sejujurnya sich dari pengalaman saya kerja jadi TKI di Taiwan bisa mengambil 
satu kesimpulan, bukan masalh gaji besar atau tidak, tergantung nilai uangnya, 
penghasilan buruh kasar disana sekitar Nt 20.000 - 30.000 dibandingkan dengan 
biaya makan per satu bungkus nasi  Nt 45 - 30 (ukuran tahun 2004, sdh ada 
daging ayam.). Bandingkan dengan Cina walaupun gaji rendah tapi pengeluaran 
untuk bahan makanan juga murah, jadi setimpal.

--- Pada Rab, 16/6/10, Nasir Tan <hitaci2...@yahoo.com> menulis:

Dari: Nasir Tan <hitaci2...@yahoo.com>
Judul: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 16 Juni, 2010, 10:15 PM







 



  


    
      
      
      Gak jaminan juga.Karena kadang orang uang tinggal di Jakarta malah lebih 
banyak yang tau dari pada orang tinggal di luar negeri. Yah namanya manusia, 
kadang ada aja hal kecil yang kita gak perhitungkan atau lupan 
diperhitungkan padahal sangat prinsipil menurut orang lain. Nah pada saat 
itulah dianggap gak benar oleh orang lain, bahkan yang ringan mulut dan " suka 
memaki" ngomong gini : wah bego amat nich orang. Yah kadang kita memang lagi 
apes....hehehe.
 


--- On Wed, 6/16/10, twa...@yahoo. com <twa...@yahoo. com> wrote:


From: twa...@yahoo. com <twa...@yahoo. com>
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 10:54 AM


  

Wah klo itu tdk setau saya ... Hahaha...

Pisss Bang Fairuz, sekedar becanda

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: fairuz sadono <fairuzkyodo@ yahoo.com> 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 21:41:23 +0800 (SGT)
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???


dan setahu saya bang Rene bisa berbahasa Mandarin, sangat fasih karena dia 
pernah lama tinggal di RRC dan Hong Kong :) 

 







Dari: "twa...@yahoo. com" <twa...@yahoo. com>
Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Terkirim: Rab, 16 Juni, 2010 19:57:18
Judul: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

  

Setau saya, Pak Rene ini sebenarnya termasuk penulis senior di Kompas, terutama 
utk kolom IT. Apakah ada kemungkinan sampai beliau ini menulis hal yg tanpa di 
lakukan pengecekan data yg akurat ? 

Seharusnya beliau ini mengerti konsekwensinya kalau seandainya beliau ini 
melakukan hal ini :)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Nasir Tan <hitaci2...@yahoo. com> 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 04:11:17 -0700 (PDT)
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???






Iya..sih...makanya saya bilang kalo wartawan ngomong...kadang  susah dipercaya. 
Ini bukan soal profesi atau apa, tapi faktanya sering begitu. Kadang 
kejjadiannya tidak demikian tapi di blow up. Dalam hal ini wartawannya mungkin 
juga gak ke PRC,tapi cuma memngambil data sekunder atau data yang tidak up to 
date trus dijadikan berita.

--- On Wed, 6/16/10, zho...@yahoo. com <zho...@yahoo. com> wrote:


From: zho...@yahoo. com <zho...@yahoo. com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Wednesday, June 16, 2010, 6:36 AM


  

Menurut saya: penulis kompas yg satu ini kurang bermutu, infonya sering tdk 
akurat, datanya asal comot, logika berpikirnya tdk runtut. Sama sekali Tdk 
memberi pencerahan.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: ayen <ayen.oy...@gmail. com> 
Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Date: Wed, 16 Jun 2010 15:11:30 +0700
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???

  


Buruh China di Tengah Globalisasi
KOMPAS, Rabu, 16 Juni 2010 | 04:13 WIB



RENE L PATTIRADJAWANE

Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan China akhirnya terganjal persoalan serius. 
Upaya China untuk bisa meloncat mencapai bentuk lebih tinggi peradaban modern, 
melampaui kapitalisme modern melalui modernisasi dan keterbukaan menuju 
sosialisme ala China, menghadapi tantangan serius dari kaum buruh.


Banyak pengamat China yang mulai melihat penutupan pabrik otomotif Honda pekan 
lalu sebagai pertanda berakhirnya era buruh murah yang tersedia dalam jumlah 
banyak. Buruh murah dan terampil selama ini menjadi daya pikat bagi investor 
asing untuk menanamkan modal di berbagai provinsi daratan China.


