AMORALNYAH  IPDN,CONTO KEBEJADAN BANGSA INDON .
9 april 2007,senin

Di Bandung, Inu yang dihubungi Tempo 
mengaku tak khawatir dengan ancaman pemberian sanksi itu. 
"Seharusnya Depdagri (Departemen Dalam Negeri) malu," katanya. 
Raden Rachmadi 
KOMENTARANKU,
Hehehe,jingkalao dosen buayah kayak Ahmad panthat di jidat,

Bisak MENANG JADI PRESIDEN IRAN,

Daku mendonghaken, AGAR INU RUNNING FOR PRESIDENTE.

Kerana DIAH KELIATANNYAH LEBIH PUNYAK NYALI

SAK URANG JENDRAL BERSIH, 

DARI PADA SBY MAOKPUN MISS MEGIH?

Dan ternyatah? Mangsih ada bangsa Indon yang punyak moral?

Dan berani MELAWAN MAFIOSI? Hehehe..

Daku JADI INGET PILEM LAWAS, AGAINST THE ODD!!!



>>>>>>>>>>>>>>>>>


Hmmm,kalian tengoklah, kebejadan moral bangsa Indon.

Dari lurah, ampe presiden, termasup Abrinyah.

Lurah yang ingkut menjualin tanah Bantaran,

Presiden yang ingkut menjual Bukit Papuan

Dengen si Sundel Ginanjarnyah.

Ampe Menteri idung pelem Akbar Tanjung

Dan DIPATI GENIKENNYAH JENDRAL WIRAHADI

OLEH MAFIA KOSTRAD YANG KETAUKKAN PERMALINGANNYAH.

Sakmuah singkap amoral bangsa Indon inih,

PUNYAK GAMBARAN YANG JELAS GAMBLANG

Yah, di TAK BERMALUHNYAH PENGUASAH IPDN

Membelah dirih, dan memecat DOSEN YANG PUNYAK MORAL!

JADI MENGAPAH WATAK AMORAL BANGSA INDON SUNGLIT

DI BASMIH?

Heheheh..kerana UDAH DAPET DIDIDIKKAN DARI SONOHNYAH?

>>>>>>>>>>>>>>>>>>



Dosen Pembocor Kasus Cliff Diberi Sanksi Akademik
Minggu, 08 April 2007 | 19:02 WIB 
TEMPO Interaktif, Jakarta:
Dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Inu Kencana Syafei, 
yang membocorkan kasus kematian Cliff Muntu (19 tahun), akan diberi 
sanksi akademik. "Yang memberikan sanksi rektornya," ujar Inspektur 
Jendral Departemen Dalam Negeri, Seman Widjojo, kepada Tempo, Minggu 
(8/4).

Menurut Seman, Rektor menganggap tindakan Inu membeberkan keburukan 
internal kampus pencetak birokrat itu pada publik dianggap menyalahi 
aturan dan tidak pantas. Meski begitu Seman enggan membeberkan lebih 
detil bentuk sanksi akademik seperti apa yang dijatuhkan pada 
Inu. "Nanti biar Rektor atau Menteri (Dalam Negeri) yang 
menyampaikannya ke publik," ujarnya. 

Seman membantah sanksi itu mengancam status kepegawaian Inu sebagai 
dosen dan pegawai negeri sipil. "Sanksi itu berjenjang, dijatuhkan 
oleh masih-masing tingkat pimpinan. Belum sampai ke Inspektur 
Jenderal," ujarnya. 

Di Bandung, Inu yang dihubungi Tempo mengaku tak khawatir dengan 
ancaman pemberian sanksi itu. "Seharusnya Depdagri (Departemen Dalam 
Negeri) malu," katanya. Raden Rachmadi 



Kirim email ke