Mau diam, tapi tangan ini tetap gatal pengen nulis.
Jadi maafkan sebelumnya!

Pak Emil, Yth

Saya pernah mengibaratkan serangan karena ketidakpuasan,
entah itu demi "kepentingan pribadi" atau apalah namanya,
mirif-mirif dengan semburan magma gunung berapi.

Lalu agar "mereka" tidak "sradak sruduk", ada banyak penanggulangannya.
Salah dua-nya mungkin seperti;

1. Tempel mulutnya dengan lembaran-lembaran rupiah, dollar etc.
   (tahta dan wanita-pun mungkin termasuk kategory ini)

2. Jangan berbuat sesuatu yang membuat "mereka" berdendang sana-sini.

Point pertama, banyak dipraktekkan di komunitas korup, preman, dan sejenisnya. Saya pribadi berharaf alternatif ini harus mulai ditinggalkan. Atau lebih tepatnya harusnya sudah lama ditinggalkan.

Point kedua, membutuhkan ketekunan untuk mengintropeksi diri.
Dan bukan mencari kambing-hitam lain, atau mencari alasan di balik
"...mekanisme..." misalnya.

Kalau 2 point di atas masih dirasa tidak cukup, mungkin ada 1 lagi
point tambahan, pegang prinsif "Emang Gue Pikirin" atau berperan sbg
kafilah dalam "Anjing menggonggong, kafilah berlalu".
Toh kalo "mereka" capek sementara nggak ada tanggapan-tanggapan,
paling juga berhenti dengan sendirinya.
Cuma, untuk point tambahan ini, konsekwensinya harus rela
"borok-borok-nya" menyebar ke se-antero penjuru dunia.

Atau ada pendapat lagi?
Sekalian saling berbagi pandangan.........!!!!

Salam damai,
Marowa
# Yang hampir pingsang setelah tau mahalnya akses internet di negeri sendiri.


Emil Djagoredo wrote:
Pak Arief, Yth

Sebetul kita mendiskusikan ccTLD, cuma kebetulan di sana ada TAP jadi
yang tidak senang dengan TAP mulai menggunakan milis ini untuk
kepentingan pribadinya.

Dan yang lucu permasalahannya ketidakpuasan, terhadap TAP
di ISOC-ID.


Nah karena saat ini ISOC-ID juga ikut dalam proses ini maka
dengan alih2 itu, TAP diserang dengan berbagai alasan.


Aku cuman mau berkomentar :

    Organisasi ada mekanismenya. Tidak sradak sruduk.

Terima kasih.


Emil Djagoredo

Kirim email ke