Turut berduka cita

 

Jadi teringat cerita mengenai Zhuangzi;

 

Ketika istri Chuang Tzu meninggal dunia, sahabatnya yang bernama Hui Shih
datang menyatakan bela sungkawa. Dengan penuh keheranan ia menemukan Chuang
Tzu yang sedang duduk di tanah sambil menyanyi, dan bertanya kepadanya
bagaimana mungkin ia bersikap sedemikian rupa terhadap istrinya, yang lalu
dijawab Chuang Tzu: "Ketika ia baru saja meninggal dunia, saya tidak dapat
terhindar dari pengaruh kejadian tsb. Tetapi segera sayapun memahami duduk
awal permasalahannya. Pada awalnya ia tidak hidup, tidak mempunyai bentuk
bahkan tidak mempunyai substansi. Tetapi entah bagaimana lalu ia memliki
substansi, kemudian ia memiliki bentuk, lalu kemudian ia hidup. Sekarang
dengan adanya perubahan lebih lanjut, iapun meninggal. Keseluruhan proses
itu bagaikan rentetan empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim
gugur dan musim dingin. Sekarang ia tergolek dalam peristirahatan agung alam
semesta ini, bila saya menangis dan meratap, bukankah hal ini hanya
memperlihatkan bahwa saya tidak memahami tentang hukum-hukum kodrat. Oleh
karena itu saya berhenti menangis dan meratap" (Chuang-tzu bab 18)

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of BUD'S 1
Sent: Thursday, June 24, 2010 12:06 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Turut berduka cita

 

  

Kami juga ikut mengucapkan Turut berduka cita, kami doakan agar Arwah nya
diterima di Surga.

 

Salam,

Budiman

2010/6/24 ardian_c <ardia...@yahoo.co.id>

  

atas nama segenap member milis, kami mengucapkan bela sungkawa atas
meninggalnya ayahanda sdr.Brainz Liu, sahabat, teman, moderator jg penggagas
berdirinya milis ini.



Reply via email to