Mogok dan protes di China bukan hal baru. Selama ini tercatat ribuan aksi unjuk 
rasa berlangsung setiap tahun. Tujuannya antara lain menuntut perbaikan nasib 
buruh, menolak penggusuran, dan menggugat persoalan sosial lain. Penutupan 
sementara tiga pabrik Honda, walau sudah pulih pekan ini, sebenarnya merupakan 
bukti jelas bahwa sosialisme ala China menjadi tidak relevan di tengah 
integrasi global kapitalis.


Revitalisasi sosialisme ala China ternyata tidak berhasil menemukan bentuk 
idealnya. China mulai masuk ke dalam perangkap logika pasar yang ganas dan 
ternyata tidak mampu dibengkokkan oleh sosialisme atau sistem yang berorientasi 
sosial. China sekarang disebut oleh para pengamat terkepung ”pulau-pulau 
kapitalisme” yang terkonsentrasi di pesisir timur dengan entitas buruh yang 
selama ini dipersepsikan selalu tersedia dalam jumlah besar dan murah untuk 
dipekerjakan.
Faktor penting yang memicu perubahan lanskap buruh China di era modernisasi dan 
pembangunan sosialisme adalah meningkatnya jumlah buruh yang bunuh diri di 
Foxconn, perusahaan manufaktur elektronik dan teknologi informasi. Perusahaan 
ini menghasilkan komponen untuk Apple, Dell, Sony, Panasonic, dan lainnya.


”Xiaokang”
Keresahan di Foxconn menyebabkan manajemen menaikkan gaji para buruh yang 
memang bekerja secara intensif dengan pembagian kerja setidaknya per 12 jam 
untuk gelombang yang mendukung ketersediaan pasokan seperti iPad atau iPhone 4 
yang dipesan Apple Computers.


Kenaikan gaji di Foxconn tergolong tinggi, sekitar 70 persen. Hal ini memicu 
buruh lain, termasuk di Honda, menuntut hal serupa.
Perselisihan perburuhan pun akhirnya menjadi sebuah dilema baru, yang selama 
ini tidak pernah difokuskan penguasa dan sekarang menjadi tren yang memaksa 
pabrik-pabrik manufaktur berurusan dengan buruh China.
Di masa lalu, Deng Xiaoping menyebutkan akan terbentuk masyarakat xiaokang 
(kelas menengah) yang fungsional menuju terbentuknya modernisasi China. Namun, 
hal yang tidak menjadi perhitungan adalah bagaimana mengintegrasikan kehidupan 
modern dengan pekerjaan yang melulu didasarkan pada mata rantai sistem 
kapitalisme.


Ketika pasar dalam globalisasi mengalami hambatan karena resesi, sistem 
keuangan yang menggoyang mata uang, dan menurunnya daya beli, pilihan untuk 
menaikkan upah buruh menjadi elemen yang tidak diinginkan pengusaha karena 
produk tak terjual. Dan China pun akhirnya akan terjebak dalam pilihan antara 
sistem produksi dan padat modal atau padat karya. Ada potensi, satu per satu 
perusahaan akan meninggalkan daratan China seperti yang dulu pernah terjadi di 
Taiwan dan Jepang

2010/6/15 ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell. net>


  





Menurut berita yg saya terima,


Sampai kini yg pertama kembali kePRC adalah kapitalist Jaman Republiek  yg 
setelah pendiriannya PRC kabur keluar China. Ini adalah para kapitalist dari 
Taiwan / Hongkong [ex-mainland] setelah Teng mengundang kembali kapitalist 
Shanghai dari HK, Taiwan dan Canada dari Du Yuehsheng dan Huang JinRong  punya 
SangHuei [greengang] 


Utk yg belum tahu : Sun YatSen dan Chiang KaySek - keduanya adalah anggota dari 
sanghuei ini [QingPang]. Du setelah 1949 kabur keHK Kel dari Du achirnya juga 
pindah keTaiwan setelah Du YuehSheng meninggal.  Huang dgn keluarga  ikut pres 
Chiang ke Taiwan dan Ke USA. [SF/LA] Katanya Deng SiaoPing  juga anggota dari 
Qingpang. Zhang no3 dari Triad boss dari Qingpang tetap tinggal diPRC.


Sewaktu pembangunan PRC jaman Deng - kapital dari bank kedua keluarga ini yg 
membuka business diPRC. Sewaktu itu jikalau sebagai ket. Mainland ingin membuka 
business diPRC - hubungan dgn ex-Qingpang penting sekali.
Ini adalah info yg terachir. Banyak yg kembali kePRC dan mencoba membuka fabrik 
dgn pengetahuan dari Taiwan - banyak yg gagal banyak yg berhasil.


