RIAU POS

      Pohon "Allah", Berbau Harum di Tangkerang        

      27 Maret 2007 Pukul 08:35  
      PEKANBARU (RP)-Warga Jalan Sembilang Ujung, RT4/RW14, Kelurahan 
Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, dihebohkan dengan 
pohon Akasia yang sudah mati, namun pada ranting-rantingnya membentuk kalimat 
Allah. Keberadaan pohon tersebut sudah lama, tapi baru diketahui Ahad (25/3) 
sore jelang Magrib. Sampai tengah malam tadi, ratusan orang silih berganti 
melihat pohon Allah tersebut. 

      Posisi pohon yang tingginya kira-kira empat meter tersebut terletak 
dilahan kosong milik warga. Kalimat Allah tadi, terbentuk dari ranting-ranting 
yang dililit jenis tanaman rambat liar, yang kata warga sekitar bernama daun 
asam yang bisa digunakan untuk bumbu memasak ikan sungai. 

      Mahardi (53) dan Farida (47), pemilik rumah sekitar 15 meter dari tempat 
pohon tersebut kepada Riau Pos, Senin (26/3) menceritakan, pohon bertuliskan 
kalimat Allah tersebut pertama kali ditemukan oleh dua bocah, yang pulang 
memancing. 

      ''Kami yang setiap hari melihat dan beraktivitas di sekitar tempat pohon 
tersebut, tidak menyadari pohon tersebut bertuliskan kalimat Allah. Setelah 
anak-anak itu berteriak sama warga sini atas penglihatannya itu, baru kami 
mengetahui ada tulisan Allah pada pohon tersebut,'' kata Farida sembari terus 
memperhatikan pohon tersebut dari depan pintu rumahnya. 

      Hal aneh juga dikemukakan anak-anak disekitar pohon tersebut yang melihat 
dari dekat. Seperti dikatakan Rika (15), anak dari Mahardi dan Farida tadi, dan 
diiyakan beberapa bocah yang berkerumun di sana, pada malam hari, bocah-bocah 
dari dekat mencium bau harum di sekitar pohon tersebut. Bau harum tersebut 
dikatakannya, hilang-hilang timbul. ''Iya bang, baunya harum sekali kalau kita 
dekat,'' kata anak-anak tersebut. 

      Akan tetapi, bau harum tersebut tidak tercium oleh orang dewasa. Farida 
dan Mahardi juga mengaku tidak mencium bau harum itu. ''Mungkin bocah tidak 
berdosa menemukannya dan bocah tidak berdosa yang polos pula yang bisa mencium 
bau harum itu,''ujar Farida yang juga merasa heran dan ragu atas penciuman 
bocah-bocah tadi. 

      Penemuan pohon bertuliskan Allah tersebut ada versi lain, disamping yang 
diceritakan oleh bocah-bocah tadi. Salah seorang warga setempat Anshari Kadir 
kepada Riau Pos menceritakan, pohon itu mulanya ditemukan seorang warga yang 
bernama Amri yang tengah membersihkan semak sekitar situ. Tapi, katanya lagi, 
saat membersihkan, Amri yang sehari-hari bekerja sebagai tukang tersebut 
berfirasat lain. 

      ''Katanya saat itu ada firasat lain untuk tidak menyentuh sedikit pun 
pohon tersebut dengan parang yang ia pegang, sehingga sampai saat ini menjadi 
tontonan warga sekitar,'' katanya. Penemuan pohon tersebut tidak hanya membuat 
warga sekitar Jalan Sembilang Ujung tersebut terkejut. Berita ditemukannya 
pohon itu sesumbar kemana-mana dan berduyung-duyung warga dari mana saja untuk 
menyaksikannya langsung. ''Sejak ditemukan sore itu, sampai pukul 1 malam, 
masih banyak warga yang datang menyaksikan. Memang lebih kelihatan jelas kalau 
malam hari,''kata Mahardi lagi.(hpz/btr/rpg)       
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to