> In CIKEAS@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Berarti itu berkat, jadi terimalah dan sembah sejutlah serta pujilah 
> para koruptor yang melaksanakan berkat serta karunia ajaranNya.
> 


Anda benar, kalo anda menolak korupsi, maka langkah pertama bukan
menangkap koruptor melainkan menolak umat yang bermodal keimanan untuk
menjadi pejabat negara yang seharusnya menjalankan management bukan
menjalankan keimanannya.

Selama pejabat2 bermodal keimanan, maka selama itulah korupsi
merajalela dan hukuman mati malah dianggap syahid.  Tuduhan korupsinya
dianggap fitnah karena definisi korupsi tidak dipahami secara sama. 
Agama mengangap korupsi=mencuri, padahal secara managerial bolos saja
sudah merupakan korupsi meskipun tak ada yang dicuri.  Waktu dalam
management diperhitungkan sebagai uang, juga informasi juga disamakan
dengan uang.

Seorang yang bolos tanpa memberitahu lebih dulu menyebabkan kerjaan
yang berada dibawah tanggung jawabnya terbengkalai pada hari bolosnya,
padahal kalo memberitahukan lebih dulu bisa dicarikan gantinya.

Seorang pegawai toko yang bolos akan menyebabkan pembeli tidak bisa
dilayani, padahal kalo sebelum bolos memberitahukan dulu, maka bisa
dicari gantinya sehingga pembeli tetap bisa dilayani orang lain
sehingga tidak merugikan tokonya.

Korupsi hanyalah pelanggaran management yang sama sekali tidak sama
dengan mencuri.  Kalo mencuri itu mengambil hak orang lain untuk
dijadikan haknya, sebaliknya korupsi itu justru cuma memanfaatkan
haknya meskipun merugikan hak orang lain sebagai akibatnya.

Itulah sebabnya, kegiatan dan ajaran agama tidak boleh dijadikan hukum
negara akibatnya negara jadi kacau balau karena korupsi tidak dianggap
salah.  Juga salah kalo menghukum mati koruptor, karena hukuman
koruptor cukup dengan mencopot jabatannya dalam management.

Menghukum mati koruptor tidak bisa memberantas korupsi, hanya
penyempurnaan management oleh ahli management sajalah yang bisa
memberantas korupsi.  Cina yang tadinya menghukum mati koruptor
ternyata gagal memberantas korupsi dan sekarang Cina sibuk membenahi
managementnya bukan menghabiskan waktu sia2 mengejar koruptornya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.









>   ----- Original Message ----- 
>   From: Hafsah Salim 
>   To: CIKEAS@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, March 27, 2007 3:54 PM
>   Subject: CiKEAS> Islam Ajaran Agama Yang Paling Korup Karena
Menghalalkan Korupsi !
> 
> 
>   Islam Ajaran Agama Yang Paling Korup Karena Menghalalkan Korupsi !
> 
>   > In [EMAIL PROTECTED], "Sunny" <ambon@> wrote:
>   > Sulitnya Menemukan Solusi
>   > Malah, beberapa mantan petinggi Depag sendiri telah dijerat dengan 
>   > tuduhan mengorupsi Dana Abadi Umat yang merupakan hasil sumbangan 
>   > jamaah haji Indonesia. Termasuk mantan Menteri Agama RI, Said Agil 
>   > Hussin Al Munawar.
>   > 
> 
>   Korupsi bukanlah mencuri bahkan tidak sama dengan mencuri.
>   Islam hanya mengharamkan mencuri tidak ada ayat yang melarang Korupsi,
>   bahkan AlQuran tidak mengenal perbuatan Korupsi. Masalah korupsi itu
>   halal dalam Islam, yang diharamkan bukanlah korupsi melainkan mencuri.
> 
>   Kesalahan fatal pemahaman umat Islam adalah menyamakan korupsi sebagai
>   mencuri, akibatnya semua pejabat yang beriman seperti Menteri Agama
>   RI, Said Aqil yang diangkat jadi Menteri Agama karena tingginya
>   keimanan malah menjadi koruptor yang paling dahsyat, buas, tanpa
>   merasa salah berdasarkan agama yang dianutnya. Sang menteri sama
>   sekali tidak salah, karena tidak seharusnya seseorang yang bermodal
>   keimanan agama diangkat jadi menteri.
> 
>   Mencuri itu adalah mengambil hak orang lain, korupsi justru mengambil
>   hak yang dibawah kekuasaan diri sendiri.
> 
>   Artinya, Islam tidak mengharamkan anda untuk menggunakan atau
>   mengambil apapun yang berada dibawah hak anda.
> 
>   Islam adalah agama yang landasannya membina keimanan atau ahlak,
>   sebaliknya korupsi landasannya bukan ahlak melainkan seharusnya
>   membina management tapi justru merusaknya.
> 
>   Dalam ahlak atau keimanan Islam hanya dikenal istilah "hak",
>   sebaliknya dalam management, ada dua yaitu "hak dan privilege". Umat
>   Islam tidak diajarkan pemahaman privilege, apalagi membedakannya
>   dengan hak. Akibatnya privilege ini dianggapnya sama seperti hak
>   sehingga terjadilah korupsi yang halal dalam Islam.
> 
>   Ny. Muslim binti Muskitawati.
> 
> 
> 
>    
> 
> 
>
------------------------------------------------------------------------------
> 
> 
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG Free Edition.
>   Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.18/734 - Release Date:
3/26/2007 2:31 PM
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Reply via email to