Oleh karena investors ket. Mainland dari luar China bukan scientist tetapi 
tukang dagang - mereka tidak memerlukan tenaga ahli banyak dan hanya memerlukan 
tenaga ahli kopy teknik dari luar. Hasilnya PRC adalah sumber cheap labor yg 
mempergunakan teknology dari luar utk jadi kaya.
Baru jaman sekarang Taiwan mulai mencari sarjana utk perusahan mereka yg harus 
melakukan basic research. PRC masih belum sampai status ini.


Andreas




From: ardian_c <ardia...@yahoo. co.id> 

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Sun, June 13, 2010 7:59:54 PM 

Subject: [budaya_tionghua] Re: : PRC -cheap labour ???




yg saya tau seh pemerintah sono lage narik2in yg pada pinter buat balik dgn 
berbagai fasilitas yg aduhai.
Tapi yg ditarik2 yg pinter itu rata2 kalu gak mo dibilang semuanya itu dibidang 
IPTEK.
Sampe dibikin khan badan pemerintah yg ngurusin para huakiaw yg balik utk 
sumbang IPTEK dgn gaji tinggi, fasilitas terbaik di RRT sono, jg lab buat 
risetnya.

Kalu ngerti inggris, management dsbnya rasa2nya gak dapet prioritas tinggi.
Kecuali ilmu yg kita kuasain itu ilmu langka, mungkin kalu bidag IT itu ya jago 
bikin super computer, kalu management yg canggih kale.
Kalu yg biasa2 seh susah.

Nah kalu ente ada keahlian bahasa Indonesia or bahasa Swahilli bisa apply jadi 
pengajar huheheheheheheheheh e

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Nasir Tan <hitaci2...@. ..> wrote:
>
>
 
> Halo Bung Zhoufy...
> Thank you infonya.
> Ini memang erat kaitannya dengan green technology, tetapi mengingat 
> persaingannya sangat ketat, saya jadi mikir juga....hehehe. .
> 
> --- On Sun, 6/13/10, zho...@... <zho...@...> wrote:
> 
> 
> From: zho...@... <zho...@...>
> Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Sunday, June 13, 2010, 10:30 PM
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> Jika ingin berkiprah di RRT, carilah bidang baru. Dengar2 mereka sedang 
> berambisi menjadi pelopor di bidang green technologi.
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> 
> From: Nasir Tan <hitaci2...@yahoo. com> 
>
 Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Date: Sun, 13 Jun 2010 11:10:33 -0700 (PDT)
> To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
> 
>   
> 
> 
> 
> 
> 
> Wah ini berita baru buat saya nich, paling tidak kalau mau pindah ke PRC 
> kerja harus benar memiliki keahlian tingkat tinggi. Sebenarnya saya ada ide 
> pengembangan teknologi energi yang dapat diekembangkan bukan hanya di Indo 
> tapi dimana aja termasuk di PRC. Menurut saya, prospeknya bagus terutama 
> untuk sebuha negara yang sedang membangun karena teknologi yang saya 
> kembangkan tidak terlalu bergantung pada impor peralatan. 
> 
> --- On Sun, 6/13/10, ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell. net> wrote:
> 
> 
> From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell. net>
> Subject: Re:
 [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Sunday, June 13, 2010, 1:42 PM
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> PRC-culture diantara para workers berlainan dgn dilain negara.
> 
> 
> Pegawai diPRC tidak senang dgn non-samegroup workers. Discriminasi antara 
> sesama pegawai yg bukan sesama suku atau daerah banyak sekali. Competisi ini 
> adalah normal terutama jikalau harus bekerja setiap hari yg 100% sama utk bbp 
> bulan/tahun. Secara psycho ini membikin mereka menjadi psycho-patient. Banyak 
> pegawai asal keluarga miskin dan kurang pengalaman dgn nonlocal mereka. Semua 
> non-local adalah fan-kuei!
> 
> 
> Union pegawai dikuasai oleh pemerintah kommunis dan union pemerintah ini 
> hanya berupa Yes-men dari pemerintah yg teken kontrak dgn perusahan asing 
> ini. Berdasarkan ini exploitasi para pegawai adalah out of control. Saya juga 
> pernah
 melihat reportage dari chinese TV US mengenai keadaan ini, dan melihat betapa 
besarnya tekanan batin utk para pegawai. Para employee diPRC bekerja 6x12 
seminggu adalah standard - overtime tidak dikenal meskipun ada labour law. 
Tujuan utama pemerintah central adalah bikin foreign currency dan para worker 
harus berkorban demi negara melalui union pegawai. -pengorbanan sesuai dgn 3 
gorges project, Beijing olympic atau Shanghai expo dimana jutaan dipaksa pindah 
rumah.
> 
> 
> Sarjana yg mendapat pendidikan diluar PRC sulit utk menetap diPRC. Kalau 
> WN-PRC mereka harus mendapat penghasilan sama seperti locals yg hanya 20-25% 
> dari nonPRC chinese. Non PRC chinese meskipun lahir diPRC tetapi pakai paspor 
> non PRC - tidak boleh menetap dan harus memperpanjang izinkerja mereka setiap 
> 6 bulan kalau bekerja utk perusahan PRC dan setiap tahun kalau bekerja utk 
> non-PRC company.
> 
> 
> Anak saya harus bekerja dgn banyak PRC-
 postgraduate  [mereka yg PhD keatas] Saya sendiri dulu bekerja dgn banyak 
sarjana asal PRC begitupun isteri saya dgn banyak MD dari PRC. Kita dpt berkom 
dlm bah. mereka incl. bah daerah mereka - jadi antara kita tidak ada rahasia 
ethnicity atau daerah.
> Banyak kenalan dan keluarga saya kelahiran PRC mencoba kembali - semua keluar 
> karena discriminasi, isolasi dan UU negara.
> 
> 
> Kenapa keadaan ini dpt tercipta - simple sekali.   Jumlah sarjana yg lulus 
> dari college made in China sudah jutaan sekarang dan pasaran sudah penuh. 
> Priority yg dulu diberikan kepada anak orang berpangkat [partij] atau beruang 
> sudah hilang banyak. Post graduate yg lulus dari US/EU jikalau ingin kembali 
> harus ada "sponsor" utk mendapat kedudukan sebagai professor disalah satu 
> universitas yg terkenal. Jadi selain penghasilan hanya 25% dari sebelumnya 
> juga harus punya connectie.
> 
> 
> Discriminasi diPRC --- jikalau
 termasuk suku Han --- dilakukan berdasarkan slang [bah. daerah] Bah daerah 
saja tidak berguna - harus sesuai dgn jaman karena itu saya pakai istilah slang 
[bah.gaul] -- Saya ada kenalan asal Shanghai yg setiap thn kirim anaknya 
kembali ke Shanghai hanya utk mempertahankan bah. gaul Shanghai. Ini juga 
dipergunakan utk mereka yg asal Wuhan atau Liaoning atau lain daerah. Yg asal 
dari Quangdong masih tidak terlalu "iri" hati sebab banyak diantara mereka yg 
hidup diluar Quangdong dan kemudian kembali utk menetap.
> 
> 
> Dgn info ini silahkan kalian analisa sendiri keadaan diPRC jaman sekarang.
> 
> 
> Andreas
> 
> 
> 
> 
> From: Nasir Tan <hitaci2...@yahoo. com>
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Sun, June 13, 2010 4:36:31 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
 
