani hanya Gus Dur," tegas Ratna.
<<134912p.jpg>>
<<quote_1.gif>>
<<quote_2.gif>>