Oleh orang yg fanatik dg hukum karma, dikatakan utk melunasi karma buruk. ya begitulah hitung dagangnya, pahala dan murka. sojah wushu, Koay Hiap.
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > > Rajin beribadah bisa mengubah nasib? Ah, ini dongeng seribu satu malam atau > penghakiman bagi mereka yg tak beruntung dlm hidup? > > Coba anda datangi negeri2 afrika yg miskin, saksikanlah anak2 terlantar > kurang gizi yg tinggal kulit membungkus belulang. Ini apa gara2 orang tua > mereka tak rajin beribadah dan tak mahir melafal mantera agama ya? > > > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -----Original Message----- > From: jony J K <brightandrom...@...> > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Wed, 8 Sep 2010 23:55:02 > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> > Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: Re: [budaya_tionghua] Gua-mnia - Bisa Dirubah? (Was: Benarkah Harun > Yusuf mantan tukang kwamia?) > > -Banyak tokong tokong yg saya pernah datangi mengatakan bisa merubah nasib, > logikanya bila ada orang sanggup merubah nasib berarti dia bisa merubah kapan > anda waktu mati seseorang. Dengan kata lain sudah setahap tuhan. > -tapi kalau anda rajin beibadah menurut apa yang anda percayai dan pasti > tidak merubah agama anda saya yakin tuhan akan berbaik hati menolong anda. > Dari sekian banyak kisah hidup orang, ada beberapa orang sukses yg saya lihat > sendiri dan juga mendengar langsung dari si sipelaku kalau dimasa lalunya > susah sampai sulit untuk melewati harinya, tapi sejak kecil dia sudah dididik > membaca paritta dalam agama Buddha pagi dan malam, juga disertai usaha. > kehidupan mereka berubah setelah berpuluh tahun kemudian, yg jelas juga harus > diikuti perbuatan baik. Ada beberapa yang tidak terlalu kaya. tetepi rata > rata melewati hari hari lebih baik dan cukup pangan dan papan namuntidak kaya > sekali. > -Intinya rajin beribadah, usaha, dan perbuatan baik. Kalau ada tawaran diluar > itu biasanya kalau tidak rajin rajin mencari mahluk gaib maka usahanya pasti > berkurang. > --- Pada Rab, 8/9/10, zho...@... <zho...@...> menulis: > > Dari: zho...@... <zho...@...> > Judul: Re: [budaya_tionghua] Gua-mnia - Bisa Dirubah? (Was: Benarkah Harun > Yusuf mantan tukang kwamia?) > Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Tanggal: Rabu, 8 September, 2010, 6:21 PM > > > > > > > >  > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Haha, saya kira tdk ada orang yg sudah berhasil mengubah grs nasib itu ada di > sini, bung opheng! Mereka pasti sdh menjadi manusia sukses yg super sibuk, > ngapain masih spt orang pengangguran bermilis ria disini? > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSATFrom: "Ophoeng" <opho...@...> > Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Wed, 08 Sep 2010 10:26:45 -0000To: > <budaya_tionghua@yahoogroups.com>ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Subject: [budaya_tionghua] Gua-mnia - Bisa Dirubah? (Was: Benarkah Harun > Yusuf mantan tukang kwamia?) > >  > > > > > > > Bung Dada dan TTM semuah, > > > > Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)? > > > > Sehubungan dengan topik lihat-melihat muka (mnia = muka?), atau maksudnya > nasib, masa depan, saya jadi ingat dulu sekitar tahun 1985-an, di Pontianak > ada satu anak muda (sekarang mestilah tidak lagi muda) yang kalau tak salah > bernama (samaran?) Hartop (diambil dari 'hard top' - tipe Toyota itu?), yang > waktu itu gencar pasang iklan dan pernah diberitakan di Tempo. > > > > Bung Hartop ini katanya bisa memperbaiki nasib yang digariskan di tangan > anda. Dia sekolah di Amrik(?) mempelajari garis rajah tangan yang > dikombinasikan dengan gua-mnia-logi atau entah apa namanya, pokoknya > ceritanya sangat ilmiah dan terkesan masuk akal. > > > > Caranya merubah nasib sesuai garis rajah tangan anda juga unik, menurut > logika beliau: karena nasib anda sudah digariskan di tangan - suratan nasib, > maka garis-nya ajah yang dirubah. Dari yang dikatakan garis tangannya > menunjukkan nasib jelek - seperti sudah suratan garis tangan itu yang dibawa > sejak lahir, maka garisnya dirubah arahnya atau lekukannya, supaya menjadi > suratan nasib yang baik, hok-ki, makmur abadi jaya sentosa selama-lamanya > sepanjang segala abad, jeh! > > > > Konon kabarnya beliau punya alatnya untuk merubah alur garis tangan, dan > secara harafiah benar-benar dia rubah alurnya - entah bagaimana caranya, saya > hanya baca saja ceritanya di Tempo waktu itu. Dan, menurut pengakuannya, > banyak pejabat dan menteri yang sudah datang meminta bantuannya untuk merubah > nasib dengan cara merubah garis rajah tangan. > > > > O, jangan tanya, konon tarip jasa kosultasinya bukan main-main, mungkin > setara dengan tarip konsultasi Ki Gendeng Pamungkas ketika musim pemilu dulu > itu. > > > > Saya cuma pengin tahu, apakah ada di antara anda yang dulu pernah meminta > jasa beliau merubah garis tangannya, atau setidaknya orang yang anda kenal > yang merubah garis tangannya dengan pertolongan beliau, lantas sekarang > (sudah lewat puluhan tahun) jadi bernasib baik dan menjadi makmur. Lantas, > apakah Bung Hartop masih tinggal di Pontianak dan masih banyak 'pasien'nya ya? > > > > Nothing serious, just curious ajah-larrr..... > > > > Salam makan enak dan sehat, > > Ophoeng > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <wrw.hzh@> wrote: > > > > Jika ranah keyakinan sudah didasari motif untuk menyembah Keuangan yang Maha > Esa , lantas berjualan , maka dia harus menyediakan beberapa eksposisi , > misalkan mantan tukang kwamia , di datangi malaikat , mendengar bisikan , > mantan panglima gereja setan , mengaku sebagai cicit kaisar , tidak perlu > sampai membuka baju tentunya , tapi membuat suatu kurikulum hidup yang > spektakuler , menandakan dirinya bukan orang sembarangan. Adalah hal yang > sulit seperti memacu kendaraan sedemikian tinggi lantas tiba2 berbelok > menikung , menghasilkan tontonan yang dramatis , spektakuler , ajaib dan > akhirnya , mukjizat dan memaksa pendengar , pemirsa takjub bukan main. > > > > Apalagi orang yang berpindah dan berjualan , baik itu pindah agama , pindah > budaya , pindah negara , daripada menghadapi resiko pandangan curiga , dia > harus lebih kristen daripada kristen umumnya , lebih islam daripada islam > umumnya , lebih amerika daripada orang amerika itu sendiri , lebih buddhist > daripada buddhist itu sendiri. >