TEMPO Interaktif, 07 Juni 2009<br /><br />
Alkisah, Percy Jackson menemui kesulitan memahami tujuan kenapa dia harus 
sekolah. Selain mengidap disleksia atau kesulitan memfokuskan perhatian, anak 
berusia 12 tahun itu hampir selalu dihantui pelbagai masalah ajaib yang tak 
bisa dia pahami.<br />
<br />
Persoalan kemudian muncul. Percy selalu dianggap jadi biang kerok berbagai 
keributan di sekolahnya. Setelah dikeluarkan dari beberapa sekolah, Percy 
akhirnya terdampar di sekolah berasrama bagi anak-anak bermasalah.<br />
<br />
Tapi saat Percy mulai menerima kondisinya sebagai anak yang terpinggirkan, 
masalah muncul lagi. Kali ini dalam sosok seorang guru matematika aneh bin 
ajaib yang tiba-tiba menyerangnya. Kejadian itu menjadi permulaan serangkaian 
peristiwa yang dihadapi Percy. Sebab, pelbagai peristiwa selanjutnya yang kian 
aneh dan menegangkan terus mengejarnya.<br />
<br />
Hanya dalam hitungan hari, berbagai monster, seperti chimera, centaur, satir, 
dan moirae, juga dewa-dewi dari Gunung Olympus seolah berebutan keluar dari 
buku pelajaran sejarah Yunani milik Percy.<br /><br />
Selanjutnya, sebuah perjalanan yang dilakukan bersama ibu dan sahabatnya 
mengungkap siapa sebenarnya Percy. Bagaimana mitos bukanlah sekadar mitos. 
Mengapa air selalu menyelamatkan dan menyembuhkannya. Dan mimpi-mimpinya yang 
aneh tak pernah sekadar bunga tidur semata.<br />
<br />
Atau para dewa Olympus tak pernah benar-benar lenyap, karena mereka dikisahkan 
sebagai makhluk abadi. Tapi versi kisah Percy, para dewa itu hanya berpindah 
markas ke Amerika, tepatnya di lantai 600 Empire State Building di Manhattan, 
yang kini menjadi pusat budaya Barat.<br />
<br />
Lebih parah lagi, entah mengapa Percy sepertinya telah membuat beberapa di 
antara para dewa marah besar. Petir asli milik Dewa Zeus hilang dicuri dan 
Percy adalah tersangka utamanya. Percy dan dua orang kawannya hanya punya waktu 
10 hari untuk mencari dan mengembalikan benda keramat tersebut serta 
mendamaikan kembali perang yang nyaris pecah di antara para dewa. Ternyata 
tantangannya jauh lebih berat daripada itu. Percy harus berhadapan dengan 
kekuatan mengerikan, yang bahkan lebih hebat dibandingkan dengan para dewa 
sendiri.<br />
<br />
Dalam perjalanan menemukan petir Zeus itu, Percy semakin yakin bahwa apa yang 
dipelajarinya di kelas sejarah tak sia-sia. Bagaimana caranya mengalahkan 
minotour, si raksasa berkepala banteng, mengalahkan tiga setan erinyes, atau 
melumpuhkan Bibi Em, si pemilik pusat belanja taman patung yang tak lain adalah 
sang Medusa.<br />
<br />
Membaca buku ini layaknya mendengar dongeng menjelang tidur. Atau, menyimak 
kisah-kisah mitologi Yunani yang disampaikan oleh guru sejarah, yang tahu benar 
bagaimana membuat cerita masa lalu bisa menarik di kuping anak-anak dan remaja 
masa kini.<br />
<br />
Menyimak kisah demi kisah yang disampaikan penulis, layaknya menghadapi seorang 
guru sejarah yang sedang menyimpan jawaban di belakang kisahnya. Seperti ingin 
dikatakan, ilmu sejarah tak mesti tentang bagaimana menghafal tahun demi tahun 
dan mengaitkannya dengan peristiwa tertentu, yang acap menimbulkan satu 
pertanyaan di banyak kepala para murid, seperti Percy. \"Lalu hubungannya 
dengan masa kini apa? Memang kisah sejarah dipakai saat melamar pekerjaan?\" 
Padahal sejarah berfungsi ketika orang bisa memahami makna di balik peristiwa, 
bukan sekadar menghafalkannya.<br />
<br />
Rick Riordan memang mantan guru bahasa Inggris dan sejarah selama 15 tahun di 
sekolah menengah negeri dan swasta di San Fransisco dan Texas, Amerika Serikat. 
Ini adalah buku fiksi fantasi pertama Riordan yang langsung meraih penghargaan 
New York Times Notable Book 2005.<br />
<br />
Seperti Harry Potter dan Eragon, buku ini langsung disambut di dunia film. 
Twentieth Century Fox akan membuat versi layar lebarnya. Tapi sebenarnya The 
Lightning Thief ini baru seri pertama dari trilogi Percy Jackson. Dalam waktu 
dekat akan segera terbit lanjutan petualangan Percy, dalam The Sea of Monsters 
dan The Titan\\\'s Curse.<br />
<br />
Percy Jackson dan Dewa-dewi Olimpia: The Lightning Thief<br />
Pengarang: Rick Riordan<br />
Penerbit: Mizan Fantasia, Desember 2008<br />
Tebal: 455 halaman<br />
<br />
UTAMI WIDOWATI<br />


selengkapnya silakan klik http://www.dinamikaebooks.com/resensi.php
dan silakan klik detail bukunya di 
http://www.dinamikaebooks.com/details.php?view=839


Dinamika Ebooks
http://www.dinamikaebooks.com

Kirim email ke