> Aihhhhh..... masa sih? Kalo cuma sesuap nasi aja harus banting tulang seperti 
> itu? Mmmm..bukannya sekarang ini PRC ( People Republic of China ) dah jadi 
> negara maju..?? Lapangan kerja dah banyak, bahkan saya dengar2 banyak sarjana 
> PRC yang tadinya bekerja di lur negeri, sekrang mereka dah pulang ke PRC 
> lagi bekerja dis PRC karena dibtuhkan oleh negara.
>  
>  
> Nasir Tan
> 
> 
> --- On Sat, 6/12/10, Cristine Mandasari <cristine_mandasari@ yahoo.com> wrote:
> 
> 
> From: Cristine Mandasari <cristine_mandasari@ yahoo.com>
> Subject: [budaya_tionghua] : PRC -cheap labour ???
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Saturday, June 12, 2010, 1:48 PM
> 
> 
>   
> 
> 
>
 
> 
> 
> selamat pagi semuanya..
> kebetulan sy pernah berbicara ttg masalah ini dgn tmn sy yg asli cina daratan.
> permasalahan yg terjadi di cina hampir sama dgn di indonesia:
> sedikitnya lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja..
> karenanya banyak orang yg mau bekerja menjadi buruh dgn gaji rendah.
> bahkan, tak jarang para sarjana pun terpaksa menekuni profesi tersebut untuk 
> mendapatkan sesuap nasi..
> mungkin ada saudara yg mau menambahkan?
> 
> salam sejahtera
>




------------ --------- --------- ------ 


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.

Yahoo! Groups Links

    (Yahoo! ID required)









-- 
Sudiyanti (Ayen)
Advocacy Division
Trade Union Rights Centre
Jalan Mesjid III No.1 Pejompongan, Jakarta 10210
Telp. 62 21 5703929 Fax. 62 21 5708912
i...@turc.or. id 













      

    
     

    
    


 



  





Reply via email to